Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

afifahafra79Avatar border
TS
afifahafra79
Berbahagialah Jika Pasangan Anda Pencemburu


Anda memiliki pasangan yang pencemburu? Jangan merasa dunia hendak runtuh. Rasa cemburu dalam percintaan (romantic jealousy), terkadang memang dipandang negatif.

Iya, siapa sih, yang tidak kesal, jika sedikit-sedikit di-kepo-in, diselidiki, dipelototi, sehingga seolah-olah kita tak lagi memiliki ruang priviasi. Ya, kalau cemburunya sampai pada taraf lebay, sih memang membuat kesal, karena seolah-olah tak ada rasa saling percaya. Hal paling tidak menyenangkan di dunia ini adalah ketika kita merasa tak dipercaya oleh orang lain, apalagi oleh suami atau istri kita sendiri.
Tetapi, jangan khawatir, asal tidak menjurus pada kecemburuan yang berlebihan dan destruktif, sejatinya kecemburuan alias ghirah seorang suami kepada istri itu pilar penting dalam tegaknya sebuah rumah tangga, lho.

Perasaan cemburu sebenarnya merupakan ekspresi negatif yang disebabkan karena adanya kemungkinan putusnya sebuah hubungan yang berharga, baik oleh kehadiran pesaing yang benar-benar ada maupun pesaing yang masih dalam alam imajinasi—namun seolah-olah akan menjelma dalam realita. Oleh karena itu, cemburu menjadi penanda bahwa seseorang takut kehilangan sosok yang disayanginya. Jika tidak ada rasa cemburu, berarti tidak ada takut kehilangan, yang bisa diartikan juga tidak ada rasa cinta.

Suami yang tidak memiliki rasa cemburu kepada istrinya, oleh Rasulullah disebut sebagai “ad-dayyuts”, lawan dari ad-dayyuts adalah al-ghayur—yakni suami yang cuek dan permisif sekali dengan apa yang terjadi dengan sang istri.

Lebih lanjut tentang ad-dayyûts, ketika beberapa sahabat bertanya, Nabi menjawab: “Dia ialah (laki-laki) yang tidak memperdulikan siapa yang menemui istrinya”. (HR. Ath-Thabrani).

Tidak memperdulikan siapa yang menemui istrinya berarti suami membiarkan saja istri bertemu dengan siapapun termasuk para lelaki, mantan, gebetan, dan ogah untuk bertanya lebih lanjut, yang disebabkan karena kepermisifannya. Ekstrimnya semacam ini: Udah deh, mau digandeng atau dipeluk cowok lain, gue gak peduli!

Nabi SAW sangat menganjurkan para suami untuk bersikap penuh perhatian dan menjaga betul keutuhan cintanya dengan istri. Rasa memiliki, menyayangi dan peduli harus terus menerus dijaga. Oleh karena itu, kepada suami-suami yang cuek dan masa bodoh—alias kehilangan perasaan cemburu, ada ancaman yang mengerikan.

Rasul bersabda, “Tiga orang yang Allah tidak melihat mereka pada hari kiamat, (yaitu) orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai lelaki dan ad-dayyûts” (HR an-Nasâ`i).

Nah, jadi, jika kita memiliki suami yang pencemburu, berbahagialah. Barangkali suami kita sedang mencoba menerapkan hadist nabi tersebut. Namun jika cemburunya sudah meledak-ledak dan patologis, kemungkinan hal itu terjadi karena suami Anda tidak mampu mengendalikan emosi, dan itu perlu terapi lebih lanjut.

Referensi
Afifah Afra & Riawani Elyta, 2017, Sayap-Sayap Rahmah, Indiva Media Kreasi, Solo
Sayyid Sabiq, 2010, Fiqh Sunnah, Pena Publishing, Jakarta.
tata604
Cahayahalimah
Cahayahalimah dan tata604 memberi reputasi
2
11K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread9.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.