Selamat Tahun Baru ya kawan, tahun 2018 sudah hadir semakin beranjaknya tahun pastinya semakin tua usia kita, semakin tua pastinya lebih dekat dengan habisnya kontrak kita di dunia.

Untuk itu berfikirlah lebih cerdas untuk masa tua yang lebih baik, terutama bagi kalian penggemar musik Dangdut.



Yah ditemani secangkir kopi saat ini kita membicarakan musik dangdut yang menjadi hiburan tersendiri, bahkan dangdut sudah merambah ke banyak negara, walau secara tak kasat mata memang adopsi dari India, namun cengkoknya terkadang berbeda.

Banyak penyanyi - penyanyi baru yang meledak di pasaran dunia musik, tak hanya itu tayangan televisi untuk pencarian bakat di ranah dangdut tak pernah mati.



Namun di dangdut modern saat ini terasa berbeda, lirik-lirik puitis yang seronok dan mempunyai arti yang dalam sudah sangat jarang. Banyak di suka lirik-lirik nakal atau simple, sayang sekali lirik puitis menggugah jiwa mulai memudar, pencipta lagu sekaligus penyanyi memang semakin langka.

Di dangdut pun begitu hanya ada beberapa, yang terbaik menurut pandangan saya yang mungkin subjectif hanyalah Bang Rhoma Irama, rekam jejaknya di masa muda ia berjaya hingga tua pun suaranya masih mempesona hingga menggoyang Jakarta secara seronok tepat tahun baru 2018.

Namun sekelas Bang Rhoma pun untuk lagu yang terkini kualitas lirik menurun, bila sang raja lirik puitisnya terasa kurang seronok apalagi yang bukan raja dangdut ??

Setetes air hina, keramat, ibukota hanyalah sedikit dari lagu yang dibawakan dan menjadi populer hingga kini, bahkan Ummi Elvi, Rita.S, menjadi biduan yang hebat di masanya membawakan lagu yang diciptakan Bang Rhoma.

Bahkan tak hanya Rhoma, ada beberapa pencipta lirik yang berkelas di masa lalu, seperti Muchtar B, Edi lestaluhu, dan lainnya.

Berbeda dengan lirik terkini seperti Nurbayan lebih dengan lirik yang simple, Pokoke joget, Oplosan dan lebih ke bahasa jawa.

Dan lirik simple ini pun lagi trend, entah masyarakat jaman now lebih senang dengan lirik simple atau bosan dengan lirik puitis ??

Namun lucunya pencipta lagu simple dalam bahasa jawa, tentang ilmu supranatural yaitu Andi Bedol dengan lagu Jaran Goyang yang dipopulerkan Nella Kharisma, tak pernah namanya hits. Memang seorang pencipta lagu seringkali ada dibalik layar.



Siapa yang tak tahu lagu itu saat ini bahkan viewers youtube pun sudah jutaan, dengan alunan dangdut ngebits yang disebut koplo memang menghentakkan telinga dan lebih banyak dinikmati oleh semua kalangan hingga anak-anak kecil pun bergoyang.

Memang genre koplo terbilang baru di ranah musik dangdut, sekitar tahun 2000an dan sekarang makin berkembang, namun sayang efeknya ada positif dan negatif.

Positifnya berkembangnya sub dangdut yang awalnya dinamika lagu melayu yang banyak dengan pantun, kemudian lahirlah dangdut dengak lirik puitis dengan lebih modern lagi alat musiknya, kemudian lirik simple dengan hentakan gendang yang khas dengan nama koplo.



Negatifnya dangdut koplo menjadi buruk karena penyanyi pantura sering berpakaian tidak senonoh , dan genre koplo lebih kental terasa tak hanya itu goyangan ala erotispun ditampilkan hingga maaf yang menonton pun anak-anak yang masih bau kencur.

Mau sampai kapan kita tidak bisa membatasi diri dalam dunia hiburan ??

Tidak senonoh memang nikmat hingga air liur menetes hanya untuk saweran dan bergoyang dengan biduanita, namun jangan hancurkan moral anak-anak yang berkembang dengan tampilan panggung yang membuat jakun lelaki naik turun.

Ketika banyak orang berteriak stop pornografi, namun di desa-desa, kampung-kampung ketika hajatan dangdut tidak senonoh sering tampil ke permukaan, lucu juga bahkan pejabat desa pun seringkali memanfaatkan hiburan dari panggung dangdut menjadi penarik suara untuk pemilu.

Ahhh entahlah tontonan dewasa tapi untuk publik hingga moral anak pun sengaja dihancurkan. Saya pun tak bisa berkata apa-apa karena lenggak lenggok pinggul biduanita memang asyik dinikmati sambil srruuppuutt kopi.

Mungkin sepertinya jaman wes edan ...sruuppuutt kopi dolo kawan...



Penulis c4punk






Tambahan Kaskuser.