Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

media.dakwahAvatar border
TS
media.dakwah
Pamit Pergi Jualan Parfum ke Pontianak, Warga Tasik Diciduk Densus 88 di Nunukan
Pamit Pergi Jualan Parfum ke Pontianak, Warga Tasik Diciduk Densus 88 di Nunukan


TASIKMALAYA - IT (58) warga Jalan Mitra batik Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya hanya mampu berusaha tegar setelah menerima sepucuk surat yang dialamatkan ke rumahnya, Senin (8/1/2018).

Surat yang diterimanya lewat pos itu berisi mengenai pemberitahuan penangkapan dan penahanan pada anak keduanya yang berinisial Reza Nurzamil (21).

Anak laki-lakinya yang tiga bulan lalu berpamitan berjualan parfum di Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada hari Jumat (5/1/2018) di tangkap oleh tim Detasemen Khusus 88 di Nunukan Kalimantan Utara.

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Kamis (4/1), Reza Nurjamil (21), terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Mabes Polri di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (31/12/2017). Reza Nurjamil ditangkap karena diduga merupakan anggota kelompok Ansharut Daulah asal Tasikmalaya.

Saat ditemui di rumhanya, Senin (8/1), IT yang mengaku sangat kaget saat menerima surat pertama pada Sabtu (7/1/2018). Surat itu berisi tentang penangkapan anaknya. Rasa kagetnya semakin menjadi ketika Senin (8/1) menerima surat kedua yang berisi tentang penahanan anaknya.

"Anak saya itu nggak macem-macem selama di sini, tapi saya tidak tahu kegiatan dia selama di luar sana," ujar IT yang biasa berjualan kaus kaki dan dalaman di Pasar Cihideung.

Menurut IT (58) selain tidak neko-neko dalam bergaul, anak kedua dari 5 bersaudara ini sering mengikuti pengajian.

"Kalau di kampung sini paling ke mesjid ngaji, jarang keluar kadang naik gunubg sama temen-temennya, sehari-hari sebelum tiga bulan lalu ke Kalimantan, suka ikut saya dan ibunya berjualan," kata pria yang saat itu mengenakan bawahan kain sarung.

Ketika masih di Tasik, lanjut IT, anaknya itu suka ikut berjualan di pasar bersamanya.

Namun kemudian, Reza meminta izin untuk pergi merantau untuk berjualan bersama 10 temannya.

"Awalnya anak saya mengaku diajak 10 orang temannya, tapi saya tidak tahu siapa teman-temannya itu, karena bilangnya mau belajar usaha ya saya izinkan," tutur IT.

Selama tiga bulan ini biasanya Reza menghubungi keluarganya dua kali dalam sebulan.

"Terakhir itu bulan Desember, sempat dua kali nelepon biasa menanyakan kabar yang di rumah," ceritanya.

Saat ini, IT selaku orang tua hanya bisa berharap dan terus berdoa agar anaknya baik-baik saja dan terbukti tidak terlibat.

"Hanya bisa mendoakan saja dan tetap menguatkan ibunya dan mudah-mudahan anak saya tidak terlibat, mungkin dalam waktu dekat ini akan menjenguk ke Mabes Polri, tapi belum tau kapan tepatnya," kata IT sambil menghela napas panjang.

Republika


mengapa terrois selalu orang yg rajin ibadahnya ?
makin terbukti saja, semakin rajin menggaji, maka hatinya akan makin penuh kebencian
dan dgn kebencian yg ditanamkan agamanya, mereka melampiaskan dgn berbagai cara, termasuk dgn teror emoticon-Takut
0
1.6K
24
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.