Saat ini negeri kita yang tercinta sedang diresahkan dengan adanya geng motor, yah sebutan geng motor disematkan untuk mereka yang sering berbuat onar, dan menjurus tindakan kriminal.



Lalu bagaimana dengan mereka yang sering kongkow di jalan dengan memajang motornya, bahkan terdapat banner besar menunjukkan nama perkumpulan mereka, biasanya setiap malam minggu anggota motor ini sering terlihat. Tak jarang aksi sosial sering mereka lakukan Apa ini disebut juga geng motor ??



Sebenarnya tipe mereka ini enggan dibilang sebuah geng motor, mereka lebih memilih sebutan sebagai club motor, atau komunitas motor yang sudah menjadi hobi melepas kejenuhan.

Surat Motor mereka jelas, bahkan ada AD/ART yang jelas dan sudah di daftarkan ke pihak kepolisian, karena untuk mengikuti kegiatan yang dilakukan biasanya akan mengerahkan massa dan itu harus ada ijin dari polantas setempat.



Biasanya sih lebih tertib berlalu lintas, walau ada saja yang arogan layaknya jagoan bila sedang memacu motornya di jalan, namun hal ini tak pantas untuk ditiru karena jalan raya itu milik umum bukan untuk perseorangan atau sebuah komunitas.

Hargailah hak orang lain yang juga sama-sama bayar pajak, bahkan hak pejalan kaki dan lalu lintas yang sudah ditentukan jangan dilanggar.

Aparat negara yang menjaga ketertiban lalu lintaspun harus bisa tahu walau ada pengamanan dalam perjalanan touring sebuah komunitas hendaknya mengerti mereka bukanlah prioritas untuk pengguna jalan, bila lampu merah ya berhenti jangan masyarakat pengguna jalan yang lain di tahan, ingatlah masyarakat umum juga banyak kepentingan untuk geraknya roda perekonomian di negeri ini.



Kalau sifat arogan dan merasa dirinya lebih berhak sebagai pengguna jalan, karena sudah mendapatkan pengamanan dari kepolisian apakah hal tersebut layak di sebut komunitas ?? Tampaknya hampir sama saja dengan geng motor namun beda gaya.

Seperti yang sering kita lihat beberapa club motor yang arogansi memang ada, walau tak semuanya namun aksi tak terpuji hendaknya dihilangkan.



Tapi ternyata sifat itu memang menjadi gaya khas anak negeri ini, bahkan sebuah club motor di eropa yang di gawangi oleh keturunan Maluku pun menjadi di takuti oleh pihak yang berwajib disana, maklum saja seringnya tindakan kriminalitas yang dilakukan membernya membuat club motor bernama "Satu Darah" menggegerkan eropa, sebuah klub yang asalnya didirikan 1990 oleh keturunan Maluku di Belanda ini memang sudah membesar hingga komunitas ini pun juga hadir di negeri ini.



Negeri kincir angin itupun menjadi bukti kebesaran club motor ini. Anggota pun terus bertambah hingga mencapai ribuan anggota dan saat ini tercatat memiliki 8 cabang wilayah di Belanda, yakni di Gouda, Den Haag, Hengelo, Apeldoorn, Rotterdam, Tilburg, Beverwijk dan Bergen op Zoom.

Seperti dikutip situs resmi Satudarah, club motor ini telah melebarkan sayapnya hingga ke Kanada, Malaysia, Singapura, Thailand, Curacao, Maroko, Suriname, Swiss, Swedia, Australia,Turki, dan juga negeri asalnya Indonesia. Di negeri sendiri, Satudarah resmi didirikan pada Agustus 2012, berkembang ke sejumlah kota besar, seperti: Jakarta, Bali, dan Maluku.



Bahkan mereka tak segan untuk bentrok dengan anggota club motor lain, atau berbuat onar seperti yang terjadi di Bali, terjadi pengrusakkan discotek oleh club motor ini.

Namun berbeda dengan geng motor yang bercirikan motor bebek, "Satu Darah" tidak merampas pakaian milik wong cilik, namun aksinya tak lepas dari peredaran narkoba, dan pencucian uang, hingga bentrokan fisik dengan club motor lain. Walau Ketuanya tak mengijinkan aksi itu, namun lekatnya kriminal pada club motor asal negeri ini menjadi momok yang menakutkan di eropa sendiri.



Memang aksi Club Motor rentan kriminalitas, namun hendaklah hobi motor itu tidak berbuat kriminalitas.



Seperti banyak club motor di luar negeri masih menghormati para penegak hukum jalanan, bahkan jiwa kesetiakawanan yang dikedepankan layaknya seorang sahabat yang menjadi saudara sedarah.



Sebelum naik motor hendaknya sruuppuutt kopi dolo kawan...