Quote:
Pemilihan Kepala Daerah serentak digelar tahun 2018 ini... Ada 171 daerah yang terdiri dari 17 Provinsi, 39 Kota dan 115 Kabupaten akan memilih pemimpin daerahnya... Suka tidak suka, Pilkada selalu identik dengan suhu politik yang akan menghangat... Saling tikung demi meraih simpati masyarakat jamak terjadi... Lalu, sikap kita sebagai masyarakat harus seperti apa???
Pilkada itu mempunyai tujuan yang baik untuk memilih pemimpin yang dikendaki oleh rakyat... Tentu yang diharapkan adalah pemimpin yang terbaik menurut rakyat... Yang paham daerahnya, yang tahu permasalahan daerah tersebut dan mempunyai formula serta solusi untuk memecahkan masalah tersebut...
Masalahnya kriteria
baik, benar, pintaritu berbeda antara masyarakat yang satu dengan yang lain... Perbedaan jika tidak dikelola dengan baik tentu ujung nya adalah perpecahan, permusuhan dan saling merusak... Kalau itu sudah terjadi siapa yang rugi??? Ya masyarakat sendiri, kita sendiri.. Gara-gara beda pilihan dalam pilkada, pertemanan dan persahabatan rusak... Gara-gara Pilkada, saudara serumah bisa saling ejek hanya karena berbeda pilihan... Ini yang sebenarnya tidak kita harapkan...
Kembali ke pertanyan awal, Pilkada itu mencari pemimpin, atau mencari musuh??? Pemimpin dong... Lalu bagaimana jika kita terlibat dalam konstelasi di dalamnya??? Dimana dengan semua calon kita kenal baik, pendukung lintas calon juga sering
ngopi bareng... Lalu, gimana sikap kita???
Quote:
1. Netral...
Ini pilihan paling aman... OK, dalam hati kita memang condong ke salah satu calon, tapi atas nama pertemanan dan persaudaraan, kita tidak mau menunjukan secara terang-terangan keberpihakan kita kepada calon tersebut... Menolak dengan santai ajakan kampanye, tapi siap sedia jika diajak ngopi bareng... Sikap seperti gampang-gampang susah untuk dilakukan, karena selalu ada tudingan munafik dan banci dbaliknya... Abaikan saja, toh niat kita baik kok... Ingin tetap rukun kepada semuanya...
Quote:
2. Manfaatkan Untuk Bisnis...
Ini yang dilakukan oleh istri gw... Dan menjadi kamuflase yang sempurna untuk gw bersikap
NETRAL!!! Dengan bisnis katering yang menyediakan nasi bungkus maupun nasi kotak, dimana bukan cuma satu calon yang pesan, gw mau ga mau bersikap netral alias tidak memihak... Pertanyaannya, kenapa pesan ke tempat gw??? Ya itu tadi, timses nya teman gw ngopi semua... Penyamaran yang sempurna bukan???
misal ada percakapan imajiner macam ini,
"Bro ikut timses gw lah, tenang gw order makan tempat Mamae Rudy deh..." lantas gw jawab, "Wah ga isa bro, gw netral aja dah, soalnya sebelah udah order tuh ke Mamae kemarin... Lu kan tau, koordinator wilayahnya teman gw ngopi, masak iya gara-gara pilihan gini, gw ribut sama temen??? Kalem lah, gw ga dukung siapa-siapa, gw jualan nasi aja... Ngoahahahahahahahaaa... Tapi lu jadi pesen kan bro??? Harga teman, ga akan lu dapat harga kek tempat gw..." dan dengan terpaksa dia akan menjawab, "OK lah Bro, anterin gw ketemu Mamae, biar isa dicatat..."
Siapa yang untung??? Semua dong.. Ga ada yang bermusuhan, gw bantu Ay dapat orderan, teman gw dapat harga teman, dan semua bisa ngopi bersama... Enak kan??? Hidup mah dibikin enak aja...
Quote:
3. Jika Masuk Zona Merah, Jadilah Manusia!!!
Jika memang tidak bisa menghindar dan harus terlibat langsung dalam konstelasi Pilkada, entah sebagai Timses, Relawan, atau bahkan calon sendiri, maka jadilah manusia... Manusia itu tidak akan tega melihat sesamanya menderita, sakit, kecewa, dan rasa yang tidak enak lainnya... Itu jika nuraninya dipakai ya... Coba saja kamu lihat orang kecelakaan di jalan, naluri manusia mu pasti ingin menolong...
Sama saja di Pilkada... Untuk menarik simpati dan dukungan masyarakat, ya mari menggunakan sarana yang baik... Adu visi, adu misi, adu program, itu yang palng baik... Jangan adu isu SARA, isu hoax atau bawa-bawa jenazah, itu cara hewan yang tidak beradab!!! kenapa??? Karena menghalalkan segala cara, tidak peduli perasaan kubu lawannya... Siapa yang tidak punya perasaan??? Hewan kan ya???
Well... Mungkin itu sikap yang bisa kamu ambil, ketika kamu terjebak situasi Pilkada di daerah mu... Gw sendiri, ada dua pilkada... Dan sikap gw jelas, untuk Pilkada Bupati, gw ambil sikap nomor 2, karena itu tadi semua calon dan timsesnya gw kenal, kedua ga adanya bahaya laten ormas radikal, sehingga siapapun yang menang hasilnya kurang lebih sama... Untuk Pilkada Gubernur, dengan berat hati gw pilih opsi nomor 3... Karena gw juga ga mau tempat gw dikuasai preman pemalas yang kerjaan nya ubah jalan raya jadi pasar... Namun tetap gw akan main bersih dan ga akan pakai politik binatang... Karena lepas Pilkada, gw ingin menambah teman, bukan musuh... Salam damai...
Ciaooo...