Grandiose delusion adalah salah satu jenis penyakit mental delusional. Secara spesifik, delusi jenis ini lebih kepada khayalan (delusi) tentang kemewahan, keagungan, dan superioritas yang melekat pada diri pengidapnya. (Grande/grandeur = besar, agung). 2/3 Pengidap bipolar disorder mengidap grandiose delusion ini dan setengah dari pengidapnya positif mengidap schizophrenia juga. 30% Pengidapnya adalah pengguna obat-obatan terlarang.

Ada banyak contoh perilaku yang menunjukkan grandiose delusion. Misalnya, ia merasa sebagai seorang keturunan bangsawan berdarah kerajaan, merasa memiliki harta berlimpah, merasa memiliki kekuatan super, kecerdasan luar biasa yang jauh di atas manusia rata-rata, merasa memiliki wajah & tubuh cantik/tampan yang penuh pesona, terkenal, dan diidamkan oleh banyak lawan jenisnya. Bahkan tidak jarang mereka juga merasa sebagai utusan Tuhan yang diturunkan secara istimewa ke dunia ini untuk menyelesaikan misi khusus. Masih ada banyak sekali contoh sikap grandiose delusion. Tapi, satu yang pasti, pengidap grandiose delusion ini merasa memiliki sesuatu yang lebih dibanding orang biasa. Superioritas berlebihan, namun tidak nyata(ya namanya juga delusi alias khayalan).

Ciri lainnya, grandiose delusion ini juga biasanya disertai dengan kekosongan empati alias ketidakmampuan untuk merasakan/memikirkan perasaan/pikiran orang lain. Akibatnya, si pengidap terus berkhayal dan menyombongkan khayalannya tanpa peduli pendapat orang lain di sekitarnya. Mau orang-orang menatapnya sinis, bilang 'lu ngayal banget!' atau menganggapnya gila, ia tidak akan peduli. Toh di benaknya, ia adalah pribadi istimewa yang tidak sepadan dan tidak bisa dipahami oleh orang-orang di sekitarnya.

Grandiose delusion bisa disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari kerusakan otak (misalnya akibat benturan), kelainan otak genetis, penyakit pada otak (tumor, kanker, atau penyakit lainnya), hingga pengaruh obat-obatan. Tidak heran, sebanyak 30% pengidap grandiose delusion sebelumnya adalah pengguna obat-obatan terlarang. Tuh, makanya hati-hati, jangan main-main sama drugs deh!

Yang namanya penyakit, tentu saja bisa disembuhkan. Metode penyembuhannya beragam. Sebelumnya, harus ada analisis dan diagnosis yang jelas dulu, agar diketahui penyebabnya apa. Baru kemudian diobati. Bisa dengan penggunaan obat (harus di bawah pengawasan dokter/psikiater ya), CBT (Cognitive Behavioral Theraphy) di mana seorang psychotherapist akan memberikan sekumpulan pertanyaan yang ditujukan untuk merangsang logikanya dan menyadarkannya dari delusi, rehabilitasi (jika grandiose delusion disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan), hingga perawatan di rumah sakit (jika disebabkan oleh penyakit atau kerusakan otak yang harus diobati)