Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

beyoungcarerockAvatar border
TS
beyoungcarerock
Agung Laksono Tolak Jadi Saksi Meringankan, Ini Kata Fredrich
Jakarta - Fredrich Yunadi meminta Agung Laksono menjadi saksi a de charge atau saksi meringankan untuknya, tapi Agung tak bersedia. Agung beralasan tak mengenal Fredrich.

Menanggapi itu, Fredrich mengaku memang tidak saling kenal dengan Agung. Namun pada saat peristiwa kecelakaan Setya Novanto pada 16 November 2017, Agung berada di rumah sakit sehingga, menurut Fredrich, seharusnya Agung bisa menceritakan kejadian di rumah sakit.

"Ya, memang nggak kenal. Beliau kan ada di sana, jadi tahu apa yang terjadi di sana, di rumah sakit," kata Fredrich setelah diperiksa penyidik di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2018).

"Waktu terjadi perkara peristiwa, kemudian beliau datang bersama pejabat-pejabat. Saya tidak suruh dia nerangkan saya, saya cuma bilang yang waktu datang itu siapa saja. Saya sebutkan nama-namanya, kan gitu. Silakan saja beliau, beliau waktu itu ke sana. Lo, kan tidak perlu kenal saya," imbuhnya.

Namun Fredrich tak menyebut siapa saja saksi meringankan yang diajukannya. Ia hanya menyebut, saat Novanto di rumah sakit, banyak petinggi yang hadir.

"Banyak sekali, petinggi-petinggi," ucap Fredrich sambil masuk mobil tahanan.

Sebelumnya, Agung Laksono tidak jadi diperiksa penyidik KPK. Politikus Partai Golkar itu menolak menjadi saksi meringankan untuk Fredrich karena mengaku tak mengenal eks pengacara Novanto tersebut.

"Saya datang karena menghargai KPK sebagai penegak hukum. Tapi di dalam saya menyatakan saya tidak bersedia menjadi saksi yang menguntungkan Saudara Fredrich. Saya, pertama, karena tidak mengenal beliau. Saya baru kenal itu malam itu saja ketika saya besuk Pak Novanto," kata Agung di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.

Dalam kasus dugaan merintangi penyidikan Novanto, KPK menetapkan dua tersangka, yaitu Fredrich Yunadi dan dr Bimanesh Sutarjo.

Bimanesh merupakan dokter yang menangani Novanto ketika mengalami kecelakaan pada 16 November 2017 saat dicari KPK. Baik Bimanesh maupun Fredrich diduga memanipulasi data rekam medis Novanto untuk menghindari panggilan penyidik KPK.

sumber

Kesian ni kang bakpao, dilepeh kiri kanan emoticon-Big Grin
Diubah oleh beyoungcarerock 18-01-2018 21:10
0
2.8K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.