Halal Lifestyle – Melalui pernyataan resminya, media sosial raksasa Facebook memblokir dan menghapus akun milik Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov karena diduga telah menyebarkan pesan-pesan bernada keras terhadap pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengklaim Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Padahal. Ramzan selama ini dikenal sebagai sosok aktif di media sosial dengan pengikut yang tidak sedikit. Pada akun Facebook-nya, Kadyrov diikuti sekitar 750 ribu orang. Akun Instagram-nya lebih fantastis, yaitu sekitar tiga juta pengikut, termasuk dari Indonesia.



Sebelum akunnya di hapus, Kadyrov telah masuk daftar hitam otoritas AS karena menulis Donald Trump telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia atas klaimnya terhadap Yerusalem. Dalam sebuah pesan telegram pada Rabu (3/1), Kadyrov secara tegas menyebut AS sebagai negara ‘munafik’.

Pemimpin kuat di negara yang mayoritas penduduknya adalah Muslim tersebut sebelumnya bekerjasama dengan Moskow, Rusia untuk mencela Trump karena berani mengakui sepihak Yerusalem sebagai ibukota Israel sehingga menimbulkan kerusuhan di berbagai belahan dunia.

Dalam akun Facebook-nya pun Kadyrov pernah mengkritik keras rencana AS memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal-hal demikianlah yang diduga menjadi alasan besar Facebook menutup akun Kadyrov selamanya.

“Facebook tidak memberi kami kebebasan bertindak dan lebih memilih jadi instrument di tangan AS,” ujar Kadyrov dikutip dari themoscowtimes.com. (Ryan Virgiawan)