Pastinya bagi penghobi novel kang abi sudah tak asing dengan ayat-ayat cinta yang menjadi best seller lalu diangkat di layar kaca pun Subhanallah, baru kali ini saya lihat wanita dengan burqa masuk bioskop, biasanya pada umumnya bioskop menjadi tempat nongkrong anak-anak alay, yang hobinya main film ketika lampu di dalam theater padam.



Lalu bagaimana dengan kisah lanjutan Ayat-ayat cinta 2 yang baru saja release, ane kasih spoiler sedikit ya kawan.

Berhubung produsernya dari India dan pemeran utamanya tetap Fahri ( Fedi Nuril ), memang menjadi goresan cerita yang menarik.

Sama seperti kisah yang lalu dimana ayat-ayat cinta dipaksa menjadi ayat poligami dengan kisah yang sekali lagi tidak disengaja, walau akhirnya salah satu istri dipaksa kembali wafat. Namun hal itu bukan point yang saya terima dari perjalanan seorang Fahri.



Pesan yang disampaikan adalah kebaikan atas nama cinta kepada mereka yang berlainan keyakinan, itu point utamanya.

Dahulu seorang Fahri bersinggungan dengan keyakinan kristen koptik mesir, kini ia kembali bersinggungan dengan Yahudi di London.



Bahkan porsi penekanan antara perang Israel dan Palestina menjadi titik pembuka banyaknya cerita yang di tampilkan, akan ada penekanan Yahudi berbeda dengan Zionist.

Lalu setelah itu apa yang terjadi ?? Perbedaan keyakinan dan Islam yang disudutkan ini yang jadi inti cerita yang ingin di tampilkan, sedangkan bumbu-bumbu poligami hanya sebagai figuran saja.

Permasalahan seorang muslim yang menjadi penyebab teror di seluruh dunia itulah yang diangkat layaknya film India "My Name is Khan".

Dan tampaknya dendam dan rasa permusuhan antar keyakinan memang terasa kental di film yang disajikan, walau secara subjektif ingin memperlihatkan bahwa seorang muslim bukanlah Terorist. Tidak hanya dari Keyakinan seorang muslim, bahkan non muslim pun sebenarnya ada yang mengedepankan cinta dan rasa kemanusiaan.



Apa seorang Yahudi yang mengaku Musa sebagai utusan dan Tuhannya Musa adalah Tuhan yang Ahad. Maka apakah pantas seorang Yahudi itu disalahkan ?? Di sinilah kita belajar bertoleransi, mungkin kita tak pernah tau di zaman rasulullah pun Yahudi menjadi salah satu tetangga, bahkan keyakinan yang lain pun ada.

Tapi tak ada paksaan untuk merubah keyakinan seseorang, ketika isra mi'raj pun, seorang muslim banyak yang kembali murtad dan tak ada pembunuhan massal untuk mereka yang berpaling.

Semoga bhineka yang ada di negeri ini bisa membuka mata dan hati, bahwa Tuhan menciptakan manusia dari suku, ras, negara untuk saling mengenal.

"Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (al-Hujuraat: 13)"

Namun yang paling mulia hanyalah mereka yang mengejar takwa baik lahir maupun batin.



Semoga saja saudaraku yang berbeda keyakinan mengerti tidak semua orang yang berkeyakinan muslim melakukan teror, dan tidak semua yang berkeyakinan di luar muslim itu bukanlah sang peneror.

Semua ada sisi baik dan buruk, tergantung kalian ingin di pihak yang mana, itu semua hak kalian untuk berhati - hati dalam memihak.

Bagi yang ingin nonton kisah film ini, sebelumnya srruuuppuutt kopi dolo karena banyak drama khas India, tangisan dan air mata.



Penulis c4punk