Saat ini kita hidup di jaman dimana memiliki orang dalam sangat penting untuk kelancaran dan kenyaman urusan kita. Jika kita memiliki kenalan orang dalam di institusi atau di tempat dimana kita ada keperluan, dijamin urusan kita jadi lebih mudah dan nga' ribet.


Seperti kejadian yang saya alami sendiri, belom lama ini sekitar 4 minggu yang lalu, masih anget. Tepatnya hari sabtu , tanggal 25 November 2017 sekitar jam 11 siang. Saya harus membawa mamak (red. panggilan ibu) berobat. Karena mamak peserta BPJS, langsung saya bawa ke Faskes I di salah satu klinik di kecamatan kami. Setelah di periksa di klinik, dokter menyarankan untuk langsung di bawah ke rumah sakit. Tanpa pikir panjang langsung saya bawa ke salah satu rumah sakit swasta di Bandar Lampung dan menuju ruang UGD. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga, emak saya dianjurkan untuk rawat ini. Seperti keluarga pasien pada umumnya, saya segera mengurus administrasi rawat inap dibagian pendaftaran. Dan kurang beruntungnya saya, ternyata kamar nya tidak ada yang kosong alis penuh. Apa karena kami peserta BPJS jadi tidak diperioritaskan, ah saya coba berfikir tenang. Ahirnya saya hubungi salah satu kenalan istri yang kebetulan kerja di RS tersebut, dan ternyata beliau masuk shif malam (waktu itu saat pendaftaran masih sekitar jam 1 siang). Untungnya beliau masih mau membantu dengan menghubungi teman kerjanya, dan ahirnya tanpa menunggu lama tiba-tiba kamar tersedia untuk emak saya.

Dulu juga pernah kejadian, hari dan tanggalnya lupa, uda hampir 2 tahun yang lalu. Saya harus berurusan dengan salah satu bank pemerintah yang mesin ATM nya bertebaran di mana-mana, bahkan sampai kedesa-desa. Waktu itu saya kehilangan kartu ATM dan berniat mengganti dengan yang baru di kantor bank tersebut. Setelah masuk dan tanya pak security yang jaga, ternyata ada satu sarat yang menurut saya bikin males ngurusnya, yaitu harus buat surat kehilangan dari kepolisian setempat. Karena cuaca di luar sangat panas, jadi saya tinggal sebentar sembari ngadem dan ngobrol dengan bapak security. Tiba-tiba melintas sosok yang tidak asing bagi saya, setelah diingat-ingat ternyata dia teman waktu sekolah yang sekarang bekerja di bank tersebut. Tanpa menunggu lama langsung saya hampiri dan sedikit berbasi-basi sebentar lanjut menceritakan masalah yang sedang saya hadapi. Tanpa panjang lebar ahirnya saya terbantu dengan teman itu, dan ATM baru pun saya dapatkan tanpa harus ke kantor polisi untuk membuat surat kehilangan. Pesan teman saya, jika ada kejadian serupa, jangan bilang kalo ATM nya hilang, bilang saja terbakar, dengan membawa bukti kartu bekas apa saja yang sudah anda bakar tentunya.

Pengalaman saya yang terahir dalam tulisan ini yang akan saya ceritakan tentang manfaat punya orang dalam adalah ketika posisi saya sebagai orang dalam itu sendiri. kebetulan saya saat ini bekerja di media cetak (penerbitan koran). Siang itu tiba-tiba ada panggilan masuk, nomor tidak dikenal tapi tau nama saya. Katanya dia sedang di kantor dan akan memasang iklan kehilangan STNK. Secara peraturan, untuk memasang iklan kehilangan harus di sertai dengan surat kehilangan dari kepolisian. Dari pada bolak-balik kasihan juga, ahirnya saya bantu agar iklan nya bisa tetap terbit meskipun tanpa surat kehilangan (surat menyusul).

Demikian beberapa pengalaman saya yang sangat terbantu dengan adanya kenalan orang dalam. Sebenarnya masih banyak cerita-cerita lain yang belom sempat saya ceritakan, mungkin lain waktu akan saya update lagi tulisan ini. Jika anda memiliki pengalaman lain yang berhubungan dengan orang dalam silahkan ceritakan di kolom komentar. Mari saling mengenal, saling berbagi dan jangan lupa bahagia.

Silahkan kunjungi tulisan saya yang lain :
Belajar Ikhlas Dalam Menyumbang