Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

leokenedyAvatar border
TS
leokenedy
Blunder dan Mimpi Buruk Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
 Blunder dan Mimpi Buruk Ridwan Kamil di Pilgub Jabar


Jakarta, CNN Indonesia -- Satu per satu partai koalisi pengusung Ridwan Kamil di pemilihan gubernur Jawa Barat 2018 mencabut dukungan. Setelah Golkar mencabut dukungan, kini PPP juga berniat menarik diri dari Ridwan Kamil.

Golkar mencabut dukungannya berdasarkan surat keputusan DPP Partai Golkar dengan Surat Nomor R-552/GOLKAR/XII/2017 bertanggal 17 Desember 2017. Surat itu ditandatangani Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham.

Sementara PPP saat ini berencana mengevaluasi dukungan untuk Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur dalam pilgub Jabar 2018.

Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani menyatakan, pihaknya kecewa lantaran Ridwan alias Emil tidak konsisten dengan niatnya menunjuk kader PPP sebagai bakal calon wakil gubernur yang mendampinginya.Ridwan Kamil sebelumnya mendapat dukungan dari Nasdem, PKB, PPP dan Golkar.

Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Muradi menilai, jika PPP pergi, maka situasi ini akan menjadi mimpi buruk bagi Emil. Ia memprediksi posisinya semakin di ujung tanduk Pilgub Jawa Barat.

Pasalnya, ia tak bisa dicalonkan sebagai cagub dari jalur parpol dikarenakan persyaratan calon yang diusung parpol harus mengantongi 20 kursi di DPRD. Sementara Nasdem hanya memiliki 5 kursi, dan PKB memiliki 7 kursi di DPRD Jawa Barat.

"Bisa jadi akan jadi mimpi buruk Kang Emil, dia tak bisa dicalonkan, kalaupun Hanura mendukung RK pun masih belum cukup syaratnya, kecuali ada kesepakatan bersama antara PDIP dengan Golkar untuk mereka bersepakat mencalonkan Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil, tapi itu cuma mukjizat," ujar Muradi saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Senin (18/12).

Muradi berpendapat, potensi retaknya partai koalisi dan Ridwan Kamil sudah terlihat sejak lama. Ia menilai Ridwan Kamil kurang menganggap koalisi parpol yang mengusungnya sebagai sesuatu yang berharga dan penting bagi pemenangannya.

"Nah, saya melihat Emil tak melihat parpol itu memiliki peranan penting, Emil malah jalan sendiri, punya tim sendiri, tidak punya perasaan, sehingga membuat parpol menjadi jengah," ujarnya.

Muradi juga menyoroti sikap Ridwan Kamil yang melakukan proses konvensi pemilihan calon wakil gubernur pendampingnya. Hal ini justru dinilai blunder Ridwan Kamil yang membuat para parpol koalisinya meninggalkannya satu persatu.

Seperti diketahui, Ridwan Kamil sudah mengantongi enam kandidat calon wakil yaitu Maman Imanulhaq, Saan Mustopa, Uu Rhuzanul Ulum, Syaeful Huda, Asep Mousul dan Daniel Muttaqien.

"Salah satu langkah blunder Emil menjadikan tiap-tiap parpol pengusungnya untuk menawarkan calon wakilnya," kata Muradi.

Kondisi ini justru memperuncing masalah karena masing-masing parpol pengusung Ridwan Kamil akan mengotot menjadikan kadernya sebagai wakil. Hal ini yang membuat parpol koalisi pengusungnya menarik dukungannya apabila dalam keputusan akhir kadernya tidak diakomodasi.

"Kang Emil enggak etis melakukan itu, enggak boleh, kang Emil itu bukan siapa-siapa, bukan kader partai. Kang Emil cuma orang yang mungkin dicalonkan, dia enggak boleh melakukan itu (mengeluarkan 6 calon kandidat wakilnya), itu sama saja kaya mendikte. Kalau saya jadi pengurus partai saya tersinggung loh," ujarnya.

"Ini kan dia menyorongkan enam calon secara terbuka, bikin sakit hati parpol kalau seperti ini. Pasti parpol-parpol itu akan mempermasalahkannya, kenapa bukan kader saya yang dipilih," ujarnya.

Muradi mengatakan, langkah Ridwan Kamil kini sudah sulit. Kini Wali Kota Bandung itu berada diujung tanduk untuk meraih dukungan koalisi parpol. Muradi menambahkan, seharusnya dia sejak awal menegaskan pada para parpol koalisinya untuk bermusyawarah memilih satu orang wakil yang akan mendampinginya.

"Harusnya sedari awal biarkan saja empat parpol itu saling berembuk dan bermusyawarah untuk mengajukan satu calon wakilnya sampai mereka semua bersepakat, nah ini yang tidak dilakukan RK," ujarnya.

SUMBER :
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...i-pilgub-jabar
Diubah oleh leokenedy 19-12-2017 11:38
0
2.4K
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.