Saat gempa, berlindung umumnya adalah reaksi pertama. Usai gempa, memerhatikan bangunan di sekitar penting untuk dilakukan.
Umumnya bangunan yang paling rentan rusak akibat gempa adalah bangunan
tiga sampai lima lantai. Namun, ada baiknya memeriksa kerusakan ringan pada struktur bangunan, baik itu rumah tinggal maupun bangunan lain pada umumnya.
Untuk memastikan kondisi bangunan aman pasca-gempa, sebaiknya Anda mengecek struktur utama yang terlihat, seperti dijelaskan Andina Shintawaty, arsitek dari Major Odyssey of Making dalam perbincangan dengan Beritagar.id.
Pertama,
kolom atau tiang. Jika kondisi dan bentuknya tak berubah, berarti tak ada masalah.
Jika ada retakan, Anda perlu memperhatikan. Kalau retak hanya di permukaan, artinya hanya bagian dari material finishing-nya saja yang rusak.
"Tapi jika terlihat krack seperti bagian kolom yang terbelah atau deformasi--perubahan bentuk-- sebaiknya hubungi profesional," kata Andin.
Hal kedua yang perlu diperhatikan juga adalah balok. Unsur struktur ini biasanya melintang di atas kolom, dan saling menghubungkan satu kolom dan lainya.
"Kerusakan balok adalah yang paling sering jadi ancaman saat gempa atau kegagalan konstruksi karena efeknya "langsung rubuh". Kondisi balok bisa dicek langsung pada bangunan yang menerapkan ceiling exposed. Sedangkan pada bangunan yang menggunakan penutup berupa gypsum dan semacamnya, harus dilihat dulu bagian dalamnya," papar Andin.
Ia mengingatkan,
hal dasar yang harus dipastikan adalah kondisi sambungan antara balok dan kolom harus dalam keadaan baik. Artinya, tidak ada retakan maupun pergeseran tumpuan.
Ketiga adalah fondasi. Anda bisa mengenali perubahan posisi fondasi dari permukaan lantai di sekitarnya. "Jika sebagian permukaan lantai terlihat amblas atau pecah karena popping up, bisa jadi karena fondasi berubah posisi," imbuh Andin.
Keempat yang tak kalah penting adalah atap. Ini berhubungan dengan kolom dan balok.
Selama sistem support keduanya baik, seharusnya tak ada masalah. "Kalau ada sebagian material penutup atap yang jatuh, bisa dilakukan pengecekan setempat. Perbaikan seharusnya hanya penggantian atau pemasangan dan penguatan ulang di area yang terkena dampak. Jika struktur yang rusak, atap pasti berubah bentuk atau malah ambruk," terang Andin.
Masih soal atap, perhatikan dengan saksama langit-langit atau plafon. Pastikan tidak ada retakan karena umumnya bagian ini sangat mudah runtuh.
Selain keempat struktur utama bangunan tersebut di atas, perhatikan juga kerusakan akibat gempa yang umumnya terlihat pada dinding dan jendela.
Misal, dinding retak atau ambruk, jendela pecah, atau kusen bergeser.
"Jika ini semua terjadi dalam skala minor, kemungkinan kondisi bangunan masih oke karena struktur utama--kolom, balok, dan fondasi--masih dalam keadaan baik. Renovasi bisa dilakukan di area yang terkena dampak, tidak perlu melakukan pergantian struktur," paparnya.
Andin juga memberi tip pengecekan awal di rumah tinggal.
Pastikan sambungan kusen pintu dan jendela dalam kondisi baik. Cek area dinding yang terdapat lemari gantung, misal kitchen set di dapur.
Periksalah sambungan antara lantai dan tangga. Pastikan dalam keadaan baik.
Seumpama terdapat struktur cantilever--biasanya berupa kanopi--pastikan tidak ada perubahan di area tersebut.
Penting juga untuk memastikan sistem kelistrikan dan pipa pada bangunan bekerja dengan baik. Anda bisa memeriksanya dengan menjajal pengoperasian toilet, wastafel, lampu, dan lain sebagainya.
Memang, seperti diungkapkan Peter Smith, ketua New Zealand Society for Earthquake Engineering,
orang awam mungkin sulit memahami bagaimana frekuensi energi gempa mempengaruhi ketahanan sebuah bangunan.
Jika Anda sudah melakukan pengecekan awal pada struktur bangunan dan tak menemukan kerusakan parah, maka menurut Cesar Pabalan, direktur nasional Philippine Institute of Civil Engineers dan mantan presiden Association of Structural Engineers of the Philippines, Anda tak perlu khawatir akan keamanannya.
Untuk membantu memastikan, direktur Philippine Institute of Volcanology and Seismology (Phivolcs), Renato Solidum memberikan alternatif cara pengecekan.
Coba isi
kuesioner 12 pertanyaan yang disusun Phivolcs untuk memeriksa seberapa aman rumah Anda--dari gempa. Semakin tinggi jumlah skor, maka semakin tahan gempa bangunan yang Anda tinggali.