Manajemen Pasta Gigi

Beranda

...

The Lounge
Manajemen Pasta Gigi

Yuuki88

20-01-2018 05:52

Manajemen Pasta Gigi

Dalam sehari2, manajemen itu diperlukan untuk tiap kegiatan seseorang. Semua orang mempunyai waktu yang sama yaitu 24 jam sehari. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana seseorang memanfaatkan waktu tersebut seefektif mungkin untuk kegiatan yang produktif. Oleh karena itulah, manajemen yang baik sangat penting agar hasil yang didapatkan juga baik.

Mulai dari waktu, pekerjaan, liburan, diet, olahraga, keuangan, sampai hal2 yang sederhana sekalipun, perlu manajemen agar hasilny dapat sesuai dengan yang diinginkan. Tidak perlu sebenarnay belajar ilmu manajemen hingga ke perguruan tinggi karena manajemen sudah sering diterapkan dalam kehidupan sehari2. Hanya saja kebanyakan hasil yang diperoleh belum sesuai, dikarenakan manajemen yang dilakukan belum tepat sehingga perlu belajar untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang ilmu manajemen.

Manajemen itu satu paket dengan kedisiplinan

Tanpa sikap disiplin, manajemen yang baik akan sulit untuk diwujudkan.
Contoh, Ibu Ani berencana melakukan diet dengan target turun berat badan 10 kg. Dia bikin aturan2 untuk nutrisi, olahraga, dan pola makannya setiap hari. Dia juga bikin target jangka pendek, turun 1-2 kg per minggu.
Pada minggu pertama, ternyata manajemen dietnya ampuh dan berhasil turun 2 kg.
Minggu kedua, Ibu Ani kembali berhasil memenuhi target per minggunya, namun hanya kurang sekilo dari minggu sebelumnya.
Minggu ketiga, kali ini Ibu Ani gagal mencapai target karena berat badannya tidak berkurang sama sekali.
Minggu keempat, Ibu Ani shock sewaktu menimbang berat badannya, bukannya berkurang tapi justru bertambah.
Ibu Ani mencari tau apa yang salah dengan program dietny. Setelah ditelisik, ternyata Ibu Ani sendiri yang tidak disiplin dalam menjalankan dietnya. Di awal2, Ibu Ani sukses menurunkan badan sesuai target karena sedang dipicu oleh rasa semangat2nya untuk diet. Akan tetapi, minggu2 berikutnya Ibu Ani mulai tidak konsisten dengan program yg dibuat di awal. Perlahan2, pola makan jadi tidak teratur, nutrisi makanan kurang diperhatikan, dan olahraga pun sering absen. Itulah kenapa kedisiplinan itu tidak bisa dipisahkan dengan keberhasilan manajemen.

Sehubungan dengan kedisiplinan, ada yang menjadi rutinitas tiap orang sehabis bangun pagi, yaitu menggosok gigi.
Hayooo, siapa yang ngak gosok gigi tiap pagi?? hehe...
Kalau mau gosok gigi tentu perlu sikat dan pasta giginya. Pasta gigi biasa orang Indonesia nyebutny odol, padahal odol itu sendiri adalah nama sebuah merk pasta gigi. Ya gpp, berarti odol sudah menjadi merk ternama dan brand imagedalam masyarakat Indonesia, meski sekarang sudah tergantikan posisinya oleh merk lain (inisial P).

Ok...
Sekarang coba jawab dalam hati masing2 secara jujur. Kalau pakai pasta gigi yg masih baru, biasany pasta gigi yg dipencet itu apakah sedikit atau banyak (sampai disesuaikan dengan panjang bulu2 sikatnya)?
Kalau banyak, berarti kita sama hehe...
Kalau sedikit, yang kamu lakukan itu sudah benar...
Untuk menggosok gigi, pasta gigi yang diperlukan sebenarnya cukup secuil aja, tidak perlu panjang2 sampai memenuhi bulu2 sikat. Nah akibat dari penggunaan pasta gigi yang berlebihan di awal, ketika sisa sedikit, kita pun mulai menggunakannya secara hemat. Dipencet mati2an sampai keluar secuil aja, senang rasanya...haha
Bahkan ada yang sampai menggunting kemasannya agar bisa dapatin pasta giginy hingga tak bersisa.

Hal ini adalah salah satu contoh kekeliruan dalam manajemen. Sewaktu pasta gigi masih banyak, kita menggunakannya tanpa perhitungan, asal menggunakan hingga berlebihan. Tetapi sewaktu sudah tinggal sedikit, kita mulai benar2 menggunakanny dengan cermat, dipergunakan setiap bagian dari pasta gigi sampai habis. Itu biasa dilakukan saat kita baru sadar pemakaian pasta gigi yang terlalu boros, makanya diakalin dengan berbagai cara agar pasta gigi itu masih bisa digunakan.

Seandainya sejak pertama kali pemakaian, kita menggunakan pasta gigi sesuai dengan yang dibutuhkan, maka umur pasta gigi tersebut juga akan bertahan lebih lama. Bagaimana kalau sekarang kekeliruan ini dipraktekkan dalam mengelola penghasilan.
Misal, Bapak Budi punya penghasilan sebulan sebesar 1 juta rupiah. Kesehariannya lebih banyak makan di warteg karena murah dan punya sebuah kendaraan motor bekas yg juga dibelinya dengan murah. Suatu hari, Bapak Budi mendapat promosi kenaikan jabatan sehingga penghasilannay menjadi 2 juta rupiah per bulan. Kenaikan gaji drastis ini membuat gaya hidup Bapak budi juga ikut berubah. Tadinya yang terbiasa makan di warteg, mulai coba2 makan di restoran/cafe yang sedikit lebih mahal. Selain itu, Bapak Budi juga membeli sebuah motor baru dengan kredit. Awalnya yang hanya kepikiran untuk coba2, justru menjadi kebiasaan Bapak Budi makan di restoran ketimbang di warteg setiap bulan. Dengan gaya hidupnya yang seperti ini, penghasilan Bapak Budi cuma bisa bertahan rata2 sekitar 1-2 minggu, selebihnya terpaksa harus hutang pada orang lain. Menjelang akhir bulan, Bapak Budi berusaha atur mati2an sisa penghasilannya sehemat mungkin, kembali lagi dia makan di warteg ataupun makan mie instan yg budgetny lebih murah. Setiap bulan, hal yg sama ini dilakukan berulang2.
Kalau awal bulan bingungnya pilih mau makan apa, nah kalau akhir bulan bingungnya bisa makan atau kagak. Ditambah jeratan hutang, makin pusing pala mikirnya... emoticon-Ngakak

Andai sejak mula Bapak Budi dapat mengelola penghasilannya dengan benar dan disiplin dalam menjalankan, hutang2 itu bisa saja tidak ada. Sebagian penghasilannya itu mungkin bisa digunakan untuk hal2 yang lebih produktif, seperti tabungan maupun investasi.
Kesalahan manajemen seperti ini juga timbul dari kurangnya pengetahuan dan pemahaman atas hal2 yg seharusnya dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Seperti contoh pasta gigi tadi, karena ketidaktahuan dan ketidakpahaman, akibatnya kita memakai pasta gigi sampai berlebihan. Padahal dengan jumlah banyak pun tidak membuat gigi lebih putih dan bersih. Manajemen yang baik adalah yg dapat membuat upaya kita memperoleh hasil yang maksimal dan tepat sasaran. Belajar seni manajemen bisa dipraktekkan pada berbagai hal termasuk yg sederhana, mungkin boleh dicoba dalam manajemen pasta gigi dulu dari sekarang..

Ok sekian...
semoga trit ane ini bisa bermanfaat emoticon-Smilie