Diet merupakan suatu kegiatan yang biasanya dilakukan oleh orang orang yang memiliki kelebihan berat badan.Mereka cenderung melakukan diet agar berat badannya kembali normal.Namun bagaimana jika program tersebut tidak berpengaruh sama sekali?
Banyak orang yang mengeluh bahwa program diet yang mereka jalani kurang efektif.Alhasil berat badanpun tak kunjung turun.
Pengalaman tersebut juga pernah dialami oleh pria yang satu ini,yang akhirnya membawa ia untuk mencoba teknik diet yang bisa dibilang sangat "ekstrem".
Penasaran? Berikut kita simak ulasannya:
Quote:
Berawal dari rasa frustasi karena diet sehat dan olahraga yang telah dijalaninya selama beberapa bulan gagal akibat liburan Natal, Jay memutuskan untuk melakukan diet ekstrem. Tanpa makanan dan bergantung hidup hanya dengan minum air putih selama 28 hari, pria asal London, Inggris ini berhasil turun berat badan hingga 23 kilogram.
Jay yang lebih populer dengan nama ProGamerJay adalah seorang YouTuber ternama dengan jumlah subscriber mencapai 1,8 juta lebih. Baru-baru ini ia mem-posting video transformasi tubuhnya setelah melakukan water fasting dan menjadi viral. Video berdurasi 22 menit 41 detik itu memperlihatkan bagaimana tubuh Jay menjadi jauh lebih ramping dalam waktu sebulan karena water fasting. Dalam video yang telah dilihat 3,9 juta kali itu Jay juga menjelaskan awal mula ia tertarik water fasting berikut plus-minus dari diet tersebut.
Di awal video, pria 20 tahun ini telah menyertakan peringatan kalau water fasting bisa berbahaya jika dijalani dengan metode yang salah. Bahkan, bisa menyebabkan kematian.
"Tidak mengonsumsi apapun selain air putih bisa membunuhmu jika tidak dilakukan dengan benar, tolong jangan mencoba ini di rumah tanpa pengawasan medis, aku tidak bertanggungjawab atas kesehatanmu," tulis Jay.
Quote:
Berawal dari Makan Sehat dan Olahraga
Pria dengan tinggi 188 cm ini menjelaskan bobot tubuh awalnya 112 kg sebelum mulai water fasting. Merasa kelebihan berat badan, Jay pun mencoba makan sehat dan olahraga setiap hari yang dimulai pada 20 September 2016. Hanya berselang satu minggu, berat badannya sudah turun 3 kg menjadi 109 kg.
Makan sehat dan olahraga terus dijalaninya hingga pada akhir November 2016, bobotnya turun drastis menjadi hanya 90kg. Perutnya tak lagi buncit, hanya perlu melatih otot-otot agar terlihat lebih kencang.
Tapi semua usahanya itu menjadi sia-sia akibat Jay yang tidak disiplin menjaga makan selama liburan Natal di Desember 2016. Alhasil bobotnya kembali ke awal menjadi 100 kg.
"Aku kembali makan tidak sehat dan berat badanku naik 10kg. Aku kesal sekali setelah semua kerja keras yang kulakukan. Jadi pada Februari 2017 aku memutuskan untuk mencoba tidak mengonsumsi apapun selain air putih selama sebulan. Ini disebut water fasting," jelasnya.
Quote:
Mulai Water Fasting
Jay mengatakan, hari-hari pertama saat ia memulai water fasting cukup berat. Hari pertama selain menahan lapar, Jay juga jadi kesulitan tidur karena tidak terbiasa tidur dalam kondisi perut kosong.
"Rasanya tidak enak," kata Jay.
Hari kedua, menurutnya menjadi hari yang paling berat. Jay terbangun dari tidur dengan perut yang sangat lapar dan di hari ketiga, ia sudah mulai terbiasa dengan hanya minum air putih tapi jadi lapar saat melihat makanan atau orang makan, atau menghirup aroma masakan. Ia mengatakan tiga hari pertama merupakan masa-masa krusial diet water fasting akan berhasil atau tidak, karena saat itulah momen kesabaran dan keinginan kuat untuk water fasting diuji.
"Hari ke hari mulai terbiasa meskipun saat menghirup makanan atau melihat makanan aku merasa lapar. Tapi selain itu aku tidak merasakan lapar lagi. Efeknya memang aku jadi merasa sangat mudah lelah dan seharian ingin di tempat tidur saja tapi itu hanya terjadi di hari-hari tertentu," tuturnya.
Dua minggu setelah water fasting, berat badan Jay turun hingga 14 kg. Kulitnya juga jadi terlihat lebih pucat karena kekurangan vitamin dan mineral. Tapi Jay tetap meneruskannya hingga hari ke-28. Setelah menyelesaikan 'misi' dan bobotnya turun hingga 23 kg, satu jam kemudian Jay langsung mengonsumsi makanan.
Selama menjalani water fasting, Jay di bawah pengawasan personal trainer. Ia juga tetap berolahraga intensitas sedang, dengan jalan 9 mil setiap hari.
Quote:
Tidak Disarankan untuk Semua Orang
Jay pun tak menyarankan metode ini bisa diterapkan untuk semua orang. Ia mengatakan water fasting bisa berbahaya pada orang yang tidak memiliki banyak lemak di tubuhnya. Usia di bawah 18 tahun juga tak direkomendasikan Jay untuk menjalani water fasting.
"Untuk yang di bawah 18 tahun sebaiknya tidak melakukan ini apalagi tanpa supervisi dari ahli medis. Bagi yang pernah sakit juga tidak disarankan," katanya.
Jay juga memperingatkan puasa hanya dengan minum air putih sebaiknya segera dihentikan jika mengalami tiga gejala berikut ini. Pertama, merasakan sakit kepala atau migrain yang teramat sangat. Kedua, kaki terasa kram.
"Itu tandanya kamu kekurangan potassium. Itu berbahaya banget karena bisa menyebabkan gagal jantung," tukasnya.
Tanda bahaya yang ketiga adalah lidah tidak lagi berwarna putih. Saat lidah berwarna putih, itu tandanya sedang terjadi proses ketosis di mana tubuh melakukan detoksifikasi. Ketika lidah tak lagi berwarna putih, maka proses detoks sudah selesai dan Anda tak perlu lagi melanjutkannya dan boleh segera makan.
"Kalau kamu nggak punya cukup lemak di tubuh water fasting memang berbahaya. Atau kamu punya penyakit sebelumnya," ujar Jay yang selalu mengingatkan untuk tidak mengambil mentah-mentah setiap ucapannya dan harus rajin-rajin melakukan riset mendalam ketika ingin mencoba water fasting.
Sumber