Halo agan-agan salam kenal semua. Ini postinganku yang pertama di kaskus, sebelumnya postingan ini pernah dimuat di blog pribadi 2 blog sekaligus hehehe krn yg satunya lupa ama passwordnya. Mohon kritik dan sarannya ya.. tinggalkan jejak. Salam kenal ^^



Ku butuhkan ketenangan usikku dalam batin dan ku butuhkan rasa kenyamanan ketika senja telah enggan menampakkan wajahnya di bumi, bukan sebuah rasa ketakutan yang terlalu dalam dengan rasa was-was yang harus menimpa diriku setiap aku mengadu kepada Mu.

Ku tuliskan sebuah cerita dan dongeng sebelum tidur. Entah apakah ini sebuah kisah nyata atau dongeng semata berupa rekaan dari diriku sendiri. Aku pun tak pernah tau dan mengerti dengan kisah yang terjadi dalam hidup ku. Aku tak pernah mengharapkan kisah ini terjadi, aku pun tak pernah mengharapkan cerita ini terukir dalam kisahku, hatiku dan pikiranku sampai saat dan detik ini.

Aku selalu mengharapkan kisah indah yang akan selalu terukir dalam kisah hidup ku sama seperti anak-anak dimana pun mereka berada. Kisah indah dalam mimpi itu pun kini selalu dan selalu akan terngiang dalam benak ku dan kisah indah itulah yang selalu terbawa dalam tidurku ketika aku berada dalam tekanan dan derita hidup nyataku.

Setetes air mata ku tak akan mampu membuat kalian tersadar akan apa yang terjadi pada hati ku. Setetes air mata ku pun tak akan mampu membuat kau berhenti untuk memporak porandakan hatiku disini.

Tak cukup lelahkan kau dengan segalanya ? aku lelah dan begitu lelah dengan apa yang telah terjadi kepada diriku. Yang aku butuhkan saat ini hanyalah sebuah kebebasan dan kedamaian untuk hati ku, bukan tangisan yang terus melanda ku setiap hari dan bukan suara tank, senapan, lemparan batu, maupun bom yang telah memporak-porandakan hati ku.

Jeritan dari ku maupun anak-anak seusiaku yang telah kehilangan orang tua, saudara maupun masa depan yang entah telah pergi kemana kami sendiri pun tak pernah mengetahuinya karena yang aku dan mereka tahu saat ini hanyalah sebuah rasa was-was dan ketakutan untuk dapat memerdekakan hati disaat hati kami telah hancur.

Saat itu aku mulai teringat masa kecil ku ketika aku masih bersama ayah, ibu dan saudaraku- Rahmi-. Keluarga kecil yang begitu bahagia meskipun hidup penuh dengan kesederhanaan.

“Apa yang kau tau tentang hidup nak?" tanya ayah kepada ku.

Saat itu aku hanya mampu menggelengkan kepalaku maklum saja usia ku baru beranjak 5 tahun. Tiba-tiba terdengar gelegar tawa ayah yang keras saat itu, kemudian dipeluknya erat tubuhku dan dengan lembut ayah mencium kening dan kepalaku.

“Jadilah anak yang kuat dalam menghadapi hidupmu kelak dan jagalah ibu beserta saudaramu..” . Itulah pesan ayahku saat itu dan aku masih mampu mengingatnya dengan jelas kata-kata ayah kepadaku sebelum akhirnya ayah pergi meninggalkan ku sendiri bersama ibu dan adikku.

Entah sudah berapa lama ayah telah pergi meninggalkanku sendiri bersama ibu dan adikku. Aku telah berubah menjadi seperti pintanya menjadi anak yang kuat dalam menghadapi hidup untuk menjaga ibu dan saudaraku. Namun, kekuatanku untuk dapat menjadi anak yang kuat pun mulai padam seiring

“Tuan bolehkah aku bertanya sesuatu kepada mu sebelum akhirnya kau membawa ku pergi ?”pintaku.

Laki-laki tua itu hanya diam dan sedikit mengangguk sebagai pertanda ia mengiyakan apa yang aku inginkan.

“Apakah Tuan pernah merasakan masa kanak-kanak? dan apakah Tuan tahu apa harta paling berharga untuk seorang anak seusiaku Tuan ?” tanyaku lirih.

Pria tua itu hanya diam dengan mata yang begitu sinis memandangku dan dengan suara yang bijak.

“Tentu, tentu saja aku tahu apa harta yang paling berharga bagi anak-anak karena aku sendiri juga pernah merasakan dan menjadi anak-anak seperti dirimu sekarang ini” ucapnya dengan tegas.

“Lantas apakah itu ? apakah Tuan bisa memberitahukanku ?”tanya sekali lagi.

“Aku pernah merasakan menjadi anak-anak seperti mu dan harta yang paling berharga adalah hidup bahagia bersama dengan keluarga, bermain dan bercanda tawa bersama teman dan saudara bukankah begitu ?” jawabnya bangga.

“Jika itu memang jawaban yang sesungguhnya, lantas bagaimana aku bisa mendapatkan harta itu Tuan, apakah Tuan mampu memberikannya ?” tanya ku sekali lagi.

Aku sungguh merindukan Ayah, Ibu dan adikku yang telah lama meninggalkanku sendiri ketika hatiku telah benar-benar hancur tak berbentuk.

Seketika itu senyuman ayah, ibu, dan Rahmi adik ku terbayang-bayang indah nan menyejukkan hatiku di saat rasa lara itu begitu pedih telah memporak porandakan hatiku.

“Harta paling berharga bagi seorang anak adalah dapat bersama dengan keluarga berkumpul dengan rasa bahagia tanpa adanya pesakitan dalam hati dan inilah harta terindah yang akan ku berikan kepada mu nak, untuk dapat bersama ayah, ibu, dan saudara mu” ucapnya.

Seketika itu ia pergi meninggalkan ku dengan rasa yang begitu menyakitkan.