Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Sinthya Roesly, dan Menteri Keuangan Srimulyani Indrawati ((photo source)


Setelah mengalami tren menurun sejak 2012 dan mencapai titik terendah di 2015, pertumbuhan ekonomi dalam negeri mulai rebound. Walau belum secepat yang diharapkan. Di tahun 2017, pertumbuhan ekonomi meningkat dari 5,01% (yoy) di kuartal I menjadi 5,06% (yoy) di kuartal III 2017.

Secara kumulatif dari triwulan I sampai triwulan III, permintaan dalam negeri tumbuh stabil sebesar 4,5%. Sumber kenaikan pertumbuhan ekonomi di 2017 terutama bertumpu pada perbaikan kinerja investasi dan ekspor.

Pelaku industri turut menyambut positif data-data ekonomi Indonesia tahun 2017. Khususnya usaha berorientasi ekspor, yaitu Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Sinthya Roesly, Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank menyatakan, tahun 2018, lembaga ini siap mencapai kenaikan pertumbuhan aset setidaknya 10 persen.

Menurut Sinthya, sejauh ini pembiyaan yang sudah dikucurkan Indonesia Eximbank lebih dari Rp90 triliun. Tahun 2016 pembiayaan LPEI bisa bertumbuh 18,3 persen (yoy) dan total aset tumbuh 18,5 persen. Tahun depan, diharapkan pembiayaan tembus Rp100 triliun.

Optimisme Eximbank berpijak pada data-data ekonomi teranyar. Sinthya optimistis target pertumbuhan tersebut bisa dicapai karena pertumbuhan ekonomi dunia dan Indonesia diperkirakan membaik yang indikatornya sudah terlihat di tahun ini. Faktor pendukung lain adalah tren kenaikan harga komoditas dunia dan diperkirakan bisa rebound.

Tahun 2017, dorongan pertumbuhan ekonomi salah satunya berasal dari perbaikan kinerja ekspor Indonesia. Sejak kuartal IV 2014 hingga kuartal III 2016, pertumbuhan ekspor telah mencatat kontraksi, namun sejak kuartal IV 2016 hingga kuartal III 2017, kinerja ekspor kembali mencatat pertumbuhan positif. Membaiknya kondisi ekonomi mitra-mitra dagang utama Indonesia, serta perbaikan harga komoditas di pasar global turut menjadi faktor meningkatnya kinerja ekspor Indonesia.

Selain itu, pertumbuhan investasi juga menjadi penopang utama. Pasalnya, berbagai mega proyek infrastruktur pemerintah telah berjalan. Selain menyedot investasi, proyek-proyek yang dibiayai dari pinjaman tersebut juga menciptakan lapangan kerja yang masif dan berefek ganda ke berbagai sektor industri.