Jenderal Baret Merah di Lingkaran Presiden Joko Widodo

NASIONAL
Oleh Rizky Utama Terbit 22 Jan 2018 at 4:15pm


Tandaseru.id



JAKARTA (!) – Presiden Joko Widodo resmi melantik Jenderal (Purn) Agum Gumelar pada Rabu (17/1) sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden menggantikan KH Hasyim Muzadi yang wafat.

Meski hal yang biasa, namun masuknya Agum menambah deretan jenderal bintang empat yang berasal dari Korps Komando Pasukan Khusus atau Kopassus TNI-AD di lingkaran Jokowi.

Berikut nama-nama jenderal baret merah berdasarkan penelusuran Tandaseru.id, Senin (22/1):

Abdullah Makhmud Hendropriyono

Ia dikenal dekat dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hendro adalah mantan Kepala Badan Intelijen Negara, serta dijuluki the Master of Intelligence karena menjadi “Profesor Intelijen” pertama di dunia.

Hendro pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan 1998-1999.

Sebelumnya, ia menjadi Komandan Detasemen Tempur Para-Komando, Asisten Intelijen Komando Daerah Militer Jakarta Raya/Kodam Jaya (1986), Komandan Resor Militer 043/Garuda Hitam Lampung (1988-1991).

Kemudian, Direktur Pengamanan VIP dan Objek Vital, Direktur Operasi Dalam Negeri Badan Intelijen ABRI (sekarang BAIS/1991-1993), Panglima Daerah Militer Jakarta Raya (1993-1997), dan Komandan Diklat TNI-AD.

Kini, pria berusia 72 tahun itu menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) sejak 27 Agustus 2016 menggantikan Isran Noor.

Luhut Binsar Pandjaitan

Ia adalah mantan komandan pertama Satuan 81/Penanggulangan Teror. Berbagai medan tempur dan jabatan penting telah disandangnya antara lain Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) dan Komandan Diklat TNI-AD.

Usai melepas seragam lorengnya, Luhut menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan 2000-2001, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Kepala Staf Kepresidenan RI, Menkopolhukam, dan terakhir Menko Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya.

Tak hanya itu, pada 2004, Luhut mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan dengan mendirikan PT Toba Sejahtra Group.

Kini, di bawah Toba Sejahtra yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, ada anak usaha yang bergerak di sektor minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan.

Mantan Panglima TNI Sebut Artificial Intelligence Ancam Kedaulatan Indonesia

Ini Kata Presiden dalam Pengamanan Demokrasi oleh TNI dan Polri

Panglima Soroti Kondisi Alutsista TNI-AU

Subagyo Hadi Siswoyo

Ia saat ini menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015 hingga sekarang.

Subagyo pernah menjadi Kepala Staf TNI-AD periode 1998-1999, dan satu-satu Kasad yang pernah menjabat dengan tiga Presiden Indonesia yang berbeda.

Kariernya melejit, bahkan mendapat kenaikan pangkat istimewa satu tingkat, tatkala terlibat dalam Operasi Woyla pembebasan sandera di Thailand.

Mantan Komandan Paspampres era Presiden Soeharto ini kemudian mendapat bintang di pundaknya saat menjabat Komandan Jenderal Kopassus. Selepas itu, Subagyo menjabat Pangdam IV/Diponegoro, Wakasad dan Kasad.

Agum Gumelar

Sebelum menjabat sebagai Anggota Watimpres, Agum adalah mantan Menteri Perhubungan era Kabinet Gotong Royong.

Dalam Pilpres 2004, ia dicalonkan oleh PPP sebagai calon Wakil Presiden bersama Hamzah Haz sebagai calon Presiden.

Pada 2007 dan 2008, Agum mencalonkan diri dalam Pilkada DKI dan Jawa Barat, di mana keduanya sebagai calon Gubernur.

Menarik sedikit ke belakang, pada 1998-1999, ia menjabat sebagai Gubernur Lemhanas.

Pria yang memiliki besan mantan atlet bulu tangkis Taufik Hidayat ini pernah menjabat Ketua Umum KONI Pusat, Ketua Umum PSSI, serta Danjen Kopassus sebelum digantikan oleh Subagyo Hadi Siswoyo.