Ketika membuat thread sensitif di bawah bayang-bayang mereka yang merasa suci, paling benar, dan paling segalanya. Saya mohon hindarilah perdebatan yang tak perlu, karena sebuah debat tak kan menghasilkan apa-apa namun ambillah yang bermanfaat dari thread ini, sekiranya tidak ada manfaat tinggalkan dan beralihlah ke thread lain di jagad raya kaskus.



Sesuai tema artikel negeri para Mullah, atau bisa disebut negerinya para pemuka ulama yang berkuasa, namun ternyata di negeri itu banyaknya para pemuda yang berkarya dengan kemampuannya di bidang ilmu pengetahuan. Memang Presiden dan pemerintahan di Iran hanyalah kaki tangan para Mullah, namun jarang terjadi Mullah menyetir kebijakan pemerintah. Bahkan mereka lebih sekuler dan moderat ketika di embargo banyak pihak, embargo tak membuat mereka berdiam diri mereka terus berusaha menciptakan infrastruktur yang akan membuat negerinya kembali kuat dalam hal ekonomi.



Maklum efek embargo memang membuat perekonomian mereka melambat, bahkan inflasi tak bisa dihindarkan namun secara bertahap mereka mengolah sumber daya alamnya sendiri, namun ketika di embargo mereka memang benci dengan Amerika tapi pemikiran mereka tetap membumi, tak ada boycot pada produk Amerika yang hadir di negerinya karena secara tak langsung produk tersebut menyedot ribuan karyawan dan juga investasi dalam bisnis.

Tidak hanya itu industri di Iran pun menggeliat, karena bukan negara agraris Iran mulai membangun negerinya menjadi negara industri, walau masih kalah mentereng dengan China namun perubahan itu berjalan pasti.



Namun sayang mereka yang mayoritas bergolongan syiah tak diakui sebagai Islam, lucunya mereka yang disudutkan bukan Islam oleh golongan lain mempunyai rasa kemanusiaan tinggi di banding golongan yang merasa dirinya Islam. Bahkan golongan yang berbeda agama pun mereka akui seperti Yahudi disana bebas dan di hormati, begitu juga dengan golongan lain yang sama-sama berkitab suci yang sama.

Pola pikir masyarakat Indonesia harus dirubah, jangan perbedaan menjadi selalu dibesarkan bagaimana ekonomi mau berjalan kalau suasana tidak kondusif, setidaknya belajarlah dari negeri para Mullah yang membangun negeri ini dengan kekuatan sendiri.



Terlalu banyak politik dan korupsi bikin lelah masyarakat yang tak mengerti apa-apa, andai saja para petinggi negeri yang muslim memasukkan pidana potong tangan bagi koruptor sesuai hukum Allah, mungkin dana segar untuk membangun negeri berlimpah bahkan pusat sains bisa berkembang di Indonesia.

Namun sekali lagi mustahil selama kitab suci hanya dibaca hingga sampai dilidah, banyak masyarakat dengan ilmunya lebih sering jadi tukang obat, dibandingkan eksekutor membangun negeri.



Andai saja demo 212 menekan pemerintah untuk memberlakukan hal ini di negeri ini,

Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [al-Mâidah/5:38-39]

Mungkin saya pun akan ikut di garda terdepan, namun sayang parpol bernuansa agama pun bungkam ketika disodorkan ayat ini, entahlah kawan daripada kita berdebat lebih baik ngopi sambil belajar sains untuk mencari rejeki...

Sruupuutt dolo kawan....



Penulis c4punk


:nyantai

Referensi

https://saripedia.wordpress.com/tag/...a-para-mullah/