- Beranda
- Berita dan Politik
Takut Merugi, 4 Koperasi Angkot Tak Jadi Ikut Program OK Otrip
...
TS
.31.
Takut Merugi, 4 Koperasi Angkot Tak Jadi Ikut Program OK Otrip
Quote:
Angkot Ok Otrip Kampung Rambutan-Pondok Gede di demo angkot lain di Rawa Binong, Jakarta Timur, Rabu (17/1/2018)(Stanly Ravel)
JAKARTA, KOMPAS.com - Program One Karcis One Trip atau OK Otrip (transportasi satu harga untuk satu kali perjalanan) diuji coba sejak 15 Januari 2018 hingga tiga bulan ke depan. Sebelum uji coba, ada enam koperasi angkot yang rencananya bergabung.
Namun, saat uji coba mulai dilaksanakan, empat koperasi angkot batal ikut serta. Koperasi yang menarik diri dari uji coba yakni Kopamilet, Komilet, Kolamas, dan Komika. Sementara dua koperasi yang ikut yaitu KWK dan Budi Luhur.
"Kan ada enam koperasi tadinya. Yang ikut uji coba dua, yang empat belum, tunda," ujar Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan, Rabu (31/1/2018) kemarin.
Shafruhan menjelaskan, keempat koperasi itu masih belum sepakat dengan tarif rupiah per kilometer yang ditawarkan PT Transjakarta. PT Transjakarta menawarkan tarif Rp 3.400 per kilometer, sementara koperasi menginginkan Rp 3.800 per kilometer.
KWK dan Budi Luhur tetap ikut uji coba. Menurut Shafruhan, mereka setuju dengan tarif yang ditawarkan PT Transjakarta.
"Mereka (KWK dan Budi Luhur) yang tanda tangan, berarti kan mereka menyetujui," katanya.
Tak mau rugi
Jika mengikuti tarif Rp 3.400 yang ditawarkan PT Transjakarta, empat koperasi itu khawatir anggotanya merugi.
Shafruhan menyampaikan, empat koperasi yang belum ikut akan kembali bernegosiasi dengan PT Transjakarta. Sebelum ada kesepakatan, mereka menunda keikutsertaannya pada program OK Otrip.
"Dari awal belum ikut uji coba karena dia sedang mengevaluasi dasar perhitungannya. Koperasi ini kan anggotanya perorangan, tentu mereka juga tidak boleh dengan bergabungnya itu, pendapatan mereka turun," kata Shafruhan.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menyampaikan, pihaknya akan menghitung kembali perhitungan tarif rupiah per kilometer tersebut. Dia menyebut ada beberapa komponen yang kemungkinan belum masuk dalam hitungan.
"Contoh, satu armada harusnya dua sopir sehari. Itu kan sopir di samping mendapatkan (gaji) UMR (upah minimum regional), dia juga dapatkan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Ternyata yang dihitung baru satu sopir, satunya belum. Kami menyesuaikan dengan kondisi existing kebutuhan bagaimana operasional OK Otrip berjalan optimal," ujar Andri.
Hingga 100 kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno, pada 24 Januari 2018, baru ada 46 unit angkot dari Koperasi Budi Luhur dan KWK yang ikut uji coba OK Otrip.
"(Sebanyak) 46 angkot, (dari) 2 operator, KWK dan Budi Luhur," kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko.
Sementara itu, rute yang sudah diterapkan OK Otrip baru ada tiga. Ketiga rute itu yakni Kampung Melayu-Duren Sawit, Semper-Rorotan, dan Kampung Rambutan-Pondok Gede.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...ogram-ok-otrip
wah kok g mau rugi..
0
7.2K
Kutip
64
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya