Bicara tentang kopi memang menarik, sayangnya srruuppuutt kopi bukan lah sebuah hobi namun kebutuhan untuk mencari inspirasi.



Pada artikel kali ini kita akan membicarakan sebuah hobi yang sangat unik dan memang jarang dilakoni banyak orang, sebagaimana diri saya pun mempunyai hobi yang aneh dan nyeleneh yaitu hobi memelihara ayam petarung.



Ayam laga memang jarang menjadi hobi di Indonesia karena identik dengan Judi dan Status Sosial yang negatif sering tersemat kepada para penghobinya, apalagi untuk pecinta binatang.

Namun di zaman terkini ada sebuah wadah yang membuat ayam laga ini masih eksis, yaitu sebuah kontest untuk pertarungan ayam laga bahkan hitungan yang diberlakukan pun mirip sebuah pertandingan tinju, bahkan kaki sang ayam yang mempunyai taji wajib di bungkus agar tak melukai pihak lawan.



Bicara ayam laga pastinya juga tak lepas dari cerita rakyat yang ada di tanah nusantara, dimana raja-raja pada masa itu memang senang melihat ayam bertarung sebagai hiburan, bahkan kisah mitos pun muncul menjadi cerita yang unik dimana di tanah pasundan ada cerita tentang "Ciung Wanara".

Bicara ayam laga pastinya yang terkenal dari Thailand hingga menjadi terkenal dengan sebutan Ayam Bangkok, padahal masih banyak ayam yang dilagakan oleh berbagai macam negara seperti ada dari negara Vietnam, Myanmar, Philiphina, Jepang, Madagascar Bahkan negara-negara di Amerika Selatan, Timur Tengah dan lainnya pun ada, bahkan model dan jenisnya juga bermacam-macam.



Bahkan di tanah sendiripun ada variasi ayam yang mempunyai khas sendiri, seperti Ayam Ciparege Karawang, Ayam Banten, Ayam Bali, dan Ayam Tolaki Sulawesi.

Cara merawatnya pun berbeda dari berbagai jenis ayam laga yang ada, seperti pertandingan tinju dengan banyaknya kelas seperti Ringan, Sedang, dan Berat.

Begitu juga ayam laga ada variasi gaya tarung karena jenisnya, ayam kelas ringan biasanya tubuh lebih kecil dan ringan dan mempunyai gaya tarung relatif cepat dan terbilang cukup gesit.



Ayam kelas berat mempunyai bobot badan yang berat, tubuh lebih keras dan terlihat berotot namun gaya tarung layaknya mike tyson yang mempunyai pukulan keras dan bisa meng KO kan lawan, namun kelemahannya gerakan terkesan lebih lamban karena memang dasarnya mempunyai pukulan akurat.

Merawat ayam kelas ringan harus banyak di liarkan, dengan banyaknya tangkringan diatas dan ayunan agar kekuatan sayap untuk terbang dan loncatnya menjadi lebih tinggi.



Sedang untuk kelas berat merawatnya dengan cara kaki banyak dilatih gerak, agar kuat seperti berenang, dipakaikan beban di kakinya dan lainnya.



Itulah hobi yang memang unik dan nampaknya jarang di sukai banyak orang, namun tak hanya untuk laga saja loh gan...ayam yang gagah tampilannya dan corak bulu berwarna unik dan menarik sering sekali tidak dipakai untuk bertarung namun untuk kontes kecantikan bulu dan model fisik dari gagahnya ayam ketika ia tegak layaknya ayam serama pun menjadi penilaian tersendiri bagi para juri.

Nah berawal dari sebuah hobi saya sendiri beternak ayam laga ini, hingga hasilnya pun sukses menambah pundi-pundi rejeki di kantong, walau untuk menjadi pebisnis handal perlu dana yang besar karena trend pasar menyukai ayam-ayam kualitas unggul, itu sangat sulit sekali bahkan bibit untuk ayam import pun harganya cukup fantastis, namun untuk mencetak yang berkualitas memang diperlukan waktu yang tak sedikit.

Sabar, rajin dan continue serta konsisten dan telaten menjadi peternak itulah langkah wajib yang harus dijalani, namun ingat lah setiap bisnis pastinya di iringi kegagalan yang siap menghantam, jangan ragu dan takut untuk berani maju bila menjadikan hobi sebagai bisnis memang tak semudah membalikkan telapak tangan, namun bila sukses maka kantong tebal pun siap menghampiri kalian kawan.

Semoga tulisan ini menjadi inspirasi hobi penyuka unggas yang satu ini, namun jangan samakan ayam laga dan ayam kampus ya kawann..keduanya jelas berbeda...

Sebelum coment srruupppuutt kopi dolo kawannn...


Penulis c4punk






Tarung ayam pro mirip dengan tinju ada wasit dan dokternya ringnya juga berkualitas...