Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jendralkuda13Avatar border
TS
jendralkuda13
Museum Bahari , Saksi Bisu Bercokolnya VOC di Sunda Kelapa


GARDANASIONAL,JAKARTA -Museum Bahari yang terletak di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi saksi bercokolnya VOC di tanah Sunda Kelapa. Gedung ini dibangun pemerintah kolonial Hindia-Belanda secara bertahap mulai dari tahun 1652 sampai tahun 1771, yang kemudian berfungsi sebagai tempat penyimpanan rempah-rempah VOC.

Awalnya, sebelum kedatangan VOC ke Jayakarta, kawasan Sunda Kelapa di muara Sungai Ciliwung merupakan pelabuhan Kerajaan Pajajaran. Kawasan ini berkembang sangat pesat dengan dibangunnya pos perdagangan yang merupakan buah perjanjian antara warga lokal dengan tentara Portugis pada tahun 1522.

Lalu di tahun 1526-1527, Fatahillah yang dibantu tentara-tentara Islam dari Cirebon dan Demak berhasil menaklukkan Sunda Kelapa. Merekapun kemudian mendirikan Kota Jayakarta dan gesekkan timbul dengan tentara Portugis, lantaran penguasa baru Sunda Kelapa ini tak mau menerima kehadiran tentara tersebut.

Hingga akhirnya tahun 1596 datanglah kapal-kapal Belanda pertama kali di Sunda Kelapa dan tahun 1610-1611, Belanda diberi izin membangun sebuah gudang serta sebuah benteng di sisi timur muara Sungai Ciliwung. Dari situlah, Belanda berhasil menaklukkan Jayakarta dan mendirikan Batavia di sana. Kawasan Sunda Kelapa didirikan benteng dan menjadi kantor pusat VOC di Asia tahun 1619.

Dari catatan yang ada gedung ini memiliki sisi barat dan timur. Untuk sisi barat dikenal dengan sebutan Westzijdsche Pakhuizen atau Gudang Barat. Sisi ini sendiri terdiri dari empat unit bangunan, dan tiga unit di antaranya yang sekarang digunakan sebagai Museum Bahari. Sementara di sisi timur, disebut Oostzijdsche Pakhuizen atau Gudang Timur.

Disebelah kanan tak jauh dari gudang induk dibangun menara yang sekarang dikenal dengan nama Menara Syahbandar. Menara ini dibangun tahun 1839 untuk proses administrasi keluar masuknya kapal sekaligus sebagai pusat pengawasan lautan dan daratan sekitar.

Saat ini Museum Bahari menyimpan setidaknya 126 koleki benda-benda sejarah kelautan terutama kapal dan perahu-perahu niaga tradisional. Di antara puluhan miniatur yang dipajang terdapat 19 koleksi perahu asli dan 107 buah miniatur, foto-foto dan biota laut lainnya.

Namun cukup disayangkan Museum yang diresmikan tahun 1977 oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, pada Selasa 16 Januari 2018 pagi, sebahagian bangunannya hangus terbakar dihantam si jago merah.





0
1.9K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.