bad_sectorAvatar border
TS
bad_sector
#KASKUStravelstory Menganti, Melipur Hati
Jalur yang menantang. Begitu pikirku ketika melihat jalan beraspal rata nan mulus membentang sejauh mata memandang. Ditambah kondisi yang tidak terlalu ramai dengan kendaraan, membuatku tak ragu untuk menarik tuas gas lebih dalam. Bebek matickeluaran tahun 2015 itu sontak menambah tenaga pendorongnya maksimal, hingga memaksa speedometer menunjuk angka 110 km/jam. Jalan menuju Pantai Menganti sendiri merupakan jalur yang memacu adrenalin sekaligus menyenangkan; dengan kontur jalan yang dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan, kita harus melewati jalan yang penuh tanjakan dan turunan berkelok-kelok. Diperlukan kesiapan fisik dan kondisi kendaraan bermotor yang prima.


Kebumen merupakan sebuah kota kecil di sebelah barat kota Yogyakarta. Kota ini mempunyai banyak tempat wisata dan layak untuk di jelajahi para pelancong. Karena letaknya di daerah pesisir pantai selatan, Kebumen mempunyai banyak wisata alam berupa pantai, goa ataupun dataran tinggi berupa perbukitan dan pegunungan kapur.




Berhubung ada pekerjaan di Purworejo saat itu, akhirnya kuputuskan juga untuk membuat perjalanan ke Pantai Menganti di Kebumen. Sekalianrefreshing, begitu pikir otak travelingku. Perjalanan aku tempuh dari Purworejo menuju Kebumen dengan menaiki sepeda motor yang disewa dari seorang petugas keamanan hotel dimana aku menginap. Aku memutuskan untuk melewati jalur Daendels – dengan pertimbangan lewat jalan ini lebih sepi dan lurus. Tentunya akan memakan waktu lebih cepat. Jalur Daendels sendiri merupakan jalur panjang dari Anyer hingga Panarukan yang dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda.


Jalur Daendels sekarang ini kondisinya cukup layak untuk dilalui, di beberapa titik di Purworejo sudah diperlebar hingga kurang lebih 8 meter dan beraspal mulus. Tetapi begitu masuk daerah Kebumen jalannya tidak selebar yang sebelumnya, hanya bisa dilalui oleh 2 kendaraan berpapasan dan aspalnya juga kurang halus. Informasi lebih lengkap tentang jalur Daendels ini silahkan klik di SINI. Ternyata jarak dari Purworejo – Kebumen yang sebelumnya kukira dekat itu berjarak kurang lebih 75 KM, sehingga dibutuhkan perjalanan selama 2 jam dari Purworejo. Beginilah kalau perjalanan tanpa persiapan, selalu ada saja kejutan-kejutan. Tetapi hal seperti inilah yang membuat ketagihan untuk selalu melakukan perjalanan dadakan – seperti tahu bulat itu lho.



Hingga akhirnya aku sampai di Menganti. Dari atas bukit aku bisa melihat lansekap pantai Menganti yang indah di bawah sana. Segera aku melajukan motor menuju ke bawah. Tak sabar menanti kejutan apa lagi dari Menganti. Kamera di tanganku tak henti menghamburkan shutter begitu sampai di pinggir pantai. Tampak beberapa perahu nelayan pulang melaut. Aktifitas ini sangat menyita perhatianku.

Begitu perahu kelihatan hendak menepi dan bersandar di pasir pantai, dengan bersegera beberapa nelayan lainnya membantu mengangkat perahu itu. Ada juga yang mengangkat motor tempel perahu dan bertugas mencucinya. Aaah… gotong royong dan kebersamaan itu ternyata masih ada di bumi nusantara. Barangkali orang-orang parlente di kota-kota besar harus belajar kebersamaan dengan para nelayan disini. Lho kok jadi ngelantur? Hehehehe…



“Kami melaut dari semalam, mas. Tapi ada juga yang berangkat pagi ini. Biasanya jam segini mereka akan bongkar muatan di pasar ikan. Di sana mereka akan memarkirkan perahu mereka, dan ada yang kebagian cuci motor tempel perahu di tempat itu”, jelas Masrori, nelayan yang kutemui sedang melepas lelah. Segelas kopi disesapnya dari piring kecil alas gelasnya, dan sebatang rokok terselip diantara ruas jari tangan kirinya. Dia menunjukkan tangannya ke beberapa tempat, menjelaskan maksud pembicaraannya tadi.

“Pak, apakah nelayan di sini selalu berangkat melaut di pagi hari? Kok beda dengan nelayan lainnya?” tanyaku.

“Ada juga sih yang berangkat dari semalam, mas. Tetapi yang berangkat pagi juga ada. Kita lihat situasi cuaca dulu dan juga angin serta ombak,” begitu jelasnya.

Lansekap pantai yang menawan dikelilingi perbukitan, langit yang biru cerah dan hilir mudik aktifitas nelayan adalah suatu pengalaman yang baru dalam perjalananku kali ini. Jangan lupakan keramahan orang-orang di sini.



Fasilitas umum seperti toilet dan kamar mandi juga ada. Di area sebelah kanan dari pantai terdapat bukit yang diatasnya terdapat mercusuar, dan juga terdapat saung-saung kecil yang disewakan untuk beristirahat. Juga ada bungalow atau penginapan yang bisa kita sewa, harganyapun cukup murah. Yang menarik dari bungalowini adalah pemandangannya ke arah laut lepas itu sungguh “Ahaay”.

Pantai Menganti sangat menarik jika kita berkunjung pada waktu pagi menikmati matahari terbit ataupun sore melihat matahari terbenam. Jangan lupa untuk membawa krim pelindung matahari dan pakailah pakaian dan alas kaki yang cukup nyaman. Tidak disarankan untuk berenang karena ombaknya cukup besar. Salah-salah jika tetap memaksakan berenang ombak yang besar itu bisa menghempas para pelancong ke tebing-tebing karang. Cukup berbahaya bukan? Tetap jaga kebersihan pantainya ya, jangan lupa buang sampah pada tempatnya!

Bagi pelancong yang suka perjalanan memacu adrenalin, Pantai Menganti sangat aku rekomendasikan. Keren mampus! Aku bakalan balik lagi kemari. I’m pretty sure.

Selamat jalan-jalan.

2
1.9K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.