Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Jayapura, Jubi - Meski pelayanan
sudah menggunakan backbone
serat optik Sulawesi Maluku
Papua Cable System (SMPCS),
tetapi pelayanan Telkomsel masih
terus dipertanyakan. Kestabilan
sinyal masih jauh dari harapan
masyarakat pengguna jasa
Telkomsel.

D.S. Andi, warga kota Jayapura,
mengaku sangat tak nyaman
dengan sinyal yang tak stabil
karena membuat urusan
bisnisnya sangat terganggu. “Ya
percuma bagaimana bisa
terselesaikan urusannya saya,
jika pas telpon sinyal naik turun,”
ujarnya, kepada Jubi, Jumat
(12/1/2018).
Sebagai gamers, Andi mengaku
kecewa terkait ketidakstabilan
layanan data yang juga naik
turun.

“Ini yang harus diperbaiki dan
ditingkatkan oleh Telkomsel,
sebagai operator terbesar di
daerah Indonesia timur. Tidak
ada lagi seperti anak tiri terkait
pelayanan komunikasi,” ujarnya.
Iapun mengakui sempat
kehilangan sinyal pada Rabu dan
Kamis. Ia mengaku tak
mengetahui karena apa hal itu
bisa terjadi.

“Jangan sampai ini terjadi karena
kabel optik putus lagi,” ujarnya.
Taher, warga Entrop,
mengeluhkan sinyal yang hilang-
hilang masih banyak dirasakan
sehingga komunikasi dari tempat
usaha ke dirinya. Iapun
mengungkapkan masalah
penghitungan tarif yang dirasakan
semakin mencekik oleh
Telkomsel.

“Saya kalau ditanya tentang
pelayanan itu masalah sinyal
harusnya kami mendapatkan
yang terbaik pelayanan. Tapi
faktanya yang dibanyakin adalah
tarif yang semakin mencekik
leher. Beli pulsa Rp 100 ribu kini
tak terasa langsung cepat habis,”
ujarnya.

Muaripah, ibu rumah tangga,
mengaku sinyal Telkomsel
dirasakan banyak terjadi
gangguan. Tak hanya sinyal
telpon atau SMS, data juga tak
sebagus seperti bulan lalu.
“Mungkin saya salah. Sinyal
Telkomsel saya rasakan naik
turun sejak tahun baru hingga
sekarang. Entah kenapa bisa
begitu, Sebagai ibu rumah tangga
tentunya ingin yang terbaik saja,”
ucapnya singkat.

Sementara itu, dalam penjelasan
Telkomsel dalam holding
statement release yang diterima
Jubi, Jumat (12/1/2018), melalui
Manager Network Service
Jayapura, Early Budiman,
dikatakan adanya gangguan
layanan Telkomsel di Jayapura
dan sekitarnya diakibatkan
pemadaman listrik pada tanggal
10 Januari 2018, pukul 23.17 WIT
hingga 11 Januari 2018 pukul
02.20 WIT.

Akibatnya, BTS tak berfungsi
optimal dan pihaknya
menggunakan baterai serta
genset sebaga pengganti listrik
PLN. Pelayanan Telkomsel masih
berjalan meski dengan kapasitas
terbatas.
“Di tanggal 12 Januari 2018, pukul
06.00 WIT terjadi gangguan jalur
transmisi Telkom Jayapura-
Makasar yang membuat
terganggunya layanan 4G
Telkomsel. Sekitar pukul 10.00
WIT baru dapat digunakan
kembali,” ujarnya.

Telkomsel, kata Early,
menyampaikan permohonan
maaf yang sebesar-besarnya
kepada pelanggan atas
ketidaknyamanan yang terjadi.
“Kami menyediakan layanan call
center 24 jam yang dapat diakses
melalui panggilan ke 188 gratis,
untuk seluruh pelanggan
Telkomsel. Selain itu bisa ke
layanan GraPARI dengan jam
operasional, pukul 8.00 WIT
hingga 16.00 WIT pada Senin
hingga Jumat, dan pukul 8.00 WIT
hingga 12.00 WIT di hari Sabtu,”
katanya. (*)

http://tabloidjubi.com/artikel-12931-telkomsel-sinyal-naik-turun-tarif-makin-mencekik-leher .html

di jawatimur juga sama