Demi menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, banyak pekerja yang memilih untuk kerja lembur. Karena keberanian mereka bekerja lebih lama ketimbang karyawan lainnya, mereka pun biasanya diberi hadiah berupa uang overtime yang lumayan tebel.

Selain itu, mereka pun biasanya disayang atasan karena dianggap punya loyalitas, etos kerja kerja yang tinggi dan dianggap sebagai pekerja keras.

Kondisi ini justru berbeda dengan di Jepang. Disana, para pekerjanya sangat gila lembur, bahkan sampai ada yang menginap di kantor segala. Saking loyalnya, tidak jarang mereka menghabiskan hidupnya hanya untuk mengabdi kepada satu perusahaan saja.

Sadar dengan kondisi yang sudah mulai tidak terkendali, beberapa perusahaan di Jepang mulai menerapkan kebijakan pembatasan, atau bahkan larangan bekerja lembur.


Demi memuluskan aturan ini, dilansir dalam
Ubergizmo , sebuah perusahaan Jepang, Tensei, menciptakan sebuah drone khusus yang dirancang untuk mengusir para pekerja saat mereka kedapatan bekerja melebihi batas maksimal yang ditentukan pihak perusahaan.

Cara kerjanya sederhana, drone ini akan berpatroli mengelilingi kantor sambil memutar lagu Auld Lang Syne secara berulang-ulang . Lagu tersebut biasa digunakan di Jepang untuk menunjukkan jika waktu siang sudah berakhir dan sudah datang waktu malam.

Konon, musik yang diputar terus menerus oleh drone tersebut akan membuat karyawan perusahaan tidak konsen saat bekerja dan membuat mereka terpaksa harus mengakhiri pekerjaannya sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Pihak Taisei mengklaim jika drone pengusir ini akan mulai hadir di Jepang mulai bulan April 2018. Drone ini sendiri tidak dijual, melainkan akan disewakan dengan harga sekitar USD 443 atau sekitar 6 jutaan per bulan . Mahal sih, tapi lumayan lah biar nggak lembur terus!


https://keepo.me/mabulla/keren-gaes-...rja-lembur/amp