- Beranda
- Berita dan Politik
Asosiasi Mainan: SNI untuk Perusahaan, Bukan Perorangan
...
![kwawakaa](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/12/04/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
kwawakaa
Asosiasi Mainan: SNI untuk Perusahaan, Bukan Perorangan
Jakarta - Ketua Asosiasi Mainan Indonesia Sutjiadi Lukas menegaskan, pengajuan Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) hanya bisa dilakukan oleh badan usaha, bukan oleh perorangan.
"SNI itu tidak bisa diurus oleh perorangan, harus yang berbadan hukum, PT, importir atau apa," tutur Lukas saat dihubungi detikFinance, Minggu (21/1/2018).
Dia mengatakan, seseorang yang hanya membawa barang kurang dari 3 pieces, tak perlu ditanyakan mengenai SNI-nya. Apalagi bila barang itu adalah untuk keperluan pribadi, bukan untuk dijual kembali.
"Kita tidak perlu ditanyakan SNI-nya kalau hanya satu, dua itu tidak perlu dicek," jelasnya.
Dia mengatakan, bila seseorang mengimpor atau membawa barang dengan jumlah yang banyak, maka barang tersebut wajib SNI. Namun, pengajuan SNI pun tak semudah yang dibayangkan. Tetap saja, perorangan tidak bisa mengajukan pengurusan SNI.
"Jadi dia harus numpang ke importir. Titip saja ke importir, karena mengurus sendiri tidak bisa kalau pribadi," tegasnya.
Baca juga: Mainan Impor China dan Taiwan Berlabel SNI di Pasar Gembrong
Seperti diketahui, beberapa hari belakangan ini, ppublik dihebohkan dengan Sebuah video dan postingan di media sosial beredar viral di masyarakat mengenai pemusnahan barang atau mainan yang gagal lolos dari bea cukai setelah didatangkan dari luar negeri.
Video tersebut viral lantaran postingannya menyebutkan mainan tersebut harus ditebus sebesar Rp 7 hingga 8 juta padahal harga mainan itu sendiri hanya senilai US$ 48 sehingga akhirnya memusnahkan mainan itu sendiri.
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/3826279/asosiasi-mainan-sni-untuk-perusahaan-bukan-perorangan
"SNI itu tidak bisa diurus oleh perorangan, harus yang berbadan hukum, PT, importir atau apa," tutur Lukas saat dihubungi detikFinance, Minggu (21/1/2018).
Dia mengatakan, seseorang yang hanya membawa barang kurang dari 3 pieces, tak perlu ditanyakan mengenai SNI-nya. Apalagi bila barang itu adalah untuk keperluan pribadi, bukan untuk dijual kembali.
"Kita tidak perlu ditanyakan SNI-nya kalau hanya satu, dua itu tidak perlu dicek," jelasnya.
Dia mengatakan, bila seseorang mengimpor atau membawa barang dengan jumlah yang banyak, maka barang tersebut wajib SNI. Namun, pengajuan SNI pun tak semudah yang dibayangkan. Tetap saja, perorangan tidak bisa mengajukan pengurusan SNI.
"Jadi dia harus numpang ke importir. Titip saja ke importir, karena mengurus sendiri tidak bisa kalau pribadi," tegasnya.
Baca juga: Mainan Impor China dan Taiwan Berlabel SNI di Pasar Gembrong
Seperti diketahui, beberapa hari belakangan ini, ppublik dihebohkan dengan Sebuah video dan postingan di media sosial beredar viral di masyarakat mengenai pemusnahan barang atau mainan yang gagal lolos dari bea cukai setelah didatangkan dari luar negeri.
Video tersebut viral lantaran postingannya menyebutkan mainan tersebut harus ditebus sebesar Rp 7 hingga 8 juta padahal harga mainan itu sendiri hanya senilai US$ 48 sehingga akhirnya memusnahkan mainan itu sendiri.
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/3826279/asosiasi-mainan-sni-untuk-perusahaan-bukan-perorangan
0
1.3K
13
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita dan Politik](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-10.png)
Berita dan Politik![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
672KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya