Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • #KASKUStravelstory Rencana Travelling ke Negara Matahari Terbit di Tahun 2018

ersansantiAvatar border
TS
ersansanti
#KASKUStravelstory Rencana Travelling ke Negara Matahari Terbit di Tahun 2018
Berawal dari membaca satu novel yang berjudul “To Tokyo To Love” yang ditulis oleh Mariskova, ane mendapatkan bayangan tentang Jepang. Cerita tersebut ber-setting (berlokasi) di Jepang. Penggambaran Jepang di novel tersebut terkesan sangat indah dan romantis.


Berikut adalah lokasi yang ingin ane kunjungi berdasarkan penggambaran di novel tersebut:
A. Taman Shinjuku Gyoen.

Spoiler for Taman Shinjuku Gyoen:

Sumber gambar: 1

Di novel digambarkan Taman Shinjuku Gyoen sebagai tempat evakuasi saat terjadi gempa. Selain itu dideskripsikan pula bahwa di dalam taman Shinjuku Gyoen terdapat taman mawar. Sesudah ane cari info, ternyata Taman Shinjuku Gyoen memang terdiri dari 3 bagian (taman tradisional Jepang, taman khas Perancis, dan taman khas Inggris). Taman mawar ini terdapat pada bagian taman khas Perancis. Sebagai penggemar mawar, jelas ane ingin sekali berkunjung ke sana.

Spoiler for Taman mawar di Shinjuku Gyoen:

Sumber gambar: 3


Tentunya karena Jepang sangat terkenal dengan bunga Sakura (cherry blossom), ane tidak ingin melewatkan kesempatan melihat Sakura bermekaran. Istilah melihat Sakura adalah hanami.

Spoiler for Sakura di Shinjuku Gyoen:

Sumber gambar: 2


B. Menonton Sumidagawa Hanabi (festival kembang api besar) pada Sabtu terakhir di bulan Juli di sungai Sumida yang bisa dilihat dari daerah Asakusa.

Spoiler for Sumidagawa Hanabi:

Sumber gambar: 3


C. Melihat daun maple dan ginko berubah warna menjadi emas dari warna hijau, lalu berguguran di Hakone. Istilahnya daun-daun pohon berubah warna dan berguguran ini adalah momiji. Melihat peristiwa momiji istilahnya adalah momijigari. Sesudah ane riset, ternyata di Taman Shinjuku Gyoen bisa dilakukan momijigari. Jadi sepertinya ane tidak perlu ke Hakone untuk itu seperti yang tertulis di novel hehehe.

Spoiler for pohon Momiji di Shinjuku Gyoen:

Sumber gambar: 4


Belum lagi tuntas penasaran ane, kakak ane bersama kakak ipar dan keponakan ane tahun ini melancong ke Jepang. Pulangnya, selain mendapat oleh-oleh, kakak ane menceritakan pengalamannya, juga mengirimkan beberapa foto di sana. Dari cerita kakak ane, ternyata orang Jepang memiliki etos kerja yang sangat luar biasa. Tidak peduli apa pun pekerjaannya, mereka selalu berusaha sebaik-baiknya.


Dua cerita yang menarik dan menginspirasi dari kakak ane tentang budaya di Jepang. Saat keluarga kakak ane ke restaurant. Ditemani seorang teman (orang Jepang asli) yang dikenal kakak ane, mereka bersantap malam di restaurant itu. Kakak dan keponakan ane suka satu jenis appetizer yang disajikan di sana. Saat kakak ane berkomentar bahwa appetizer-nya enak, temannya berkata, “Ayo minta lagi saja. Boleh, kok.” (tentu dalam bahasa Inggris). Kakak ane akhirnya meminta kepada pelayan untuk membawakan appetizer itu. Pelayan tersebut berseri-seri mendengar permintaan itu. Sepertinya bagi orang Jepang adalah suatu kebanggaan bila pengunjung mereka menyukai yang mereka jual.


Itu baru satu cerita. Cerita lain, kakak ane pergi ke satu toko sepatu. Saat ingin mencoba, ternyata pelayan toko tersebut berlutut, lalu memakaikan sepatu tersebut ke kaki kakak ane! Waktu kakak ane ingin menolak, ternyata itu adalah bagian dari pelayanan di sana! Wow! Ane sangat takjub mendengarnya.


Beberapa foto yang masih ane simpan berkaitan dengan wisata kuliner di Jepang yang dilakukan keluarga kakak ane. Mereka makan berbagai masakan. Kata mereka, makanannya enak-enak. Silakan menikmati dari foto berikut:

Spoiler for wisata kuliner kakak ane:

Sumber gambar: dokumentasi pribadi kakak ane


Hal yang menarik perhatian ane, bahkan penataan di supermarket sangat rapi. Setiap barang ditata dengan cita rasa yang tinggi sehingga menarik sekali terlihatnya.

Spoiler for penataan barang di supermarket:

Sumber gambar: dokumentasi pribadi kakak ane


Ada lagi yang unik di sana. Di WC umum, kata kakak ane rata-rata bersih sekali. Fasilitas WC-nya ada berbagai pengaturan untuk menjamin kenyamanan aktivitas di sana emoticon-Big GrinDari cerita kakak ane, bahkan ada WC tertentu dengan fasilitas silent. Jadi dikeluarkan bunyi-bunyi lain untuk meredam bunyi yang timbul karena aktivitas di dalam WC. Menarik sekali, ya?

Spoiler for wc umum:

Sumber gambar: dokumentasi pribadi kakak ane


Selain itu, ada lagi hal yang di luar dugaan ane. Saat kakak ane mengirimkan fotonya, ane mengira itu adalah foto toko boneka. Ternyata bukan! Itu adalah foto boneka yang diserahkan di kuil. Orang Jepang umumnya percaya bahwa setiap benda memiliki roh/jiwa. Itu sebabnya mereka percaya, boneka pun memiliki roh/jiwa. Boneka-boneka yang tidak terpakai diserahkan ke kuil. Setiap tahun ada ritual upacara pembakaran boneka sebagai penghormatan terakhir.

Spoiler for penyerahan boneka di kuil:

Sumber gambar: dokumentasi pribadi kakak ane


Nah, karena itu ane berencana ingin travelling ke Jepang pada 2018. Untuk travelling ke Jepang, perlu mengurus visa. Salah satu syarat kelengkapan pengajuan visa adalah harus sudah adanya tiket pesawat dan paspor. Jadi pengurusan tiket pesawat dan paspor harus dilakukan lebih dulu sebelum mengurus visa.


Ane harus memperpanjang paspor, mengingat ane sudah pernah membuat paspor sebelumnya. Kalau urus sendiri, bisa langsung datang ke kantor imigrasi atau daftar lewat online. Untuk daftar online, biaya perpanjangan paspor dengan urus sendiri tergantung jumlah halaman paspor yang ingin diperpanjang. Kalau ingin paspor dengan jumlah halaman 24 biayanya adalah 155rb, sedangkan paspor dengan 48 halaman biayanya adalah 355rb. Ditambah biaya administrasi 5rb. Total biaya ini harus dibayarkan via BNI 46.Untuk daftar perpanjangan paspor yang langsung datang ke kantor imigrasi, biaya paspor biasa 355rb, sedangkan e-paspor adalah 655rb. Tentu saja syarat kelengkapan berkas harus disiapkan. Ane pastinya akan memilih yang via online dengan jumlah halaman paspor sebanyak 24 halaman. Jadi kira-kira biaya yang harus dikeluarkan adalah 160rb.


Selanjutnya ane butuh tiket pesawat. Untuk hanami (melihat bunga sakura bermekaran) dan momijigari (melihat daun pohon-pohon berubah warna dan berguguran), jelas tidak mungkin dilakukan pada bulan yang sama. Hanami hanya dapat dilakukan pada musim semi, yaitu sekitar pertengahan Maret sampai April, sedangkan Momijigari hanya dapat dilakukan pada musim gugur, yaitu sekitar bulan September hingga Desember. Untuk melihat Sumidagawa Hanabi (festival kembang api) hanya dapat dilakukan pada minggu terakhir pada bulan Juli. Jadi jelas tidak mungkin untuk menikmati Hanami, Momijigari, dan melihat Sumidagawa Hanabi pada satu kali travelling.


Mengingat Sakura adalah bunga yang menjadi lambang negara Jepang, ane memilih berangkat pada musim semi (pertengahan Maret sampai April). Pertimbangan lain, pada bulan Juli sampai Oktober ini sering terjadi topan, angin kencang, dan hujan. Jelas sangat tidak nyaman traveling dengan niat menikmati panorama tapi malah kena cuaca buruk. Belum lagi akan bertambahnya bawaan berupa payung, jaket/sweater/mantel, jas hujan, dan topi. Jadi ane putuskan berangkat pada pertengahan Maret sampai April 2018. Mengingat budget yang terbatas, ane merencanakan travelling selama 5 hari saja, maksimal 1 minggu (sudah termasuk perjalanan pulang-pergi).


Segera ane cek laman penerbangan, dengan rencana dari tengah Maret sampai akhir April, dengan lama travelling 1 minggu, didapat data pada tanggal 16 April – 23 April 2018 dengan penerbangan Air Asia keberangkatan dari Jakarta, tiba di Tokyo dengan harga tiket sebesar 4,741 juta pulang-pergi, dengan dua alternatif waktu keberangkatan/kembali, yaitu (18:35 – 22.30+1) atau (20:30 – 22.30+1). Masalahnya transit di Kuala Lumpur semalam. Jadi lebih baik ane memilih opsi hari yang sama tapi harga tiket 4,922 juta dengan waktu keberangkatan, yaitu 15:15 –07.10+1.


Mengingat ane berdomisili di Bandung, jelas ane perlu berangkat dari Bandung ke Jakarta. Dari hasil pencarian, dengan menggunakan travel Xtrans ane bisa berangkat dari daerah Pasteur, Bandung ke Soekarno Hatta, Jakarta biaya per Januari 2018 itu 150 ribu. Untuk 16 April 2018, ane prediksi masih sama biayanya. Ane pilih jadwal travel pukul 9:45. Jadi kalau macet sekalipun, masih bisa diantisipasi. Lama perjalanan normal Bandung – Jakarta umumnya 2 jam. Jadi mestinya sekitar pukul 11:45 ane sudah sampai. Seandainya macet parah sampai 4 atau 5 jam sekalipun, mestinya masih aman untuk jadwal penerbangan yang ane pilih.


Urusan travel dan tiket pesawat beres. Ane perlu mengurus visa. Biaya visa adalah 370 ribu dan biaya proses aplikasi adalah 155rb (karena paspor ane bukan e-passport). Jadi total biaya adalah 525rb. Tentu saja syarat kelengkapan pengajuan visa juga harus disiapkan.


Sesudah itu, ane butuh akomodasi tempat tinggal saat di Jepang. Ane akan memesan kamar di Hotel & Hostel On The Marks Tokyo Kawasaki. Biaya kamar selama 6 hari sampai tanggal 23 April adalah 1,615 juta rupiah. Fasilitasnya ada sarapan, restoran, handuk, sandal, pengering rambut, dll. Ulasannya banyak dan bagus, selain itu lokasinya juga 20 menit dari Bandara Haneda, sehingga membuat ane yakin untuk memesan kamar di sana.


Hari pertama (17 April 2017) berdasarkan jadwal pesawat ane akan tiba di Bandara Haneda pukul 07:10, ya katakanlah kalaupun delay pesawat sekitar pukul 08:00 atau 09:00. Semestinya masih lelah, jadi paling ane ke hotel & hostel On the Marks Tokyo Kawasaki dulu untuk istirahat. Dari Bandara Haneda ke sana, akan naik Keikyu Train Line selama 15 menit dengan harga tiket kereta 410 Yen (dengan 1 Yen = 120 rupiah, berarti 410 Yen adalah 49,2rb rupiah). Sampai di Stasiun Kawasaki, berjalan selama 6 menit untuk sampai ke On the Marks Tokyo Kawasaki.


Supaya lebih murah, ane akan beli Ticket Welcome Tokyo Subway Pass saja. TIket ini meliputi ongkos naik jalur kereta Keikyu tadi dan juga Tokyo Subway Pass seharga 1200 Yen (seharga 144rb) untuk 24 jam. Kalau mau yang 48 jam seharga 1600 Yen (192rb), sedangkan yang 72 jam 1900 yen (228rb). Bisa dibeli di Keikyu Tourist Information Center di Bandara Haneda.


Sesudah sampai di hotel, ane akan istirahat dulu sampai pukul 12:00. Pukul 12:00 ane akan makan dulu di restoran hotelnya. Sesudah itu, ane akan mulai travelling ke Shinjuku (tentu saja ke Taman Shinjuku Gyoen yang ane idam-idamkan emoticon-Big Grin). Ane perkirakan melihat-lihat dan menikmati panorama di sana sekitar 3-4 jam. Sesudah itu ane akan mengunjungi Samurai Museum masih di Shinjuku. Dari sana, ane akan ke Tokyo Tocho (Gedung Pemerintahan Tokyo Metropolitan) setinggi 243 meter. Mengingat gratis untuk melihat panorama Tokyo dari ketinggian 200-an meter, ini jelas tidak boleh dilewatkan.

Spoiler for Tokyo Tocho:

Sumber gambar: 6


Hari kedua (18 April 2018) pagi-pagi sesudah sarapan, ane bertolak ke Harajuku untuk mengunjungi Kuil Meiji Jingu. Sore hari ane akan bertolak ke Omotesando di Shibuya untuk melihat arsitektur bangunan di sana. Sesudah itu ane akan ke Taman Yoyogi untuk menikmati panorama alam. Karena ane berangkat pada bulan April, bisa menikmati hanami juga di Taman Yoyogi. Dari sana, ane akan makan ramen di Kyushu Jangara Ramen Harajuku.

Spoiler for Kuil Meiji Jingu, Omotesando, Taman Yoyogi:

Sumber gambar: 7, 8, 9



Hari ketiga (19 April 2018) ane akan mengunjungi kuil Sensoji di Asakusa. Kalau sudah puas melihat-lihat di kuil, ane akan ke Nakamise Street untuk melihat-lihat dan membeli aksesoris dan oleh-oleh khas Jepang. Makan siang dan makan malam juga di Asakusa, karena banyak restoran sepanjang jalan ini yang katanya harganya murah.


Sesudah makan malam, ane akan menyusuri jembatan untuk melihat sungai Sumida dan juga Tokyo Sky Tree di kejauhan. Harus membeli Tiket Tokyo Subway yang berlaku 72 jam seharga 1500 Yen (180 ribu rupiah) untuk akomodasi travelling di Tokyo selama 3 hari terakhir.

Spoiler for Kuil Sensoji, Nakamise Street, Jembatan: Sungai Sumida & Tokyo Sky Tree:

Sumber gambar: 10, 11, 12


Hari keempat (20 April 2018) sesudah sarapan ane akan mengunjungi Kyu Shiba Rikyu dan Hama Rikyu. Keduanya merupakan taman tradisional Jepang yang lokasinya berdekatan. Dengan biaya 400 Yen (48 ribu rupiah) bisa mengunjungi kedua taman tersebut sampai pukul 17:00.

Sesudah itu ane akan ke Ueno untuk melihat-lihat kebun binatang Ueno. Karena luasnya adalah sekitar 14 hektar, ane bisa memuaskan diri melihat 2600 hewan di sana.

Spoiler for Kyu Siba Rikyu, Hama Rikyu, kebun binatang Ueno:

Sumber gambar: 13, 14, 15


Hari kelima (21 April 2018) ane akan mengunjungi Mal Sunshine City di Ikebukuro. Selain melihat-lihat berbagai barang yang dijual di sana, ane juga akan mengunjungi planetarium Manten.

Spoiler for Mal Sunshine CIty, planetarium Manten:

Sumber gambar: 16, 17


Hari keenam (22 April 2018) ane akan ke Kanda untuk mengunjungi kuil Kanda Myojin dan katedral Kebangkitan Tokyo.

Spoiler for Kuil Kanda Myojin dan Katedral Kebangkitan Tokyo:

Sumber gambar: 18, 19


Hari terakhir (23 April 2018) ane akan bersiap-siap langsung ke Bandara Haneda sesudah sarapan. Check out hotel. Tentunya hari sebelumnya ane harus sudah membeli tiket kereta Keikyu dengan jalur Keikyu-Kuko.


Untuk penerbangan pulang ke Jakarta pada tanggal 23 April 2018, ane memilih dengan Air Asia berangkat pukul 11:00 waktu Jepang dan sampai di Jakarta pukul 21:30. Untuk kembali ke Bandung, sepertinya tidak akan sempat dengan menggunakan travel hari itu. Alhasil yang paling mungkin adalah menunggu sampai pagi karena dengan kereta api juga tidak mungkin (jadwal Argo Parahyangan paling larut itu berangkat pukul 20:00.


Jadwal keberangkatan dengan kereta api tanggal 24 April paling cepat pukul 05:05. Tiket kereta api di bulan Maret 2018 dengan Argo Parahyangan kelas Eksekutif adalah 100 – 120 ribu. Kalau misal ada promo, diskon atau cashback, maka bisa kurang dari itu. Ane prediksi untuk 23 April 2018 harga tiket kereta api dari Gambir ke Stasiun Bandung akan kurang lebih sama saja. Untuk ke stasiun Gambir dari Bandara Soekarno Hatta dengan bus Damri biayanya 40 ribu. Sementara kalau ane naik travel Xtrans biayanya 150 ribu dengan waktu keberangkatan paling awal adalah pukul 08:45. Terlalu lama kalau ane menunggu sampai pukul 08:45. Jadi ane memilih naik Damri saja ke Stasiun Gambir. Dari sana, tinggal menunggu sampai jam keberangkatan ke Bandung pukul 05:05.


Demikianlah rencana travelling ane ke Jepang di tahun depan. Mudah-mudahan Kaskus dan Oppo membantu terwujudnya rencana ane, dengan memilih thread ane sebagai pemenang :terimakasih

Diubah oleh ersansanti 27-12-2017 10:25
nona212
nona212 memberi reputasi
1
1.8K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.