KRICOM - Pemprov DKI Jakarta memastikan program OK OCE hanya akan memfasilitasi pelaku usaha untuk mendapatkan bantuan pinjaman modal dari perbankan.

Dalam pelaksanaanya ke depan, ia tak menampik jika ada kendala kredit macet yang dialami masyarakat. Jika hal itu terjadi, maka bukan lagi sebagai kewenangan Pemprov DKI.

"Jadi seandainya ada kredit macet itu konsepnya adalah B to B, bisnis to bisnis, kami hanya memfasilitasi. Biasanya para UKM itu tidak banyak yang ngemplang (nunggak)," ucap Sandiaga di Koja, Jakarta Utara, Rabu(20/12/2017).

Berdasarkan pengalamannya, mantan Ketua HIPMI ini menilai jika pelaku UKM cenderung tertib dalam membayar kredit. Hal itu berbeda dengan pelaku usaha berskala besar.

"Teman-teman saya itu yang jago ngemplang, mereka para pengusaha besar. Tapi kalau pengusaha kecil jarang sekali yang macet. Kalau pun ada biasanya yang mengalami kesulitan, mungkin ada kebakaran atau anaknya masuk rumah sakit, enggak bisa menyicil itu," jelas Sandi.

Sebagai seorang pebisnis, Sandiaga yakin jika perbankan bisa menilai dan menyaring masyarakat yang masuk golongan 'aman'. Hal tersebut pula yang menjadi alasan OK OCE tak memberikan bantuan modal.

"Dulu kredit macet karena yang memberikan dana itu Pemprov. Tapi kalau yang memberikan bank, maka mereka (bank) bisa tahu mana yang layak diberikan mana yang tidak layak diberikan bantuan pembiayaannya," tutup Sandi.