powerpunkAvatar border
TS
powerpunk
Begitu Mudahnya Masyarakat Kita Tergoda Brosur

HOT THREAD KE 95
*03 Januari 2018*





Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
emoticon-Nyepi

Gegap gempita menyambut perayaan tahun baru 2018 hampir di rasakan oleh semua orang. Apalagi menjelang tahun baru, liburan panjang telah menyambut. Namun, rasa gembira ini tak bisa di rasakan oleh mereka yang saat ini sedang tertimpa musibah. Bukan musibah tanah longsor ataupun banjir bandang, namun musibah karena menjadi korban penipuan.


Banyak sekali macam jenis penipuan, dari yang hanya sekedar mama minta pulsa, hingga yang korbannya milyaran rupiah. Yang terbaru dan menjadi sorotan media lokal Surabaya adalah kasus penipuan pembelian unit apartemen dengan korban ratusan orang. Saat ini kasus tersebut telah di laporkan ke Polda Jawa Timur dan dalam proses penyelidikan oleh pihak yang berwajib.


Kasus ini bermula ketika sejak beberapa tahun belakangan, sebuah pengembang apartemen secara massive dan terstrukur melakukan promosi besar - besaran melalui berbagai media. Bahkan tak jarang, satu halaman full koran ternama di booking oleh iklan proyek apartemen ini. Belum lagi spanduk, baliho, dan berbagai atribut yang menghiasi berbagai sudut kota di Surabaya dan sekitarnya. Marketing mereka juga gencar melakukan promosi di pameran properti maupun membuka stan di mall - mall untuk menjaring calon konsumen.


Bahkan acara soft launching proyek ini juga menghadirkan Bupati setempat sehingga membuat orang tidak berpikir dua kali untuk mengambil unit di apartemen ini. Belum lagi, wajah sang Bupati juga terpampang nyata pada brosur dan flyer yang mereka bagikan sehingga lebih menambah keyakinan mereka akan keberlangsungan proyek ini. Padahal kenyataannya, progress proyek ini masih nol persen kala itu.

Di tambah lagi syarat yang di tetapkan untuk dapat memiliki unit di apartemen ini begitu mudah. Hanya dengan menyerahkan Down Payment (DP) sebesar Rp. 15 juta yang bisa di cicil sebanyak 30 kali (30 bulan) atau dalam sekali pembayaran hanya Rp. 500an saja, maka sang calon konsumen sudah dapat memilih unit. Iming - iming lain yang di berikan yaitu lokasi yang strategis, fasilitas yang lengkap dan juga proyek pembangunan yang akan segera di mulai. Seperti biasa, seperti layaknya iklan - iklan properti pada umumnya yang mengancam calon konsumennya jika tidak membeli sekarang maka harga akan segera naik. Sehingga ada istilah Senin naik.


Belajar dari kasus ini, dapat kita petik pelajaran betapa saat ini konsumen kita begitu mudahnya percaya dengan janji - janji manis yang di umbar oleh pihak lain, bahkan hanya dari selembar brosur. Brosur yang di cetak hanya dengan biaya yang tak lebih dari seribu perak ini bisa menarik perhatian mata hingga membuat yang melihatnya berminat membeli. Mulai dari kata - kata yang tercantum sampai dengan gambar ilustrasinya membuat calon pelanggan tanpa berpikir panjang menetapkan hati untuk membeli produk yang di tawarkan dalam brosur.


Dalam kasus ini, mayoritas calon pelanggan tidak melakukan cek ke lokasi untuk memastikan apakah lokasi yang di tawarkan benar - benar ada, progres pembangunannya seperti apa, surat - surat yang terkait dengan ijin pembangunannya sudah lengkap atau belum, legalitas dan track record pengembangnya seperti apa, dan lain sebagainya.

Pada intinya, kurangnya rasa ingin tahu atau sikap kritis membuat masyarakat kita begitu mudah di bodohi. Apalagi iming - iming harga murah dan proyek yang di dukung oleh pejabat, seakan menjadi penguat keyakinan. Tidak perduli harga yang di tawarkan masuk akal atau tidak, pengembang sudah punya pengalaman atau tidak, yang penting "saya harus segera beli, sebelum harga naik".

Hingga pada akhirnya, di hari yang telah di janjikan oleh pengembang untuk menyerahkan kunci unit kepada konsumen yang telah di lunas tiba, namun proyek ini hampir di bilang stagnan, belum ada progres yang berarti. Satu dari 20 an unit tower yang di rencanakan akan di bangun group pengembang ini memang sudah ada progres, namun puluhan tower lainnya progresnya masih nol. Ratusan bahkan ribuan konsumen menunggu kepastian pembangunan proyek ini.


Tak hanya brosur properti, brosur - brosur lain yang sering di bagikan di jalanan juga sering membuat kita terangsang. Mulai dari brosur investasi dengan keuntungan tinggi yang menggiurkan meski belum jelas cara kerjanya, brosur lowongan kerja yang tak masuk akal semisal lowongan melipat bungkus teh dengan gaji yang besar tapu ujung - ujungnya kita di minta merekrut orang lain, brosur pengobatan fenomenal yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit yang tak masuk di akal. Ada juga brosur yang di berikan oleh seseorang di mall yang dengan mudahnya mengatakan kita beruntung mendapatkan hadiah utama dari mereka tapi ujung - ujungnya kita di peras, dan masih banyak lagi.


Sama dengan saat kita menerima berita atau broadcast di sosial media, saat kita menerima brosur pun ada baiknya kita mengecek kebenaran informasi yang di sampaikan. Tidak menelannya dengan mentah - mentah agar kita terhindar dari penipuan. Jaman sudah begitu modern, segala informasi bisa di dapat di internet, dan yang paling penting gunakan hati nurani dan berpikir logis, jangan terbawa nafsu hanya karena penawaran yang manis. Berdiskusi dengan orang lain di sekitar kita yang punya kompetensi juga penting, untuk bisa memberi masukan dan pertimbangan kepada kita agar terhindar dari lembah penipuan.


emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Rate 5 Star
emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Rate 5 Star
emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Rate 5 Star



Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur : Ini, Ini, danIni
Sumur Gambar : Om Google





Diubah oleh powerpunk 02-01-2018 22:05
0
19K
164
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.