Sepp Blatter menolak tuduhan yang mengatakan FIFA telah memeras tuan rumah Piala Dunia 2014, Brasil. Publik menuduh FIFA menyengsarakan perekonomian Brasil karena biaya untuk menjadi tuan rumah ajang empat tahunan itu sangat tinggi.
Blatter menegaskan lembaganya selalu memokuskan diri untuk memastikan bahwa turnamen tersebut tidak menjadi beban bagi tuan rumah. Blatter hanya ingin mendapat kepastian bahwa piala dunia tahun depan akan suskes ditandai dengan investasi menyeluruh terhadap sarana sepak bola Brasil.
"FIFA tidak bertujuan mengambil keuntungan dari negara tuan rumah tapi membawa sarana yang diperlukan dan dengan tindakan lainnya memastikan bahwa Piala Dunia ini akan sukses," kata Blatter seperti dikutip ESPN, Sabtu, 29 Juni 2013.
Brasil menggelontorkan duit sebesar 28 miliar Real Brasil (Rp 123,693 triliun) untuk mendanai Piala Dunia 2014. Proposal yang diajukan oleh pemerintah sebelumnya hanya mencapai 25,5 miliar Real Brasil (Rp 112,625 triliun). Duit superbanyak itu digunakan untuk membangun enam stadion baru, transportasi perkotaan, dan perbaikan pelabuhan serta bandara.
Warga Brasil kemudian memprotes kebijakan yang tidak populis tersebut. Warga melihat biaya Piala Dunia 2014 terlalu mahal sampai memangkas anggaran pemerintah yang seharusnya dipakai untuk keperluan publik.
Namun Blatter menegaskan, semua warga Brasil harus bekerjasama untuk warisan Piala Dunia 2014 kelak. Blatter yakin investasi pemerintah Brasil akan terbayar lunas segera setelah Piala Dunia 2014 selesai.
"Kita harus bekerja sama untuk memiliki warisan Piala Dunia, tidak hanya stadion, tapi warisan untuk lingkungan dan sosial. FIFA merasa sangat penting mendapatkan Piala Dunia yang sukses karena itulah pendapatan yang hanya bisa diandalkan FIFA--90 sampai 95 persen--untuk mengembangkan sepak bola di seluruh dunia," ujar Blatter.
"Pada akhir Piala Dunia Afrika Selatan (2010), dengan semua keberhasilan kompetisi, kami meninggalkan warisan dana khusus sebesar US 100 juta dollar (Rp 992,8 miliar). Aku yakin jumlah seperti itu bahkan bisa bisa lebih tinggi di sini (Brasil)," kata Blatter.
Selain meninggalkan dana khusus, FIFA juga meninggalkan banyak stadion Piala Dunia di Afrika Selatan dibiarkan kosong. Banyak stadion-stadion baru itu kini mangkrak karena tidak ada klub yang menggunakannya untuk kompetisi--seringnya tak mampu membayar sewa yang mahal. Sungguh tidak sebanding dengan US 3,5 miliar dollar (Rp 34,750 triliun) yang telah dikeluarkan Afrika Selatan hanya untuk Piala Dunia 2010.
SUMBER