Maraknya aksi begal-membegal di Indonesia menjadi sebuah perhatian yang tak dapat kita abaikan dengan mudahnya. Khususnya mereka yang telah menjadi korban-korban pembegalan yang ada di seluruh negeri ini. Segala bentuk antisipasi telah kita lakukan demi mengurangi jumlah korban-korban begal. Namun, entah mengapa beberapa solusi tersebut malah membuat beberapa dampak negatif lainnya menurut pengalaman TS sendiri. Contohnya tuh seperti ini.

Banyak sekali contoh bentuk antisipasi masyarakat terhadap maraknya korban pembegalan, salah satunya adalah sebuah peringatan yang dituliskan pada sebuah pesan singkat bersifat broadcast, beberapa pesan tersebut sering kali memberi tahukan tentang bagaimana cara kerja trik pelaku pembegalan. Suatu contoh nih pesan yang kaya gini



pesan tersebut isinya adalah sebuah antisipasi warga sekitar, agar tidak mudah terkecoh sama trik-trik para pembegal. Entah itu mereka yang lagi nuntun motornya karena (pura-pura) kehabisan bensin di jalan, ban bocor di jalan, teriak-teriak di jalan minta bantuan karena neneknya melahirkan (dll).

Sadarkah kalian? Bahwasanya dengan semakin banyaknya manusia yang percaya dengan hal seperti ini. Rasa empati yang ada yang dalam diri ini semakin memudar. Dampaknya apa?

Masyarakat akan semakin ragu untuk menolong orang lain di sekitarnya, alih-alih mau nolong orang di jalan. Tiba-tiba sesuatu dari alam bawah sadarnya muncul dan mengatakan "Ehh, ini begal bukan? Jangan-jangan begal?" dan akhirnya orang tersebut gak jadi nolong orang tersebut yang SEBENARNYA membutuhkan bantuan atas masalah yang dihadapinya di jalanan. Dan sebagai salah satu pengguna jalanan, kita pasti akan mengalami musibah di jalan. Siapa sih yang selama ini punya motor gak pernah sekalipun bannya bocor di jalan? Yang kehabisan bensin ketika di tengah perjalanan? Yang motornya pernah mogok ketika lagi di tengah hutan? Kita semua pernah merasakan salah satunya. Nah, apabila saat itu agan dan sista di posisi seseorang yang butuh bantuan. Tapi orang lain terlalu ragu dan khawatir karena tebakan mereka tentang diri kita sebagai salah satu dari begal yang mereka takutkan. Padahal nyatanya kita benar-benar butuh bantuan tersebut.

Padahal? Indonesia kita ini pernah dinobatkan sebagai salah satu dari sepuluh negara paling ramah! Dan itu tak semata-semata diberikan kepada orang Indonesia tanpa alasan. Alasan negara kita termasuk dalam salah satu negara paling ramah adalah ketika kita memberi senyuman pada orang lain dan membalas senyuman itu, Liat orang lain kesusahan, kenal gak kenal langsung di bantu, dan lain sebagainya. Tapi di saat ini, memberi senyuman ke orang asing akan membuatmu terlihat seperti sosok penjahat kelamin yang lagi mencari mangsanya. Parah sekali kan gan?



Percayalah semua ini akan benar-benar terjadi adanya. Entah beberapa waktu ke depan yang saya sendiri gak yakin bisa memprediksinya.

Terimakasih telah membaca thread ini hingga selesai. Thread ini adalah sebuah sebuah angan-angan saya terhadap maraknya aksi begal. Dimana kita perlu menciptakan sebuah antisipasi yang lebih efektif tanpa perlu mematikan rasa empati masyarakat Indonesia ini secara pelan dan perlahan. Dan tentu, dengan sedikit kebaikan kita dalam menutupi kesenjangan sosial yang ada di lingkungan masyarakat dengan saling memberi kepada mereka yang membutuhkan tentu sedikit-demi sedikit akan mengurangi kriminalitas para begal-begal ini. Karena BEGAL PUN PUNYA ALASAN atas tindakan yang mereka perbuat,
Namun, dengan kedangkalan wawasan yang saya miliki, dan setiap kesalahan saya dalam penuturan kata yang tidak berkenan di atas. Selaku TS saya ingin mengucapkan

sumber gambar :
1. mbah google
sumber Ide : saat ngobrol di grup whatsapp membahas begal