Sebagai anak bangsa yang cinta merah putih, dimana sering nongkrong di warung kopi tampaknya tergelitik hati ini untuk menulis tentang seorang guru yang bijak bernama Pak Abdul Somad.



Saat ini entah mengapa bapak yang satu ini ko tidak bisa berceramah seperti biasa, hingga adanya larangan berdakwah di Bali kemudian di deportasi dari Hongkong, lalu terkini di PLN Gambir dakwahnya di batalkan.

Waduh ada apa ini ?? Banyak pertanyaan kawan-kawan di warung kopi, kemudian aku pun berbisik...sudah kawan jangan banyak bicara ini ada yang bermain di level tinggi lebih baik kita tenang, kalian jangan gegabah ingat wartawan olahraga pun akhirnya di pecat karena bicara tentang Pak Somad, lebih baik kita bicara yang baik-baik saja kawan.

Sebab apa yang di dakwahkan beliau tidak pro pada siapapun, bahkan beliau jarang masuk TV lebih sering ke media berupa youtube.

Ini yang ditakutkan menurut analisa warung kopi, ada yang ingin bermain di isu ini dan menariknya bisa menjadi isu politik.

Harus ada yang mengalah dalam isu ini maklum saja sebentar lagi pilkada, dan setahun lagi pilpres bila ada opini yang menyesatkan seperti adanya sang raja yang memerintah tidak suka kepada sang guru bisa jadi berbahaya.

Maklum saja tukang kompor semakin ramai, tak jarang sumbu-sumbu yang tak panjang mudah terbakar dengan cepat, tanpa melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Moga saja masalah ini pun cepat selesai hingga tak ada aksi yang merugikan, hendaklah semua pihak menahan diri jangan saling mencela karena kita tak tahu siapa yang salah dan di salahkan.

Adakalanya pemerintah pun aktif untuk mengkondusifkan masalah ini, tidak mungkin bila tidak ada kepentingan ketika Pak Somad di bungkam.



Untuk apa ?? Kenapa ?? Tujuannya apa ?? Semua harus terang benderang, rasanya lucu melihat negeri ini senang sekali membawa perpecahan di bandingkan kedamaian.

Ingat...kita hidup hanya sesaat jangan sampai politik menghancurkan sendi bhineka yang sudah dari dulu ada.

Dalam dunia politik bisa saja maling teriak maling, untuk itu dewasalah ada pihak-pihak yang tidak suka lalu diambillah kesempatan untuk adu domba, jadi inget kota Garut mengenal kata Domba, atau nama momod di forum tetangga.

Jadi mohon pemerintah dibukalah secara terang benderang, setidaknya agar negara ini kondusif, sepertinya ada keinginan Indonesia seperti soviet yang luluh lantak namun dengan menunggangi kata-kata umat, rakyat, bahkan agama.

Semoga saja kita lebih dewasa dalam bersikap, tak usahlah goro-goro, jadi seperti geng motor saja nantinya umat beragama mudah di provokasi.



Sudah cukup Indonesia bersedih sulitkah hati membuat tersenyum orang lain, mungkin saja kalian tak pernah mendengar cerita dan kisah orang-orang suci, dimana mereka tak pernah bergesekan walau seseorang itu beda keyakinan, bahkan kisah menolong, membantu, menjenguk, sering dikedepankan kecuali di medan perang. Inget bung saat ini kita diwilayah damai bukan perang, rugilah kawan kalau perang terjadi gara-gara hati yang membenci, jadilah manusia yang berguna untuk orang lain.

Dari pada panas suhu ini, mending kita dinginkan dengan ice coffee, Sambil nonton video Hanna Annisa !! serruuppuuttt dolo kawan..



Penulis c4punk...