Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

albetbengalAvatar border
TS
albetbengal
Tidak Praktis, Kartu OK Otrip Sepi Peminat
KARTU OK Otrip sejak diluncurkan pada 22
Desember 2017 sepi peminat.
Pilihan Pemprov DKI menerapkan kartu khusus
program baru itu dinilai tidak praktis.
Dalam tiga hari pertama penjualan, hanya 125
kartu OK Otrip yang terjual.
Padahal, PT Trans-Jakarta menyediakan 5.000 kartu.
Sepekan berikutnya hingga penghujung 2017, angka
penjualan belum bergerak jauh meski Trans-
Jakarta belum merilis data penjualan terbaru.
Agita Winanda, 24, penumpang Trans-Jakarta,
merasa keberatan membeli kartu khusus OK Otrip.
Penumpang yang biasa naik dari halte Grogol
menuju Kuningan tersebut menilai kartu elektronik
yang saat ini ia gunakan sudah cukup
mengakomodasi kebutuhannya untuk naik Trans-
Jakarta dan KRL.
"Kalau emang tujuan akhirnya agar seluruh
transportasi berbasis uang elektronik, kenapa
masih dibuat kartu baru? Kartu yang sekarang tidak
ada masalah menurut saya," katanya.
Penumpang lain, Indari Pratiwi, mengaku tidak
tertarik dengan kartu OK Otrip.
Alasan utamanya Trans-Jakarta belum terintegrasi
secara menyeluruh.
Selain itu, ia mempertimbangkan batas waktu 3 jam
untuk tap in OK Otrip bertarif Rp5.000.
Padahal, kebutuhan transportasinya saat ini hanya
sebesar Rp6.500, yakni Rp3.000 untuk angkutan
umum dan Rp3.500 untuk Trans-Jakarta.
"Perbedaannya tidak signifikan. Kecuali kalau tarif
Rp5.000 itu berlaku seharian. Saya masih lebih
memilih cara yang biasa, daripada nunggu lama
sampai seluruh angkutannya terintegrasi," katanya.
Kepala Humas PT Trans-Jakarta Wibowo
menuturkan sepinya peminat kartu OK Otrip yang
dijual di 10 halte itu, salah satunya, disebabkan
faktor penurunan jumlah penumpang karena libur
panjang.
"Pasti di Januari mendatang penjualan meningkat
dengan integrasi sama bus kecil di empat titik,"
kata Wibowo, kemarin.
Pengamat tata kota asal Universitas Trisakti
Nirwono Yoga menilai Pemprov DKI semestinya
tidak perlu memberlakukan kartu baru untuk
program OK Otrip.
Harusnya ada penyatuan dan kemudahan sistem
pembayaran dengan semua kartu yang sudah ada.
"Tidak perlu kartu khusus, kan praktis tidak
kebanyakan kartu. Warga pada dasarnya suka yang
praktis dan murah meriah. Kalau OK Otrip bisa
begitu, tidak usah disuruh pun masyarakat akan
berbondong-bondong ikut OK Otrip," tuturnya.
Ia menyayangkan sikap pemprov yang buru-buru
merilis program yang belum matang.
Apalagi masyarakat diminta berinvestasi di
dalamnya.
Dia menyarankan agar pemprov mempercepat
integrasi angkutan dan peremajaan angkutan
umum. (Nic/J-4)

mediaindonesia.com/news/read/138830/tidak-praktis-kartu-ok-otrip-sepi-peminat/2018-01-02

Hehehhehe
0
4.7K
58
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.