Bulan Bakal Berwarna Semerah Darah pada 31 Januari 2018, Gan!
TS
rizamuharram
Bulan Bakal Berwarna Semerah Darah pada 31 Januari 2018, Gan!
Selama kurang lebih 76 menit, Bulan purnama pada tanggal 31 Januari 2018 mendatang akan berubah warna dari yang biasanya putih keabu-abuan, jadi merah semerah darah, loh gan!
Kira-kira- apa sebabnya yak? Simak trit ane.
Quote:
Quote:
Tukang potret foto: Roger Groom
Ada Gerhana, Gan!
Quote:
Jadi, tanggal 31 Januari 2018 nanti, peristiwa gerhana Bulan total akan terjadi dan bisa dilihat di seluruh Indonesia. Nah, pada puncak totalitas gerhana, Bulan gak akan tampak gelap, tapi justru berwarna kemerahan. Peristiwa ini kadang disebut sebagai "Blood Moon" karena warna Bulan memang sangat merah seperti darah.
Kok Merah Sih?
Quote:
Gerhana Bulan total terjadi ketika Matahari-Bumi-Bulan berada tepat segaris lurus di bidang tata surya gan. Peristiwa ini bikin cahaya dari Matahari yang biasanya menerangi permukaan Bulan jadi terhalang oleh Bumi kita yang berada di antara kedunya.
Memang gan, kalo kita pikir secara logika, ketika Bumi menghalangi cahaya Matahari yang seharusnya menyinari Bulan, maka Bulan harusnya berwarna gelap atau bahkan gak terlihat karena Bulan gak memancarkan cahaya sendiri. Apa yang sebenernya terjadi?
Jadi, semua udah pada tau dong kalo Bumi punya sesuatu yang gak dipunyai Bulan: atmosfer. Cahaya Matahari akan memasuki atmosfer. Cahaya Matahari berwarna putih dan polikromatik, yang berarti warna putihnya itu sebenernya terdiri dari cahaya berwarna mejikuhibiniu. Nah, menurut penghamburan Rayleigh, cahaya berfrekuensi tinggi (seperti cahaya hijau, biru dan ungu) bakal lebih mudah dihamburkan molekul atmosfer dibandingkan cahaya berfrekuensi rendah (seperti cahaya kuning, oranye dan merah). Penghamburan cahaya berfrekuensi tinggi ini menyebabkan langit berwarna biru di kala siang.
Spoiler for Mulustrasi 1:
Cahaya berfrekuensi tinggi dari Matahari bakal terhamburkan dalam atmosfer, sedangkan cahaya berfrekuensi rendah akan dengan gampang melewati atmosfer dengan jalur yang lurus dan hampir gak akan memantul jika berinteraksi dengan molekul gas di atmosfer Bumi. Kalau cahaya berfrekuensi rendah ini memasuki mata dan mengenai retina kita, bisa menyebabkan kita melihat matahari yang berwarna kekuningan (ini yang terjadi saat kita melihat sunrise atau sunset gan).
Karena ada pembiasan atmosfer, arah cahaya berfrekuensi rendah akan diubah ke umbra Bumi (bayangan gelap Bumi). Nah, karena saa gerhana Bulan total si Bulan ada di dalem bayangan umbra ini, maka kita akan melihat warna merah memancar pada permukaan Bulan. Jadi, warna merah pada gerhana Bulan total bukan berasal dari Bulan itu sendiri, tapi dari atmosfer Bumi kita.
Spoiler for Mulustrasi 2:
Jam Berapa Nih?
Quote:
Udah siap untuk ngamat merahnya Bulan purnama belum gan? Sebelumnya, kita cari tau dulu peristiwa ini terjadi jam berapa yak. Jadi, menurut berbagai sumber yang TS himpun, ini jam-jam pentingnya:
Fase gerhana sebagian dimulai: 18:48 WIB
Fase gerhana total dimulai: 19:51 WIB
Fase puncak gerhana total: 20:29 WIB
Fase gerhana total berakhir: 21:07 WIB
Fase gerhana sebagian berakhir: 22:11 WIB
Apa Aja yang Harus Disiapin?
Quote:
Perlu dicatat gan, mengamati gerhana Bulan total gak perlu pake kacamata gerhana kayak pas ngamat gerhana Matahari total saban hari. Jadi, cukup mata telanjang aja, atau pake teleskop kalo punya. Tapi, ada beberapa tips nih untuk persiapan sebelum ngamat:
Spoiler for Persiapan ngamat:
Nah, itu dia gan sedikit informasi tentang gerhana Bulan total yang bakal bikin Bulan purnama tampak kemerahan pada 31 Januari 2018. Tapi jangan takut, peristiwa ini sama sekali gak berbahaya, apa lagi sampe bikin kiamat. Bagi yang muslim, boleh nih laksanakan sholat gerhana.