Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Movies
  • Review Film : Exit Through The Gift Shop (2010) [DOKUMENTER TENTANG STREET ART]

stay666soberAvatar border
TS
stay666sober
Review Film : Exit Through The Gift Shop (2010) [DOKUMENTER TENTANG STREET ART]
Review Film : Exit Through The Gift Shop (2010) [DOKUMENTER TENTANG STREET ART]


Spoiler for Poster:


Mungkin beberapa dari kalian masih asing mendengar nama "Banksy". Ia adalah seniman jalanan/ street artist yang berasal dari Inggris, karya-karyanya terkenal satir dan subversif. Banksy bukanlah nama sebenarnya, itu hanya sebuah alias, tidak ada yang mengetahui identitas Banksy yang sebenarnya. Salah satu alasan yang membuatnya bersembunyi dibalik nama Banksy karena pemerintah Inggris menganggap street art, termasuk karya Banksy adalah tindakan vandalisme. Sehingga, ia menjadi buronan dan harus menyembunyikan identitasnya dari publik.

Tetapi, hebatnya walaupun identitasnya tidak diketahui karya-karya jalanannya telah menjadi favorit setiap orang yang melihatnya, dan karyanya sudah menyebar keberbagai penjuru dunia. Bukan hanya skill yang menjadi andalan Banksy, konsep dari karyanya selalu menjadi kritik atau pesan yang menarik.

Tidak hanya street art yang bisa dilakukannya, Banksy juga bisa melukis, seorang aktivis politik, bahkan sutradara film.

Tulisan ini akan membahas film dokumenter yang dibuat oleh Banksy, dokumenter tentang seni jalanan yang mengandung kontroversi, pesan satir khas Banksy, dan melibatkan beberapa seniman jalanan dari seluruh dunia.

Diawali dengan dialog Banksy yang mengatakan "Film ini bercerita tentang seseorang yang ingin membuat film dokumenter tentangku, tetapi hidupnya lebih menarik bila dibandingkan denganku, jadi ini film tetang dia..."

Spoiler for Banksy:


Seseorang yang dimaksud Banksy adalah pria bernama Thierry Guetta, seorang imigran asal Perancis yang menetap di Los Angeles, Amerika. Ia memiliki obsesi dengan kamera, kemana pun dan kapan pun ia akan membawa kamera dan merekam setiap momen yang dilaluinya. Suatu hari ia pergi ke Perancis untuk menghadiri acara keluarga, dan bertemu dengan sepupunya. Ternyata sepupu Thierry adalah seorang seniman jalanan yang namanya dikenal didunia street art sebagai Space Invader.

Dari sinilah perjalanan Thierry dimulai, street art membuat Thierry tertarik dan ingin ikut berkontribusi didalamnya. Kamera yang selalu dibawanya menjadi alat pendokumentasi karya street art, Thierry terus mengikuti kegiatan Invader apa yang dilakukannya terus ia rekam.

Sampai Invader mempertemukan Thierry dengan street artist yang lain, yaitu Shepard Fairey yang terkenal dengan poster "Obey"nya. Kegiatan mendokumentasikan seniman jalanan terus menjadi kegiatan favorit Thierry selama beberapa tahun. Banyak street artist yang sudah ditemuinya dan ia abadikan dengan kamera yang selalu ditangannya. Dari sekian banyak street artist ada seorang yang belum pernah ia temui, dan Thierry sangat ingin bertemu dengannya. Ia rela melakukan apapun agar bisa bertemu dengan street artist tersebut, yang Thierry sangat ingin ia temui adalah Banksy.

Thierry memikirkan berbagai cara untuk menemui Banksy, dari mencari keberadaan Banksy melalui para seniman sampai mencari nomor hp Banksy (Haha!). Disaat yang tidak ia duga, ia menerima panggilan telepon dari Shepard yang mengatakan bahwa ia sedang bersama Banksy. Tanpa berpikir panjang Thierry menuju tempat dimana Shepard dan Banksy bertemu.

Melihat apa yang dilakukan Thierry, Banksy mulai tertarik kepadanya dan menganggapnya sebagai orang yang dapat dipercaya untuk mendokumentasikan proses berkaryanya.

Spoiler for Thierry:


Karya Banksy yang fenomenal, membuat banyak karyanya yang dilelang dan menjadi koleksi para kolektor seni. Tentu saja hal ini menjadi kekhawatiran sendiri bagi Banksy, karena sesungguhnya street art harus tetap berada diluar/ dijalanan dan dapat dinikmati setiap orang. Bukannya menjadi pajangan didinding rumah atau menjadi koleksi disebuah galeri. Untuk itu, Banksy meminta kepada Thierry untuk mengumpulkan semua hasil rekamannya dan menjadikannya film dokumenter untuk menyampaikan kritik Banksy terhadap apa yang terjadi pada street art.

Apa yang didapati Banksy ternyata sebuah kekecewaan, Thierry tidak benar-benar bisa membuat film. Film yang diberi judul "Life Remote Control" bukanlah film yang bisa dinikmati, dan pesan yang ada didalamnya tidak akan tersampaikan. Kemudian Banksy memutuskan untuk membuat filmnya sendiri, dan menyuruh Thierry untuk berkarya dan menjadi seorang street artist.

Berbekal pengetahuan yang diperoleh Thierry dari pengalamannya saat mendokumentasikan para seniman jalanan, ia mulai membuat karya dengan skala yang besar. Dengan alasan tidak ingin mengecewakan Banksy, bahkan ia berpikir untuk membuat pameran tunggal. Ia menyebut dirinya sebagai "MBW" atau "Mr. Brainwash".

Mendengar kabar Thierry, Banksy tidak percaya dengan apa yang ia telah perbuat. Menyuruh Thierry untuk membuat street art, yang terjadi melebihi dugaannya. Thierry mengorbankan harta bendanya demi sebuah pameran.

Spoiler for Karya Thierry a.k.a MBW a.k.a Mr. Brainwash:


Pada akhirnya, pameran yang diadakan Thierry mengalami kesuksesan, ribuan orang datang ke pamerannya. Rencana awal pameran hanya berlangsung 3 hari menjadi 2 bulan, karena banyaknya peminat karya Thierry. Karya Thierry menjadi komoditi yang laris dikalangan masyarakat dan kolektor seni, Thierry mendapatkan untung besar dari pameran yang diadakannya.

"Exit Through the Gift Shop" selain menjadi dokumenter yang menyenangkan untuk dinikmati, dan menggambarkan dengan baik bagaimana seorang street artist melakukan pekerjaannya, terdapat pesan moral yang ingin disampaikan Banksy. Didalamnya diceritakan bagaimana seseorang dapat menjadi seorang seniman terkenal dalam waktu yang singkat, tanpa melalui proses dan menghasilkan karya dengan menjiplak milik orang lain. Banyak yang berpendapat bahwa Thierry atau Mr. Brainwash sendiri adalah karya Banksy.

Disini Banksy juga menyindir selera elit kolektor tentang karya seni, yang menurutnya sangat buruk, seberapa dangkalnya cita rasa kolektor terhadap seni jalanan. Seni jalanan yang seharusnya berada diluar dan menjadi konsumsi siapapun yang melihat. Bukan menjadi budaya pop nan hype dan menjadi komoditi bagi kolektor seni.

Spoiler for Trailer:
0
2.1K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Movies
Movies
20.1KThread20.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.