Di antara banyak ajang pencarian bakat di Indonesia, agaknya penikmat dunia hiburan paling enjoy dengan sajian Indonesian Idol. Hal tersebut dibuktikan dengan 92% pengguna google yang telah memberikan review baik terhadap tayangan tersebut. Dibandingkan dengan D’Academy yang hanya mendapat 86% serta The Voice Kids Indonesia dengan 55%, Indonesian Idol pun unggul.
Namun, selama ini para pemirsa Indonesian Idol selalu dibuntuti pertanyaan besar setelah babak grand final. Pertanyaan tersebut berisikan mengapa di setiap musim, runner up Indonesian Idol selalu lebih sukses daripada sang juara aslinya? Nggak percaya?
Joy Tobing vs Delon Thamrin
Spoiler for 1:
Pertama kali membaca poin pertama dari ulasan ini, kalian pasti menjawab nama Delon dalam hati. Tak dapat dipungkiri memang, meskipun Joy Tobing yang membawa pulang gelar Idola Indonesia pada musim pertama, penyanyi yang sering kebanjiran job justru malah Delon Thamrin. Padahal, jika dilihat dari kualitas keduanya, mereka sama-sama tidak mengecewakan. Bahkan selain menyanyi, Delon juga mendapat tawaran akting serta bintang iklan. Sedangkan Joy, setelah meluncurkan album pertamanya, kabarnya sudah tak pernah terdengar lagi.
Mike Mohede vs Judika Sihotang
Spoiler for 2:
Pada tahun 2005, Indonesian Idol kembali hadir dengan para finalis yang lebih fantastis. Namun pada akhirnya, 12 kontestan yang bersaing pun hanya menyisakan dua orang dalam babak terakhir. Nama yang tertinggal dan harus berkompetisi lebih keras lagi adalah Mike Mohede dan Judika Sihotang. Meskipun Indonesia mengakui kehebatan mereka berdua, agaknya ada sebagian orang yang menelisik kesuksesan mereka secara mendalam. Judika diketahui memiliki lebih banyak lagu yang hits dan sering tampil di layar kaca daripada Mike. Hingga akhirnya meninggal dunia pun, Mike lebih banyak manggung off air daripada on air.
Ihsan Tarore vs Dirly Sompie
Spoiler for 3:
Bisa dibilang musim ketiga merupakan persaingan sengit di antara dua grand finalist-nya. Mengapa begitu? Meski sudah keluar menjadi juara pertama dan runner up, Ihsan dan Dirly memiliki pamor yang sama-sama tinggi. Mereka berdua pun langganan berada di layar kaca untuk menyanyi, akting, maupun menjadi bintang iklan. Namun, jika ditilik lagi lebih rinci, Dirly memiliki fansbase yang lumayan besar daripada Ihsan. Hal tersebut tentu saja mendulang kesuksesannya. Ihsan memang hingga sekarang masih terkenal, namun ia lebih dikenal karena menjadi pacar Dendada. Setelah putus? Ia bahkan tak pernah tampak lagi sekarang.
Aris Runtuwente vs Gisella Anastasia
Spoiler for 4:
Mungkin sebagian besar dari kalian mengira juara dari Indonesian Idol tahun 2008 adalah Gisel, mengingat sepak terjangnya di dunia hiburan masih awet hingga sekarang. Namun, kebenaran yang sesungguhnya, istri dari Gading Marten itu meraih tempat kedua alias runner up dalam ajang pencarian bakat ini. Juara pertamanya diraih oleh Aris Runtuwente yang disebut-sebut sebagai Charlie kedua, karena wajah dan suaranya sangat mirip dengan vokalis ST 12 itu. Sayangnya, kesuksesan Gisel lebih jelas terlihat daripada Aris. Kabarnya, kini sang juara Indonesian Idol tahun 2008 itu berprofesi sebagai driver taksi online.
Igo Pentury vs Citra Scholastika
Spoiler for 5:
Tidak ada satu orang pun yang tak mengenal pelantun Everybody Knew ini. Pasalnya, Citra disebut-sebut sebagai Rihanna versi Indonesia. Kenyataan pahit harus ditelannya ketika sedang menjalani babak terakhir ajang pencarian bakat besutan RCTI tersebut. Ya, pada tahun 2010 lebih tepatnya Indonesian Idol musim keenam, ia harus rela menempati tempat kedua karena sang rival, Igo Pentury mengungguli voting dari para pemirsa. Namun, juara tak menjamin kesuksesan. Pada tahun 2016 kemarin ia dinyatan come back setelah menghilang cukup lama, tetapi nyatanya, tak banyak juga yang mendengarkan lagu-lagunya.
Regina Ivanova vs Kamasean Matthews
Spoiler for 6:
Sepertinya, dari semua musim Indonesian Idol, tahun di mana Regina keluar menjadi pemenang merupakan masa paling berjaya bagi ajang pencarian bakat ini. Selain rating di televisi yang naik dengan signifikan, penyanyi-penyanyi yang tergabung menjadi kontestannya pun memiliki kualitas yang tidak kalah dari finalis American Idol. Sempat ada isu di mana seharusnya Kamasean lah yang keluar sebagai pemenang, namun karena umurnya masih 17 tahun, akhirnya Regina yang menyandang gelar tersebut. Namun, jika melihat kualitas bernyanyi Regina yang dijuluki Adele versi Indonesia ini, kita bisa dibuat menganga. Tetapi lagi-lagi, ternyata sang runner up duluan, lho, yang merilis single-nya.
Nowela Auparay vs Husein Alatas
Spoiler for 7:
Meskipun Nowela dan Husein bersaing pada babak grand final pada musim terakhir alias tahun 2014, banyak dari pemirsa setia Indonesian Idol yang sudah lupa sosok mereka, terutama sang jawara. Hal tersebut dikarenakan jarangnya Nowela mendapatkan tawaran nyanyi di televisi. Berbeda dengan sang runner up yang masih sering muncul di layar kaca, mulai dari bermain sinetron, manggung, hingga digosipkan dengan Ayu Ting Ting, tahu, kan, apapun yang berhubungan dengan penyanyi dangdut hits itu selalu viral?
Salah satu faktor paling memungkinkan yang bisa menjadi jawaban atas pertanyaan besar kita selama ini adalah Indonesian Idol menggunakan sistem voting dari permisa di rumah. Maka sang runner up yang lebih potensial untuk menjadi artis malah harus menempati posisi kedua karena votingnya diungguli oleh sang jawara. Nah, untuk Indonesian Idol tahun 2018 ini menurut kalian apakah fenomena ini akan terulang lagi?