Selamat malam, pagi, siang dan sore agan dan sista semua, semoga kita selalu bahagia....
Malam ini ane melanjutkan kabar yg sudah kita dengar seksama. Selain itu ane masukan pandangan ane menyoal Resolusi PBB atas Yerussalem...
Quote:
Memang sah-sah saja bagi sebagian orang isu Yerussalem menjadi ibu kota israel ini biasa saja, tapi bagi mereka yg peka atas kemanusiaan pastinya hal ini mengguncang hati nurani. Sejauh yg ane fahami bahwa manusia adalah mahluk yg senantiasa mencintai dirinya dan lingkungan sekitarnya, memiliki daya rasa (perasaan) meski dgn tingkatan yg berbeda (seperti laki dan perempuan). Bagi ane bukan pandangan politik yg ane dahulukan, tapi pandangan atas kemanusiaan. Yerussalem adalah tempat dmna perselisihan terbesar terjadi dan perdamaian yg luar biasa pula terjadi. Hidup berdampingan merupakan salah satu identitas palestina. Gempuran israel terhadap palestina adalah hal yg ane sayangkan, nyatanya setelah statment Trump atas Yerussalem tidak sedikitpun meminamilisir gempuran tersebut. Lagi-lagi alasan gempuran israel terhadap palestina selalu di kaburkan. Gempuran adalah bagian dari aktivitas penjajah, dan menjajah menandakan kerakusan atau kekurangan sesuatu. pertanyaan mendalam ane, apakah kepentingan israel menggempur palestina adalah penjajahan dan apakah israel ini serakah dan serba kekurangan? Menurut ane, penjajahan mestilah dihapuskan, karena untuk persoalan pembangunan ekonomi dalam pembangunan sebuah negara kini sudah bisa melakukan aktivitas perdagangan lintas negara bahkan benua. Apakah israel tidak mampu melakukan kompetisi perdagangan?
Eiiit, rehat sejenak gan.... Baca berita dulu yuks...
Quote:
Majelis Umum PBB sudah melakukan penghitungan suara atas resolusi yang mendesak Amerika Serikat menarik keputusan yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dalam pemungutan suara Kamis (21/12) waktu New York, sebanyak 128 negara mendukung resolusi, sembilan menentang, dan 35 negara memilih untuk abstain.
Sehari sebelumnya, Presiden Donald Trump mengeluarkan ancaman akan memutus bantuan keuangan bagi negara-negara yang menentang keputusannya dalam menetapkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sebelum pemungutan suara dimulai, Menteri Luar Negeri Palestina, Riad al-Malki, mendesak agar negara-negara anggota PBB menolak 'pemerasan dan intimidasi'.
Sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan akan menolak sama sekali hasil yang menurutnya sudah diantisipasi dan menyebut PBB sebagai 'rumah kebohongan'.
-. Sembilan negara yang menolak adalah Amerika Serikat, Israel, Guatemala, Honduras, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru, Palau, dan Togo
-. Yang abstain antara lain Kanada dan Meksiko
-. Indonesia termasuk dalam 128 negara yang mendukung resolusi, bersama empat negaara anggota tetap Dewan Keamanan: Cina, Prancis, Rusia, dan Inggris.
-. Sebanyak 21 negara tidak hadir untuk memberikan suara
Indonesia merupakan salah satu negara yang mendukung resolusi PBB tersebut.
"Indonesia tetap konsisten sejak dulu dalam mendukung kepentingan rakyat Palestina," kata Juru bicara Istana Kepresidenan, Johan Budi, di Jakarta kepada BBC Indonesia, sebelum pemungutan suara.
Ketika masih di tingkat Dewan Keamanan PBB, Amerika Serikat sudah memveto rancangan resolusi yang menolak keputusan Presiden Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dalam sidang DK PBB awal pekan ini, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan bahwa draf resolusi tersebut merupakan 'penghinaan'.
Sumber Berita
Quote:
Resolusi PBB merupakan praktik demokrasi yg sering di pamerkan dan di promosikan oleh amerika, pada ahirnya hal itu menjadi senjata makantuannya sendiri. Dimana hal yg memiliki imbas pada negara lain mesti diambil keputusan bersama, tidak sebelah pihak. Karena keberadaan PBB disepakati untuk mengaktualisasikan perdamaian dunia.
Seperti yg pernah palestin kontribusikan beberapa hal dalam pendukungan kemerdekaan negara kita tercinta ini, berbicara balas jasa, sikap indonesia seperti di depan dewan PBB adalah hal tepat, barangkali menurut ane sikap tersebut berlandaskan pada kemanusiaa karena mayoritas indonesia adalah kaum agamawan, dan sejauh yg ane tau hampir dan mayoritas dari agama di indonesia menjunjung tinggi kemanusiaan, yups seperti dalam PANCASILA.
Sekian lama Yerussalem bertahan sebagai pusat kota palestina dgn cepat dan mudah dialihkan oleh negara adidaya yg kental konfrontasi dan kepentingan politik dalam upaya peningkatan elektabilitas dan stabilitas ekinomi global, hal tersebut membuat mayoritas negara geram dan melakukan dukungan resolusi. Teringat dengan statment pamungkas dari mantan presiden iran Ahmad Dinejad Amerika adalah Air mancur yang akan jatuh. Ane kira jatuhnya amerika pastinya oleh ulahnya sendiri. Klo ane baca bbrpa referensi, dalam sebuab konsep demokrasi nya saja dikonsep bukan oleh orang amerika sendiri, konsep demokrasi yg hingga kini dipake oleh Amerika adalah dari seorang Filsuf di bidang Politik dan Sejarah terkemuka Francis yakni De Tocqueville.
Sekian banyak kontroversi isu ini ane lebih sepakat bahwa penindasan, diskriminasi, dan pelanggaran kemanusiaan atas palestina mesti di hilangkan.
Tentunya kita tidak mengharapkan hal itu terjadi di negeri ini, cukup kisah kelam G30S sajah di negeri ini.
Sebagai rasa syukur, mari kita pertahankan PANCASILA bersama, kokohkan negeri ini dengan menjunjung nilai kemanusiaan.
Sekian yg bisa ane tulis untuk trit sederhana ane ini, semoga ane dapet pencerahan dari agan dan sista semua..
Kalo suka sma trit ane kasih
dan
klo ga suka silahkan kasih
buat bahan evaluasi ane...