Quote:
Quote:
Jakarta, Gatra.com - Keterwakilan perempuan harus menjadi salah satu pertimbangan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dalam menyusun struktur pengurus di DPP. Dengan melibatkan perempuan, Golkar telah menjadi salah satu partai modern di Indonesia.
Politisi Golkar yang kini duduk sebagai Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Meutya Hafid menyebutkan, keterwakilan perempuan tidak melulu pada persentase 30%, sebagaimana diatur dalam UU Pemilu.
Namun lebih dari pada itu. Perempuan harus duduk dalam posisi-posisi strategis. “Saat ini Golkar memang sudah memenuhi 30% kuota perempuan di pengurusan DPP, tapi kita bukan bicara 30% perempuan saja. Bukan lagi bicara angka, tapi pelibatan kader-kader perempuan di posisi kunci,” kata Meutya di lokasi Munaslub Golkar, Rabu, (20/12).
Meutya sendiri mendukung penuh langkah Airlangga menjadi arsitek perubahan di tubuh partai berlambang pohon beringin tersebut. Revitaliasi dapat dimulai dengan pemilihan pengurus dengan kompetensi, bukan atas pertimbangan tertentu.
Quote:
“Jika revitalisasi hanya mengubah wajah baru dari wajah lama, itu bukan pembaruan, itu justru tradisi lama di Golkar bahwa setiap munas ada ganti gerbong” kata dia
Rapat paripurna Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar menetapkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum baru. Dia akan memegang tampuk kekuasaan di partai berlambang pohon beringin tersebut pada 2017-2019 mendatang.
Selain menetapkan Ketua Umum baru, Paripurna Munaslub juga menghasilkan beberapa poin penting. Yaitu penyempurnaan anggaran dasar terkait pasal peralihan serta mandat tunggal kepada Ketum melakukan revitalisasi dan restrukturisasi pengurus DPP.
Reporter : Wem Fernandez
Editor : Cavin R. Manuputty
Quote: