Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

karikai04Avatar border
TS
karikai04
PKL Lokbin Cengkeh: Kami Tak Butuh Ucapan Sabar dari Pak Sandiaga
Quote:

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pedagang kaki lima ( PKL) di Lokasi Binaan (Lokbin) Cengkeh berharap perhatian lebih dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Mereka berharap Pemprov DKI Jakarta, terutama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, mengetahui permasalahan-permasalahan di Lokbin Cengkeh yang membuat para pedagangnya tidak betah berjualan.

Menurut seorang pedagang, Joni, saat berkunjung ke Lokbin Cengkeh, Sandiaga hanya datang sebentar tanpa melakukan dialog dengan pedagang.

"Kalau enggak salah Jumat minggu kemarin Pak Sandi datang, tetapi sama sekali enggak ada dialog, cuma ucapan sabar saja dibanyakin," kata Joni ditemui di Lokbin Cengkeh, Rabu (27/12/2017).

Joni menyampaikan, banyak pedagang yang tidak betah di Lokbin Cengkeh. Dari 456 kios pedagang, kata dia, hanya tinggal 100-an yang terisi. "Sebab, sebagian ada yang balik lagi jualan ke pinggir jalan," ujarnya.

Pedagang lainnya, Choirul, juga menyampaikan bahwa Sandiaga tidak melakukan dialog dengan pedagang ketika berkunjung ke lokasi binaan yang tak jauh dari Museum Fatahilah itu.

"Pernah datang ke sini buat sosialisasi program OK OCE, tetapi enggak berdialog sama para pedagang, nanya apa keluhan pedagang, misalnya, enggak ada," kata Choirul.

Menurut dia, saat menyosialisasikan program OK OCE, Sandi hanya menanyakan siapa saja yang memiliki masalah selama berjualan di Lokbin Cengkeh.

"Siapa yang katanya kehabisan modal, siapa yang lapaknya sepi, sabar," ucap Choirul menirukan ucapan Sandiaga kala itu.

"Kami enggak butuh ucapan sabar, kalau sabar tahan emosi bisa, kalau sabar suruh tahan lapar karena dagangan enggak ada yang beli, duit enggak dapat, mana bisa," katanya.

Dian, seorang penjual pernak-pernik, berharap pemerintahan Anies Baswedan-Sandiaga Uno bisa setegas pemerintahan sebelumnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Menurut dia, pemerintah sebelumnya memberi garis tegas mengenai di mana PKL boleh berjualan.

"Kalau waktu zaman Ahok-Djarot kan tegas, di pinggir jalan enggak boleh, yang boleh hanya di Cengkeh, jadi pengunjung datang ke sini. Lah, kalau ini PKL sudah jualan lagi di jalan, di sini sepi," kata Dian.

"Lebih baik tegas diatur di mana bisa berdagang, kalau enggak tegas kayak begini, kami juga yang susah, masa turun ke jalan lagi," ucapnya.

Quote:


waah minta ndak disholatin nie emoticon-Leh Uga
yaudah buk dari pada sepi, mending buka dijalan aja boleh kok, tanah abang aje boleh thu, emoticon-Leh Uga
yang penting keberpihakanemoticon-Ngakak
Diubah oleh karikai04 27-12-2017 13:53
0
4K
57
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.