Dua kubu SPSI yang mengatasnamakan versi CP Nainggolan dengan kubu SPSI Antoni Pasaribu kembali terlibat adu jotos di Jalan Senangin, Kelurahan Panda hulu II, Kecamatan Medan Area, Sabtu (6/1/2018) sore.

Akibatnya, dua orang dari kubu SPSI CP Nainggolan terluka. Salah seorang yang merupakan Ketua SPSI Kelurahan Panda hulu bernama, Zainal Arifin alias Ateng (41) warga Jalan Senangin, Kelurahan Pandahulu, Kecamatan Medan Area, mengalami luka bacokan di kepala dan satu luka tikaman benda tajam di bahagian tengkuk (leher belakang).


Bekas luka tikam di tubuh. (ist/metro24jam.com)

Dari kejadian itu, korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sementara, temannya, Lilik (27) warga Jalan Sepat, Medan Area, hanya mengalami luka bengkak dan berdarah di bahagian kepala belakang serta telinga kanannya.

Korban saat ditemui di Mapolsek Medan Area, usai melakukan visum di RS Pringadi Medan menuturkan, bahwa kejadian penyerangan dan pengeroyokan itu terjadi secara tiba-tiba yang dilakukan oleh anggota dan pengurus SPSI tandingan berinisial, DN, LSN, AM dan kawan-kawannya.

Dijebak
Beberapa jam sebelum terjadi penyerangan, kubu SPSI tandingan (Antoni Pasaribu) yang diketuai, DN selaku Ketua SPSI Kelurahan Panda Hulu II bersama rekan-rekannya mengundang SPSI kubu CP Nainggolan untuk datang ke lokasi di Jalan Senangin.


Zainal usai mendapat perawatan. (Arvin/metro24jam.com)

Tujuannya, untuk membahas dan berkompromi agar di lapangan, masing-masing kubu tidak lagi terjadi bentrok seperti sebelumnya. Karena menganggap pertemuan tersebut baik, kelima korban mengendarai 3 kreta datang ke tempat yang ditentukan di Jalan Senangin, tepatnya di depan Deli Press.

“Kami disuruh datangnya bang, diundang sama mereka. Yang ngundang itu si LSN, merupakan Ketua OKP di sana juga sekaligus orang SPSI ilegal dia,” kata, Lilik, salah satu korban.

Begitu turun dari kretanya, Ateng yang mendekat duluan langsung dikejar dan dianiaya beramai-ramai oleh para pelaku yang mempersenjatai diri dengan parang, pisau dan besi. Lilik yang tak begitu berjauhan tak luput dari serangan kelompok tersebut.

“Ini memang sudah direncanakan mereka berarti bang. Tiba-tiba aja main serang. Katanya mau baik-baik, padahal mereka yang ilegal SPSI-nya. Ketua (Ateng) langsung dihajar pakai pisau dan parang. Saya sempat kena. Tapi berhasil lari. Saya lihat yang mengejar ada sekitar 20-an orang,” ujarnya.

Meski berhasil melarikan diri, tak urung, kepala dan telinga kiri Lilik berdarah akibat terkena sabetan parang. Tiga temannya yang lain berhasil lolos tanpa cedera.

Akibat penyerangan itu, dua unit kreta mereka tertinggal di lokasi. Sementara Ateng bisa lolos dari maut, namun kepalanya berlumuran darah hingga mengotori bajunya, lantaran darah juga keluar dari lehernya yang tertikam.

“Setelah agak reda dan para pelaku kabur, kami ke sana lagi jemput kreta kami yang tertinggal. Satu kereta masih ada di situ, tapi kreta saya hilang diambil mereka. Inikan juga sudah perampokan,” timpal, Masdi Ginting, diamini rekan korban lainnya, M Iqbal Fansuri.

Sementara Ateng menambahkan, perihal penyerangan dan penganiayaan yang dilakukan DN, LSN, AM adalah kali kedua. Enam bulan lalu, lengannya terpaksa mendapatkan belasan jahitan akibat dibacok para pelaku. Pemicu konflik juga dilatarbelakangi persaingan dengan adanya dualisme SPSI.

Sayangnya, peristiwa pembacokan yang sudah dilaporkan ke Polsek Medan Area, dengan bukti lapor: LP/744/VII/Sektor Medan Area, pada 24 Agustus 2017 lalu, hingga hari ini belum juga ditangkap polisi.

“Memang mereka itu (DN, LSN, AM) juga orangnya. Tapi sampai sekarang belum ditangkap juga,” kesal korban.
Menyusl laporannya yang kedua ini, Ateng bersama rekannya berharap khusunya kepada Kapolsek Medan Area, Kompol Hartono SH serta Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr Dadang Hartanto SH SIK MSi, kiranya bisa menangkap pelaku segera.

“Kami gak tau bang kalau mau diserang. Kami fikir mereka niatnya baik untuk membicarakan di lapangan dan masalah kemarin yang sempat memanas agar tidak terjadi lagi. Kami berharap, pelaku cepat ditangkap. Dan laporan kemarin juga sudah 6 bulan, kami percayakan sama polisi, tapi belum juga. Yang kita hindarkan pertumpahan darah jadinya,” harap korban, sambil menunjukan bukti laporannya yang baru STPTLP/21/K/I/2018/SPK Sektor Medan Area.

Terkait penyerangan dan laporan tersebut, Kapolsek Medan Area, Kompol Hartono, SH bersama dengan Kanit Reskrimnya, Iptu Rudianto, belum menjawab konfirmasi yang di la yang kan wartawan. (vin)

Sumber: http://news.metro24jam.com/read/2018...-medan-ditikam
Follow Twitter @Metro24Jamcom dan FB http://fb.com/metro24jamcom

—---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Yak sodara sodari , masa kampanye kepala preman sumut periode 2018 s/d ajal, sudah dimulai

Siapakah yang akan terpilih sebagai kepala sampah masyarakat medan area ? si Nainggolan atau si Pasaribu ?

Siapakah yang akan menang tender uang keamanan medan tembung ?

Siapakah yang akan menang kepala ranting medan percut ?

Bagaimana dengan area medan lain ? calon pasangan preman mana yang akan menang ?

Usaha manakah yang akan gulung tikar di sumut tahun ini ?

Ruko medan manakah yang akan dipasang palang "DIJUAL" tahun ini ?

Ikuti perkembangan pilkaman 2018 secara real time di www.bursataruhanpilkamansumut2018.com , www.banisampahdunia2018.org dan www.bandarpilkamansumut.co.id, tersedia juga app "PilkamanKitak" di AppStore, Playstore, dan Windows Market, lengkap dengan fitur taruhan dan cashback 50% untuk pengguna baru

Pesta Premankrasi Sumut 2018 jauh lebih meriah dari Pesta demokrasi sumut 2018

Seluruh warga sumut jauh lebih antusias menyaksikan pilkaman (pemilihan kepala preman) sumut, yang tentunya jauh lebih meriah dari pilkada sumut

Petisi Pilkaman Sumut

#SABERPUNGLISUMUTHOAX