Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tribunnews.comAvatar border
TS
MOD
tribunnews.com
Fahira Idris: Kasus Gizi Buruk dan Campak di Asmat Harus Jadi yang Terakhir
Fahira Idris: Kasus Gizi Buruk dan Campak di Asmat Harus Jadi yang Terakhir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak yang mengakibatkan puluhan balita meninggal di Kabupaten Asmat dan Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tidak boleh terulang.

“Kami sangat berharap KLB gizi buruk dan campak yang terjadi di Asmat dan Pegunungan Bintang ini jadi yang terakhir di Papua," kata Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Fahira Idris, dalam keterangannya, Minggu (28/1/2018).

Baca: Pemuda Muhammadiyah: Jokowi Harus Batalkan Rencana Mendagri Angkat Perwira Polri Jadi PJ Gubernur

Baca: KPU Pastikan Partai Hanura Lolos Verifikasi Faktual

Dikatakan dia, apapun tantangannya, pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan yang baik adalah hak dasar rakyat yang harus dipenuhi negara.

"Seberat apapun akses, seminim apapun infrastruktur baik fisik maupun fasilitas dan tenaga kesehatan harus segera dicarikan solusinya karena ini menyangkut nyawa anak bangsa,” ujarnya.

Sejumlah Anggota DPD RI hadir di Papua untuk menyerahkan bantuan bagi korban KLB gizi buruk dan campak kepada perwakilan Pemerintah Kabupaten Asmat.

Hadir juga senator asal Papua Pdt Charles Simare-mare.

Baca: KPU Beri Waktu 2 Hari Kepada PAN Untuk Penuhi Syarat Verifikasi Faktual

Baca: Angka Keterwakilan Perempuan Partai Hanura Capai 36,4 Persen

Fahira mengungkapkan, strategi pembangunan Presiden Jokowi yang membangun Indonesia dari pinggiran, untuk daerah-daerah tertentu di Papua harus diubah fokus kepada pembangunan infrastruktur kesehatan (fasilitas kesehatan dan infrastruktur sanitasi) dan pertanian.

Termasuk pembangunan sumber daya manusia dalam kedua bidang tersebut.

“Jadi membangun infrastruktur untuk membuka akses baik itu darat, laut, maupun udara yang dikhususkan untuk mempermudah warga mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan," kata Ketua Komite III DPD yang membidangi persoalan kesehatan dan perlindungan anak tersebut.

menurut dia, walaupun daerah tersebut potensi ekonomi tidak tinggi, infrastruktur harus tetap dibangun agar pelayanan kesehatan dan pendidikan mudah diakses warga.

Baca: Sambut Verifikasi Faktual, SBY Serahkan KTP Kepada Ketua KPU

Baca: Pengusaha KAHMI Minta Pemerintah Pusat Segera Bangun Infrastruktur Senggigi

"Selain itu, memastikan petugas kesehatan ada dan hadir melayani menjadi sebuah keniscayaan,” ucap Fahira.

Untuk gizi buruk, Pemerintah harus memformusikan solusi agar infrastruktur pertanian di daerah tersebut dipenuhi untuk mempermudah warga berladang dan menghasilkan pangan yang bergizi.

Seperti yang kita ketahui hampir semua kabupaten di Papua termasuk Asmat mempunyai potensi sagu dan ikan yang luar biasa.

Hutan-hutan di sana menghasilkan sagu dan sungai-sungainya kaya ikan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.

"Tinggal bagaimana Pemerintah baik yang di Pusat maupun daerah memastikan warga berdaya mengelola potensi-potensi alam yang dapat menjadi sumber pangan yang bergizi ini,” ucap Fahira.


Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2...-yang-terakhir

---

Baca Juga :

- Cagub Papua John Wempi Wetipo Kunjungi Asmat

- Korban Campak dan Gizi Buruk di Agats Meningkat, 70 Anak Meninggal

- Fadli Zon Sebut Pemerintah Abai Lantaran Tingginya Angka Gizi Buruk di Indonesia

0
279
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Tribunnews.com
Tribunnews.comKASKUS Official
192.3KThread2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.