Menentukan Arah di Luar Angkasa

di bumi, seseorang mungkin pernah mendengar percakapan semacam ini:

"nak tolong belikan bapak rokok di warung sebelah utara pohon besar yang ada wewenya di dekat gudang tua peninggalan Belanda."

pada kalimat tersebut ada beberapa petunjuk mengenai lokasi sebuah warung dan petunjuk arah yang menngunakan salah 1 dari 4 mata angin utama yaitu arah utara.

4 arah mata angin + arah atas bawah sudah dikenal sejak zaman dahulu oleh manusia sebagai petunjuk arah, berpatokan dari arah terbitnya matahari dan tenggelamnya matahari manusia zaman dulu sudah bisa menentukan arah untuk mempermudah bepergian.

tapi bagaimana di ruang angkasa ? apakah arah mata angin + arah atas bawah yang digunakan di bumi bisa diterapkan disana ?



jawaban dari pertanyaan tersebut adalah .. tidak .. konsep arah di bumi tentang: atas bawah barat timur utara selatan menjadi kurang berarti saat manusia sudah menjauh dari bumi untuk menempuh perjalanan ruang angkasa.

di bumi bila seseorang tersesat maka ia bisa berhenti dan mencari seseorang untuk menanyakan arah, sedangkan di luar angkasa andai astronot tersesat akan sulit untuk berhenti dan mencari alien yang bisa ditanya tentang arah yang harus ditempuh.

Arah di Luar Angkasa

lalu bagaimana astronot menentukan arah mata angin di luar angkasa ?

astronot di sekitar orbit punya istilah lain untuk penyebutan arah di luar angkasa alih alih memakai istilah barat timur utara selatan, istilah yang digunakan adalah: prograde, retrograde, normal, antinormal, nadir and zenith



pada diagram diatas, warna pada tanda panah berarti:



1. merah menunjukkan Prograde - arah orbit dan Retrogade - arah yang berlawanan dengan orbit.

2. biru menunjukkan arah tegak lurus atau perpendikular yang diistilahkan dengan Normal dan sebaliknya Anti normal.

3. hijau menunjuk ke arah planet (misalnya bumi) disebut Nadir, sedangkan menjauh dari planet disebut Zenith.. di bumi Zenith adalah posisi yang tegak lurus di atas kita, sedangkan Nadir adalah posisi yang tegak lurus di bawah kita.

Navigasi di Luar Angkasa

tapi bagaimana bila astronot dan pesawat luar angkasa akan melakukan perjalanan yang lebih jauh dari orbit planet menuju luar angkasa ? apa yang bisa digunakan sebagai pedoman arah ?

umumnya satelit ataupun pesawat ruang angkasa selalu menjalin komunikasi dan bertukar sinyal dengan pusatnya di bumi sehingga bisa mendapat data tentang lokasi dan arahnya, tetapi ada beberapa metode lain yang bisa dipakai sebagai pedoman arah, yaitu:



1. kompas.

kompas selalu menunjuk ke arah utara magnetik bumi, di luar angkasa yang masih mendapat pengaruh magnetik bumi kompas masih digunakan paling gak sebagai penunjuk arah ke bumi.

tetapi semakin jauh dari bumi magnetik bumi makin melemah, dan kompas ganti menunjuk ke utara magnetik matahari.

apabila makin menjauh dari matahari dan tata surya maka kompas akan kehilangan funsinya kecuali ada di sekitar planet yang punya medan magnetik.

karena kekurangan kompas magnetik di luar angkasa maka ada girokompas dengan prinsip giroskop yang turut dibawa di misi luar angkasa.



2. peta bintang.

zaman dulu nenek moyang manusia telah menjadikan bintang sebagai salah satu petunjuk arah di malam hari, di zaman sekarang metode tersebut walaupun dengan cara yang lebih rumit masih bisa dipalai dalam pedoman arah di luar angkasa.

peta bintang (paling enggak galaksi Bimasakti) dibuat di bumi melalui teleskop observatorium maupun teleskop luar angkasa, ada banyak peta bintang yang bisa dianalisis saat di pesawat luar angkasa dan dijadikan pedoman menentukan lokasi dan arah.





3. bintang pulsar sebagai mercusuar luar angkasa.

di bumi para pelaut dahulu sangat terbantu dengan adanya mercusuar yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan arah yang tepat.

demikian pula di ruang angkasa, ada bintang bintang pulsar yang memancarkan radiasi elektromagnetik, gamma dll yang bisa dijadikan pedoman seakan sebuah mercusuar bagi navigasi pesawat luar angkasa.

rangkuman dari:

http://gurumagazine.org/askaguru/ast...uth-east-west/

http://nationalgeographic.co.id/beri...erhasil-dibuat

https://geekswipe.net/science/physic...oint-in-space/

http://obengplus.com/articles/1820/1...urus-saja.html