2 Pelajar SMK di Semarang Bunuh Sopir Gocar Lalu Mencuri Mobilnya
TS
ajidamoi
2 Pelajar SMK di Semarang Bunuh Sopir Gocar Lalu Mencuri Mobilnya
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Agan Sista
Semalam ane baca berita yang nyesek banget, 2 Pelajar SMK yang notabene masih Bau Kencur ngelakuin perbuatan kriminal yang tidak berperikemanusiaan. Berikut Berita nya gan :
Quote:
Spoiler for Image 1:
Spoiler for Image 2:
Spoiler for Image 3:
Spoiler for Barang Bukti:
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dua siswa kelas X jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMKN 5 Semarang, IBR (15) dan DIR (15), nekat membunuh sopir taksi online Gocar untuk mengambil mobilnya, Sabtu (20/1/2018).
Warga Jalan Lemah Gempal, Barusari, Semarang Selatan, Semarang, Jawa Tengah dan Kembang Arum, Semarang Barat, Semarang itu diringkus polisi pada Senin (22/1/2018).
Mereka ditangkap setelah mayat korban, Deni Setiawan, ditemukan di Jalan Cendana Selatan IV, Sambiroto, Tembalang, Semarang, Sabtu (20/1/2018).
Dari hasil pemeriksaan, hari itu keduanya melakukan pemesanan pada pukul 20.00 WIB dari rumah IBR di Lemah Gempal dengan tujuan ke Sambiroto.
"Sesampai di depan Citra Grand mereka eksekusi, satu duduk di samping sopir, satu di belakang, yang di depan bertugas mengajak ngobrol, yang belakang eksekusi," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abioso Seno Aji dalam jumpa pers yang digelar pada Selasa (23/1/2018).
Mereka pun mengambil identitas dan barang-barang korban lalu membuang jasadnya.
"Dipilih lokasi itu karena ayah IBR ini tinggal di sana, jadi dia menganggap tahu beberapa lokasi sepi di sana," kata Abi, seperti dilansir dari Tribun Jateng.
Setelah itu, mereka mengganti baju yang dipenuhi bercak darah serta meninggalkan mobil di Jalan HOS Cokroaminoto. "Maksudnya ditaruh di sana untuk mendinginkan mobil, dalam artian saat suasana lebih kondusif akan diambil lagi, begitu juga handphone korban ditanam di daerah Banjir Kanal Barat (BKB) diberi tanda dengan bambu," tambahnya.
Hal tersebut dilakukan karena mereka berencana mengambil ponsel korban untuk dijual.
Sementara kunci mobil dan dompet korban sudah disimpan IBR di rumahnya.
"Awalnya ada tiga orang lagi yang diajak utuk melakukan tindakan ini, tapi katanya nggak mau dan nggak berani, lalu beraksilah keduanya," lanjut Abi, menjelaskan bahwa pembunuhan ini diperkirakan telah direncanakan jauh hari sebelumnya.
Akibatnya, kedua tersangka terancam jeratan hukum pasal 340, 338, dan 365 KUHP.
Namun, tampaknya hukuman akan diringankan karena kedua tersangka masih di bawah umur.
Mengetahui kasus ini, Kepala SMKN 5 Semarang, Suharto mengaku terkejut lantaran kedua siswanya hanya pernah membuat pelanggaran berupa terlambat datang ke sekolah pada Senin (22/1/2018) lalu.
Usai melakukan pembunuhan pun, mereka masih kembali bersekolah.
"Ya belajar seperti biasa, pulang juga sesuai waktunya tidak ada yang mencurigakan," kata Suharto.
Suharto juga menyangsikan jika alasan SPP yang menunggak mereka gunakan sebagai motif pembunuhan.Pasalnya, tersangka berasal dari keluarga yang mampu dan tidak memiliki kendala dalam membayar SPP.
"Infonya orangtua sudah ngasih, cuma dari catatan sekolah memang baru dibayarkan sejumlah Rp 510 ribu dari total Rp 1 juta, tapi pembayarannya tidak ada patokan harus bulan ini atau kapan, ada kelonggaran," tandasnya.Adi Prasetyo juga tidak menyangka jika IBR, tetangganya yang tidak tampak seperti anak nakal pada kesehariannya itu melakukan pembunuhan.
"Saya terkejut sekali mendengar kabar ini, anak kemarin sore yang saya lihat bermain di jalan sudah tega melakukan perbuatan seperti itu," jelas Adi.
IBR tinggal dengan orangtua angkatnya sejak umur 7 di lingkungannya.
Sejak umur 10 tahun, ayah angkat, yang juga pamannya, meninggal.
Sehingga ia hanya tinggal dengan ibu angkatnya, yang dikenal sebagai orang terpandang dan berprofesi sebagai PNS.
Meski belum diketahui siapa yang melakukan eksekusi, IBR diduga kuat sebagi pelaku tersebut karena ia memiliki belati sepanjang 30 cm di rumahnya, yang digunakan untuk menggorok.
Spoiler for Update Berita - Ortu Tersangka Sempat Hujat Tersangka:
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dua pelajar SMK Negeri di Kota Semarang yaitu inisial IBR (16) dan DIR (15) jadi tersangka pembunuhan sopir taksi online Go Car dan Grab bernama Deni Setiawan (25).
Dua pelajar ini ditahan di Mapolrestabes Semarang sejak ditangkap polisi Senin di rumahnya masing-masing. Orangtua IBR mendatangi Polrestabes Semarang pada Rabu (24/1/2018) siang. DSP (48) orangtua IBR warga Perumahan Kopri, Sambiroto, Tembalang, Semarang. DSP bersama Pembina Osis SMK mendatangi Mapolrestabes Semarang untuk melihat kondisi kedua pelajar yang jadi tersangka pembunuhan di sel tahanan. Kepada Tribunjateng.com saat di Mapolrestabes Semarang, DSP mengaku syok karena ternyata anaknya menjadi tersangka pembunuhan.
Padahal sebelumnya, ia sempat menghujat pelaku pembunuhan driver taksi online itu saat berita di media massa menyeruak. Senin pagi DSP baca koran terkait pembunuhan itu dan menghujat pelaku. Dia menghujat perilaku pembunuh itu. Dan sama sekali tidak menyangka jika kemudian ternyata pembunuh itu adalah anaknya. Syok orangtua.
Spoiler for Mobil Korban:
"Saya sempat menghujat pelaku. Lah saat para pelaku tertangkap pada Senin malamnya, saya dapat telepon dan sangat syok sekali. Ternyata salah satu tersangkanya anak saya," ungkap DSP kepada Tribunjateng.com, Rabu (24/1/2018) di Mapolrestabes Semarang.
Ia mengatakan bahwa TKP pembunuhan hanya berjarak 200 meter dari rumahnya.TKP pembunuhan terhadap sopir taksi online di Perumahan Bukit Cendana 2, Jalan Cendana Selatan IV RT 3 RW 9, Sambiroto, Tembalang.
"TKP nya tak jauh dari rumah saya. Ya sekitar 200 meter. Cuman anak saya, IBR tinggal di rumah ibu angkatnya di Jalan Lemah Gempal, Barusari, Semarang Selatan," tuturnya.
Spoiler for Ucapan Duka dari Sahabat Korban:
Spoiler for UPDATE BARU LAGI - PENAMPAKAN BOCAH ABABIL TERSANGKA PEMBUNUHAN:
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Spoiler for 3:
Spoiler for 4:
Spoiler for 5:
Nyesek Gan, Korbannya lagi moment bahagia karena beliau baru punya anak yang pertama, malah belum 3 Bulan umurnya.
2 Bocah ababil itu udah merusak masa depan anak Korban dan tidak akan bisa melihat wajah Ayahnya lagi.
Ntah apa yang ada dipikiran 2 bocah itu, kebanyakan nonton yan*lek atau baru pertama kali nyentuh GTA
Innalillahi Wa Inna ilaihi Rooji'uun
Semoga amal ibadah beliau diterima Allah 'Azza Wa Jalla dan dimasukkan ke Surga Firdaus tanpa Hisab.
Aamiin Yaa Rabbal'Aalamiin