Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

blutfahne12203Avatar border
TS
blutfahne12203
Pengamatan Sistem Ekonomi Negara Kita
Saat ini, negara kita membuat uang dari bank sentral yang dikuasai oleh sekelompok orang-orang kaya yang memiliki banyak sekali perusahaan keuangan, sehingga bank sentral kita dikuasai oleh pihak swasta, yang setiap uang dibuat berarti hutang negara kepada pemilik bank sentral tersebut, hal ini menyebabkan lemahnya mata uang dan kenaikan harga barang terutama barang pokok setiap tahun 10% yang merugikan masyarakat, terutama mereka yang bekerja sebagai pekerja biasa.

Solusi dari sistem ekonomi tersebut adalah mata uang yang didukung oleh banyaknya tenaga kerja, bukan pemilik bank sentral swasta, jadi uang akan dibuat sesuai jumlah tenaga kerja yang ada dalam negara.

Jadi negara akan menghitung jumlah tenaga kerja dan kerja sama perusahaan swasta yang ada, kemudian membuat uang dari situ untuk memberi upah mereka dan membantu perusahaan, dibuat dalam bentuk tanda terima yang bisa diuangkan di bank nasional yang dikelola negara, uang akan ditambah tergantung dari kebijakan pemerintah, hal ini akan menghindari kelebihan dan kekurangan uang yang ada dalam negara, dan sistem hutang bunga-berbunga (riba) tidak akan bisa masuk

Jumlah uang yang beredar bisa ditambah jika ada pengembangan fasilitas umum (misalnya transportasi umum, pembuangan sampah, kesejahteraan, ambulans , pengendalian kebakaran, kepolisian dan semua pekerjaan terkait sektor pemerintah lainnya) atau infrastruktur negara (misalnya jalan, pembangkit energi, sanitasi air, perumahan pemerintah). Semua jenis bank baik pusat maupun swasta akan dikendalikan negara agar melindungi keuangan rakyat, mencegah pinjaman dengan bunga, dan pengaturan jumlah uang nasional

Perusahaan swasta tetap dalam pengawasan negara, jika mereka gagal menciptakan lapangan kerja, maka langsung diambil oleh negara, dan penghasilan sebuah perusahaan dibatasi banyaknya oleh negara agar perkembangan usaha terkendali, tidak sampai berlebih dan mengurangi kesempatan bagi bisnis kecil dan perusahaan besar lainnya

Pemerintahan bukan memiliki ekonomi, tetapi mengawasi dan mengarahkan ekonomi, dan beberapa usaha yang menghasilkan kebutuhan pokok bagi rakyat (contoh, air, transportasi umum, media, pos pengiriman, listrik, pabrik senjata, bahan bakar, bantuan bencana, keamanan, perawatan kesehatan, bank cadangan dan komersial) akan tetap dimiliki negara agar tidak mengurangi kekuasaan

Perusahaan swasta tidak wajib untuk mengatasi lapangan pekerjaan yang sedikit, itu tugas negara, tetapi bila ingin membantu boleh juga, bisa dengan membuat pekerjaan paruh waktu yang dapat menyerap tenaga kerja tanpa perlu membangun ruangan kerja baru.

Negara akan mengawasi apa saja produk/barang yang perlu diproduksi dan mana yang tidak penting dan hanya membuat rakyat menjadi konsumtif, misal :

1. Perusahaan makanan hanya boleh memproduksi jika memang menjadi kebutuhan pokok masyarakat (menghilangkan lapar), jika yang dibuat ternyata hanya sebagai penambah nafsu makan/camilan maka akan dibatasi

2. Alat komunikasi dan transportasi adalah yang bisa berjalan dengan baik untuk digunakan, bukan yang terbaik atau lebih bagus, hal itu hanya meningkatkan keinginan masyarakat untuk membeli banyak barang yang tidak perlu, atau sudah memiliki tetapi ingin punya lagi yang “lebih bagus”, padahal masih bisa dipakai dan berjalan dengan baik

Hal tersebut akan menurunkan inflasi negara dengan tajam, sehingga keadaan ekonomi negara menjadi baik, dan perlu juga pengendalian populasi negara yang bagus dan tajam juga agar ekonomi menjadi semakin baik, jadi jumlah manusia dalam negara tidak naik dan turun, jika menurun juga lebih bagus

Dalam perdagangan internasional, cara mendapatkan barang atau sumber daya yang dibutuhkan negara adalah dengan pertukaran sesuai dengan perjanjian yang disetujui antara dua negara, dan hanya barang dan sumber daya yang penting saja. Akhirnya, tenaga kerja tidak boleh diekspor atau diimpor untuk mencegah kepentingan perusahaan swasta, agar tidak mengabaikan lapangan kerja yang tersedia di negara asal mereka demi mengejar keuntungan yang lebih besar.

Jadi, mata uang yang dibuat bebas dari kekuasaan bank internasional, yang mereka seenaknya sendiri menentukan nilai mata uang seluruh negara di dunia, bisa melihat dari jumlah emas yang dimiliki, atau sekelompok orang yang menguasai bank internasional tersebut, yang ingin menentukan rendah tingginya mata uang suatu negara berdasarkan kemauan mereka sendiri (Hal ini disebut mata uang mengambang dalam sistem ekonomi “modern” barat)
Diubah oleh blutfahne12203 20-01-2018 23:50
0
1.3K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.