Dari Ulat Hingga Janin Bebek, Inilah 8 Makanan Ekstrim dari Asia Tenggara. Geli!
TS
yukepodotcom
Dari Ulat Hingga Janin Bebek, Inilah 8 Makanan Ekstrim dari Asia Tenggara. Geli!
WELCOME TO YUKEPO OFFICIAL THREAD
Travelling membuat kita menemui banyak hal-hal baru ketika kita berkunjung ke negara-negara lain. Hal-hal baru tersebut antara lain adalah kebudayaan, wisata alam, flora & fauna yang beraneka ragam dan tentunya yang paling pokok adalah kuliner. Seringkali kita merasa enggan menyicipi kuliner dari negara lain karena kadang kita takut jika rasanya tidak pas di lidah kita ataupun bahan bakunya ternyata sesuatu yang tidak kita sukai. Tidak perlu jauh-jauh, di Asia Tenggara, ada banyak makanan-makanan ekstrim dengan bahan dasar yang tidak lazim digunakan. Berikut ini adalah 8 makanan ekstrim di Asia Tenggara yang perlu kamu tahu. Yuk, kepo!
Spoiler for 1. Laba-laba goreng di Kamboja:
Makanan ekstrim yang satu ini tidak cocok untuk kamu yang mengidap arachnophobia. Ya, di Kamboja memang benar-benar ada laba-laba goreng yang dapat kamu temukan dengan mudah di jalanan Siam Reap dan dibandrol dengan harga yang cukup murah, yakni sekitar 13 ribu rupiah. Laba-laba yang biasa digunakan untuk camilan kesukaan warga Kamboja ini adalah Tarantula, yaitu jenis laba-laba yang berukuran lumayan besar dan memiliki rambut di sekujur tubuhnya.
Spoiler for 2. Ulat sagu di Indonesia:
Ulat Sagu adalah jenis ulat yang memiliki ukuran cukup besar dan berwarna putih. Ulat yang memakan sagu sebagai bahan makanan utamanya ini dipercaya memiliki banyak kandungan protein di dalamnya. Biasanya, ulat ini dimakan dalam kondisi hidup-hidup dan disajijkan bersama sagu supaya ulat tersebut masih bisa hidup dan memakan sagu tersebut. Rasa kenyal, asin serta sedikit manis pun bercampur di lidah ketika larva dari kumbang merah ini dimasukkan hidup-hidup ke dalam mulut.
Spoiler for 3. Daging kelelawar di Laos:
Boleh dibilang, sebenarnya untuk di kawasan sekitar Asia Tenggara, memakan daging kelelawar merupakan sesuatu yang umum. Namun tetap saja, memakan daging binatang yang bentuknya menyerupai tikus ini adalah hal yang menjijikan bagi sebagian orang. Makanan yang banyak beredar di Laos ini biasanya disajikan dalam berbagai macam model seperti digoreng maupun dibuat sebagai steak. Saking gemarnya memakan makanan ini, sampai sebagian orang disana menganggap rasa daging kelelawar ini sama dengan daging ayam!
Spoiler for 4. Balut di Filipina:
Buat yang pernah bepergian ke Filipina, rasanya tidak akan asing lagi dengan Balut. Makanan yang dijajakan di jalanan, di kantin serta minimarket ini sebenarnya merupakan telur bebek yang sudah memiliki janin bebek di namanya. Tidak heran kemudian julukan aborted duck (bebek hasil aborsi) tersemat pada makanan ini. Cara makannya pun cukup unik, yaitu dengan cara melubangi sedikit lalu kemudian isi telur tersebut dihisap. Meskipun kesannya mengerikan, ternyata kandungan protein di dalam Balut ini cukup banyak lho. Tidak heran jika orang-orang Filipina sangat menggemarinya.
Spoiler for 5. Daging tikus di Thailand:
Menurut BBC, daging tikus di Thailand saat ini telah menjadi makanan ekstrim lezat yang banyak dicari. Bahkan, harga dari 1 kg daging tikus pun lebih mahal daripada daging ayam ataupun babi untuk ukuran yang sama. Saking tingginya minat masyarakat terhadap daging hewan pengerat ini, bahkan bisa sampai melebihi jumlah pasokan yang tersedia. Tikus ini biasa disajikan dengan cara dipanggang maupun hanya digarami saja.
Spoiler for 6. Snake wine di Vietnam:
Di beberapa tempat, memang ular umum dikonsumsi dagingnya maupun beberapa bagian tubuh lainnya karena dipercaya memiliki kandungan yang bagus untuk kesehatan serta kebugaran tubuh. Namun, di Vietnam, kamu bisa menjumpai cara lain dalam mengonsumsi ular, yaitu dengan cara menambahkan berbagai herbal kering dan arak beras yang masyarakat biasa menamainya dengan Snake Wine atau Arak Ular. Seperti arak pada umumnya, pembuatan Snake Wine ini membutuhkan waktu perendaman selama berbulan-bulan untuk mendapatkan ekstrak ular dalam rasanya.
Spoiler for 7. Etag di Filipina:
Etag menggunakan bahan dasar dari daging babi, tapi cara memasak makanan ekstrim yang satu ini tidak seperti daging babi pada umumnya. Sebelum disimpan di dalam kuali besar, daging ini diasapi terlebih dahulu selama beberapa saat. Lalu didiamkan beberapa minggu untuk kemudian bisa disantap. Tahu efek dari penyimpanan selama beberapa minggu? Ya, dagingnya memiliki bau yang sangat busuk serta menjadi tempat hidup dari belatung-belatung yang masih menggeliat. Mau mencobanya?
Spoiler for 8. Larb Mote Daeng di Thailand:
Jika biasanya semut dibasmi oleh manusia karena dianggap sebagai hama yang lebih banyak merugikannya, berbeda di Thailand, semut justru dijadikan makanan yang disantap oleh manusia. Ya, masyarakat Thailand memang di kenal dengan makanan ekstrim yang biasanya tidak dijumpai di negara lain, dan makanan Larb Mote Daeng ini merupakan salah satu makanan ekstrim yang bisa dijumpai disana. Makanan ini menggunakan semut rangrang merah sebagai bahan dasarnya. Selain itu, masakan ini biasanya dimasak sekaligus bersama dengan telurnya dan biasa dijadikan makanan utama maupun cemilan.
Itu tadi beberapa makanan ekstrim dari berbagai negara di Asia Tenggara yang perlu kamu tahu. Setidaknya, kamu bisa mengetahuinya sejak awal supaya bisa menghindari makanan-makanan tersebut ketika sedang traveling ke negara-negara di atas jika memang tidak ingin mengonsumsi makanan yang kesannya ‘menjijikan’ tersebut. Karena kalau tidak tahu dan tiba-tiba termakan makanan ekstrim seperti di atas, kan geli juga ya. Jadi, ketahuilah informasinya sebelum terlambat, agar tidak menyesal kemudian hari!