Kalau kita membicarakan tentang dunia seksualitas memang tak ada habisnya, maklum saja dunia ini akan terus ada walau kita sudah tahu ada kontak seksual secara halal maupun non halal alias zina.



Nah sekarang ini kita akan membicarakan konteks film dewasa yang berhubungan dengan seksualitas pada manusia.

Walau film dewasa awalnya bertujuan untuk edukasi, namun ternyata semakin kesini lebih menyajikan konten untuk edukasi para perilaku menyimpang.

Sebelum masuk ke istilah genre kita lihat harus tahu kategori sebuah film dewasa.

Softcore



Lebih cenderung ke film yang tak secara langsung menampilkan hubungan intim dari para aktor yang memainkan peran, bahkan film kategori ini terkadang mempunyai jalan cerita yang kuat, layaknya film cinema di layar kaca. Bahkan ada juga yang kena sensor ya kawan.

Hardcore

Kebalikan dari Softcore kategori ini menampilkan adegan seksualitas yang vulgar dan tanpa sensor, Bahkan hal ini banyak disuka kaum manusia abad masa lampau hingga terkini.



Di lihat dari sejarah hubungan dua manusia yang kita tonton sekarang ini di layar kaca, pada zaman romawi kuno sebenarnya sudah ada bahkan lebih gila lagi karena di saat itu zaman perbudakan masih ada. Mereka menonton budak mereka berhubungan intim layaknya hiburan bagi mereka, dan tak segan juga mereka berhubungan intim di lihat sang budak, mereka inilah kasta dari kaum merdeka. Memang masa itu budak dianggap hanyalah peliharaan tak ada harganya di mata mereka, bahkan kadang budak bisa dikatakan layaknya hewan ternak, sering juga disebut zaman jahiliah.

Bahkan seks bagi kebanyakan warga Romawi kuno menjadi hal yang menyenangkan, tapi sekaligus kewajiban. Memang disebut juga kenikmatan bagi kaum pria tapi lebih sebagai kewajiban bagi kaum hawa.

Zaman Romawi pria itu pamer kelelakian atau kekuatan seksual mereka, sedangkan kaum wanita wajib pasrah dan menuruti kebijakan sang pria bahkan hanya dianggap pabrik bayi, terutama bayi lelaki yang dipandang sebagai garis keturunan keluarga sekaligus sebagai tenaga di pertempuran ataupun pertanian, tak hanya itu lelaki merupakan simbol kebanggaan keluarga. Sebaliknya, bayi perempuan dianggap membebani dan tidak banyak memberi andil kepada pemasukan keluarga, hingga wanita selalu dianggap tak sebanding dengan lelaki. Bahkan di zaman kuno dahulu bila tak ada anak lelaki di keluarga itu dan lahirnya sering anak wanita bisa dikatakan aib untuk keluarga.

Balik lagi ke artikel mengenai kategori Hardcore, kategori ini sangat dilarang peredarannya di negeri tercinta namun perlunya edukasi untuk sub genre yang berasal dari kategori ini.




Big Beatiful Woman

Biasanya pihak PH menggunakan pemeran wanita di genre ini memiliki tubuh yang gemuk dan besar, bahkan bisa di kategorikan obesitas.

Big Breast

Biasanya pihak PH menggunakan pemeran wanita dengan dada yang besar, bahkan ada yang dipilih karena natural besarnya namun sebagian besar yang hasil implant.

Big Cock

Biasanya pihak PH menggunakan pemeran Pria dengan Mr.P yang besar dan panjang.

Big Butt

Biasanya pihak PH menggunakan pemeran yang berbokong besar dan menggoda.

MILF

Biasanya pihak PH menggunakan pemeran khususnya yang wanita berusia 25-50 tahun.

Teen

Biasanya pihak PH menggunakan pemeran wanita khususnya berusia 18-19 tahun.

Pre Teen

Nah ini pemeran yang sempat heboh di jagad maya Indonesia biasanya pihak PH menggunakan pemeran khususnya wanita di bawah umur remaja.

Erotic

Biasanya pemeran di genre ini hanya memperlihatkan gerakan-gerakan tubuh tanpa ada hubungan intim.

Lolicon/Hentai/Shotacon

Film Animasi yang menyerupai anak-anak yang sedang berhubungan intim.

Hairy

Biasanya Pihak PH memakai pemeran yang banyak bulunya, terkecuali bulu hidung.

Leeg and Left

Biasanya gaya Erotis yang ditekankan hanya pada bagian kaki dan pangkal paha.

BDSM/Wired/Rape/Spanking/Gore

Biasanya genre yang di tampilkan untuk kaum dengan seksual menyimpang yang suka dengan penganiayaan.

Red Rhapsody

Biasanya pihak PH menggunakan pemeran wanita yang sedang menstruasi.

Scat/ Brown/water sport

Ini salah satu genre menjijikan dengan menggunakan feses dan urine manusia, kadang ada juga yang memakanya dan meminumnya.

Milky

Biasanya pihak PH menggunakan pemeran wanita yang sedang memiliki ASI.

baik

Menampilkan sosok wanita yang sedang ejakulasi yang tinggi.

Cum Shot/Bukake/Oral Cum Shot

Menampilkan ejakulasi pada pria yang menghamburkan benih bayi selain ke Mrs. V.

CFNM/CMNF

Biasanya pihak PH menggunakan peran banyak wanita yang berpakaian lengkap dan melakukan pelecehan seksual kepada lelaki. Atau sebaliknya.

baik

Adegan ini merupakan istilah ejakulasi hubungan seksual tanpa alat pengaman ( kondom ).



Itulah beberapa edukasi genre pada dunia perfilman dewasa, namun pesan saya ingatlah tanpa edukasi melalui film sebenarnya hasrat seksualitas itu sudah alamiah.

Jadi memang beberapa PH mengambil keuntungan dari beberapa manusia dengan fantasi menyimpang yang akhirnya dibuatkan sebuah film, sayang sekali bila kita sudah kecanduan film bergenre dewasa akan membuat pikiran menjadi tidak sehat.

Bahkan perbuatan kita di real life bisa merugikan orang lain, belum lagi menonton aurat orang lain lewat sebuah film nampaknya tak dibenarkan dalam agama apapun.

Biar hidup sehat lebih baik kita olahraga saja kawan, dan hendaklah menikah agar syahwat anda tersalurkan. Stop menonton film dewasa dari sekarang karena banyaknya genre menyimpang.

Sebelum coment sruupuutt kopi dolo kawan....



Penulis c4punk

Referensi

http://m.forum.liputan6.com/t/ternyata-blue-film-punya-sederet-kategori-genre/41985