JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih terus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Singapura pascateror penyiraman air keras yang mengenai kedua matanya.

Taufik Baswedan, kakak Novel menngungkapkan, saat ini adiknya masih menungggu keputusan dokter untuk melakukan operasi lanjutan mata Novel.

Namun, Taufik menyebutkan, tim Dokter masih belum bisa melakukan tindakan medis ke Novel karena pertumbuhan selaput kornea mata dari Kasatgas kasus korupsi E-KTP itu lambat.



"Tapi dari pemeriksaan beberapa kali akhir ini, sepertinya pperasi nya mundur terus karena lambatnya pertumbuhan selaput kornea. Dari yang sebelumnya akhir November jadi akhir Desember hingga sekarang dokter belum bisa memastikan lagi," ujar Taufik kepada Okezone, Jakarta, Minggu (7/1/2018).

Novel sendiri sudah menjalani perawatan di RS selama hampir 9 bulan. Kejadian teror itu sendiri terjadi pada April 2017.

Menurut Taufik, terkait dengan pertumbuhan selaput kornea mata Novel, tim Dokter tidak bisa memastikan kapan akan membaik. Oleh karena itu, operasi lanjutan akan dilaksanakan ketika selaput kornea Novel dinyatakan membaik.

"Kata dokter kalau tentang pertumbuhannya itu sudah kehendak Allah saja," kata Taufik.

Untuk perkembangan kasus ini, Polda Metro Jaya terakhir merilis dua sketsa wajah yang diduga pelaku teror.

(qlh)

Sumber =
https://news.okezone.com/read/2018/01/07/337/1841257/pertumbuhan-selaput-kornea-mata-novel-baswedan-lambat