Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

h.a.kAvatar border
TS
h.a.k
Demi RUU LGBT, Asing Sudah Melobi DPR Sejak 2015
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Non Goverment Organisation (NGO) asing sudah melobi DPR sejak 2015 untuk memasukkan pembahasan RUU tentang lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Namun, upaya ini sia-sia alias tidak membawa hasil.

Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Firman Soebagyo menegaskan, lobi pihak asing sudah datang sejak dua tahun lalu. Mereka mencoba meyakinkan DPR akan perlunya RUU LGBT, Bahkan, mereka pun siap melakukan pendampingan.

"Sudah sejak 2015 yang lalu. Kami tolak karena ini berisiko tinggi. Dalam membuat sebuah UU kami tidak bisa diintervensi. Kami punya norma-norma hukum. Kita punya politik hukum yang berbeda. Apakah kalau LGBT di sana dilegalkan silakan, tapi kami tidak bisa," tegas Firman Soebagyo di komplek parlemen, Jakarta, Rabu (24/1/2018).

Terkait hal itu, dia juga meminta kepada anggota DPR RI jika tidak mengerti substansi RUU tersebut jangan memberikan keterangan yang sembarangan.

Sebab, pembahasan RUU LGBT merupakan hal yang sensitif dimasyarakat sehingga anggota DPR RI yang tidak mengerti substansi jangan memberikan komentar daripada akan membuat kegaduhan publik.

"Terakhir mungkin saya mengimbau kepada para pimpinan dan anggota dewan sebaiknya kalau tidak menguasai substansi.Kalau ada pertanyaan-pertanyaan terkait dengan substansi yang tidak dikuasai lebih baik itu tidak perlu dijawab. Daripada menimbulkan perdebatan sampai sekarang ini," tandas politikus Partai Golkar itu.

Sebelumnya diberiatakan, LSM asing mencoba untuk ikut masuk dalam Rancangan Undang-Undang LGBT dan Pernikahan Semasa Jenis. Namun sebelum keinginan itu terlaksana, DPR secara tegas menolak.

Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI Firman Soebagyo mengakui ada LSM asing yang menawarkan pendampingan pembahasan RUU LGBT. Namun,kata Firman, tawaran itu ditolak mentah-mentah. Dia menegaskan DPR RI tidak bisa diintervensi oleh siapapun, apalagi mengenai usulan pembahasan RUU.

"Bahwa pernah ada keinginan dari NGO asing yang menawarkan untuk memberikan pendampigan dan masukan tentang RUU LGBT. Dengan tegas Baleg menolak karena dalam penyusunan RUU kami tidak bisa diintervensi oleh siapapun dan dari negara manapun," tegas Firman.

Bukti kalo lgbt tidak sebatas given,tapi sudah menjadi komoditas yang disosialisakan agar mendapat legitimasi undang undang

terbukti lgbt tidak berjalan alamiah tapi sudah menjadi soft power dengan dana yang besar dengan pemikiran yang terstruktur dan terpola untuk menghancurkan tatanan moralitas suatu bangsa

sekarang kita nyadar kenapa lgbt bak cendawan di musim hujan baik peningkatanya dan lompatanya yg luar biasa besar dari segi kwantitas baik dari segi jumlah personal ataupun dari segi blow up media. jawabanya lgbt memang sengaja dipelihara untuk suatu tujuan dan ada seponsor yang menseponsori
Diubah oleh h.a.k 24-01-2018 22:49
0
2K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.