Quote:
Untuk Tuhan...
Tuhan, tempat dimana semua cinta bermuara. Tuhan, tempat dimana semua kasih ini kembali padanya. Berulang kali aku menghibur diriku, dengan adanya kehadiranmu di sisiku setiap waktu.
Oh Tuhanku, Tuhan yang kami sembah dengan berbagai nama, Tuhan yang kami sembah dengan berbagai cara. Selama dua dekade ini, aku selalu merasa kesepian....
Kau titipkan raga ini pada sebuah keluarga, yang mana aku adalah orang asing diantaranya. Kau kenalkanku pada manusia-manusia baru lainnya, dan sekali lagi menjadi orang asing diantara mereka. Oh Tuhan, aku masih kesepian disini....
Tuhan, selalu ku curahkan kehampaan ini padamu.. Demi setiap kuku jemari yang tumbuh kembali, dan setiap helai rambut yang tumbuh kembali. Dan akal ini sebagaimana kau anugerahkan padaku. Menjadi alasan bagiku untuk tetap mencintaimu. Kau tahu Tuhan? Disaat aku kelaparan, di saat aku kesakitan. Aku masih merasa bahwa kau berada disampingku. Dengan kau datangkan sebuah makanan dari tempat yang tak terduga. Dengan kau berikan sebuah kesembuhan di waktu yang tak terduga. Di setiap jengkal rasa sepi ini, aku selalu menghibur diri dengan kehadiranmu disisiku.
Dan ketika ku merasa hari-hariku sangat sepi, aku selalu menduganya, apakah karena Engkau memberikanku selembar bayangan yang terlalu tipis? Sehingga kedatanganku, kepergianku selalu berlalu tanpa ada yang menyadarinya. Sesekali aku sempat berfikir, apakah kau ingin aku menjadi seorang pencuri? Pembunuh Bayangan?. Ah, aku bercanda Tuhan. Yang kukatakan ini hanya sebuah gurauan. Ku tahu kau tak inginkan ku menapaki jalan tersebut. Aku tahu itu...
Tuhan yang Pengasih. Mungkin sekiranya aku pernah mencuri, aku pernah memfitnah, aku pernah berdusta. Tapi kau tetap mengasihiku, dan mempertemukanku dengan cinta-cinta yang baru. Cinta-cinta yang mungkin kau harap mampu menjadi pelipur lara hatiku. Sebuah obor untuk meramaikan isi hatiku. Walaupun pernah sekali ku tak menerima kuasamu dalam merenggut sebuah cinta yang pernah kau beri padaku. Kau tahu Tuhan? Aku sangat sedih waktu itu,
Tapi Tuhan, terima kasih telah membiarkanku tetap mencintaimu. Walaupun ku tahu, kau sudah membacanya jauh sebelum aku menuliskan surat ini padamu. Karena kau yang paling mengerti isi hatiku. Setidaknya aku tahu, sekalipun dunia ini berpaling dariku.
Kau masih bersamaku...
