Mike Shinoda mempunyai pemikiran lain untuk sebuah konser musik yang menampilkan rekannya dengan representasi sebuah hologram. Bagi beberapa band besar yang telah kehilangan personil inti ada yang menerima cara ini demi menghadirkan sosok visual bagi rekannya yang telah berpulang. Tapi bagi Mike, hal itu sangatlah tidak mungkin akan ikut ia realisasikan, mengingat rasa dari hologram tak akan pernah sama dan malah akan membuat luka lebih pedih, berikut pernyataan Mike takala mendapatkan pertanyaan perihal tersebut.

“Bisakah kita melakukan Holografik Chester? Bahkan tak pernah ada terlintas di kepala saya untuk ide tersebut. Pernah ada orang lain di luar band yang menyarankan hal tersebut dan saya tekankan itu tidak akanlah terjadi. Saya tak kan pernah berurusan dengan hal tersebut”

Selanjutnya Mike pun berkata
“Saya tak akan pernah bisa melakukan hal tersebut kawan, itu akan menjadi hal yang paling buruk. Bagi kalian, siapa saja yang telah kehilangan orang tercinta, teman, anggota keluarga, dapatkah kalian bayangkan untuk mewujudkan mereka dalam bentuk hologram? Itu buruk sekali. Saya tak kan bisa melakukannya. Saya tidak tahu apa yang akan ami lakukan, tapi kami akan menemukan cara pada akhirnya ats kehilangan Kami”

Teknologi tidak selalu menjadi pengganti yang hakiki bukan? Karena teknologi tidak bisa membaca hati, utamanya perasaan, hanya dapat mewujudkan ilusi yang sifatnya tidak nyata, tidak dapat disentuh apalagi memiliki rasa. Mike Shinoda dan Linkin Park akan berusaha terus berkarya, kendati telah kehilangan rekan tercinta dimana susah dan senang telah mereka lalui bersama, kini dalam duka mereka mencoba menerobos waktu yang terus berlalu agar keluarga mendiang dapat berbangga, bahwa Chester telah meninggalkan sesuatu yang berharga.