"Subhanallah" itulah kata yang terucap ketika di minggu pagi saya melihat aksi ribuan manusia di monas, sungguh mulia hati kalian semua yang rela berjalan dan meneriakkan kata "Save Palestine" kalian telah mengibarkan kalimah tauhid di atas kain hitam dan putih, bahkan bendera palestina pun kalian usung, sungguh semoga saja benarlah kata mereka yang ada di Palestina sana.



Kalian cinta pada negeri Palestina begitu juga mereka cinta kepada negeri ini, merah putih pun sering berkibar di langit gaza palestina.



Kita hanya berbaik sangka saja kawan, walau ini bukanlah perang agama namun Indonesia sangat membenci penjajahan diatas bumi ini yang harus segera dihapuskan.

Bahkan mereka lebih memuliakan merah putih dibandingkan bendera hijau dengan lafadz tauhid dengan pedang dibawahnya, loh kenapa ??



Wajar saja raja yang katanya kaya itu hanya diam seribu bahasa, bahkan masyarakatnya lebih senang main banjir dibandingkan berdemo untuk palestina.

Jangan harap si hijau mereka dihormati dibandingkan merah putih, mereka juga tahu siapa yang tulus membantu dan yang bermuka dua.



Andai para jamaah umroh mengibarkan bendera palestina nampaknya, akan menebar senyum di tanah arab sendiri namun yang terjadi adem ayem malah negeri timur di ujung lautan yang jaraknya begitu jauh dari Palestina merasa tergugah hatinya, entah kenapa tapi itulah fakta.



Walau dinegeri ini banyak bid'ah yang selalu saja di sudutkan oleh banyaknya ulama yang berguru dari sumbernya di tanah arab, namun ketika isu politik yang memanas di tanah palestina negeri ini lebih dulu yang merasakan sakitnya penderitaan penjajahan warga disana.

Andai saja Israel bisa berdamai mungkin saja Palestina merdeka, walau wilayahnya kecil tidak mengapa hak setiap manusia untuk merdeka, toh di Israel sendiri juga terdiri berbagai macam ras dan agama layaknya negeri ini yang Bhineka Tunggal Ika.



Yang lucunya kenapa negeri ini yang diharapkan oleh mereka di Palestina ?? Mengapa bukan para sultan arab yang kaya di timur tengah sana ?? Bahkan para raja arab dan masyarakatnya sering berpandangan Indonesia sebagai kasta kelas dua, dimana mereka tahu Indonesia adalah negeri pengirim TKW untuk dijadikan Pembantu di negerinya.

Apa yang bisa diharapkan dengan negeri ini ??



Nampaknya terjawab sudah masyarakat negeri ini masih punya hati dibandingkan orang arab sendiri...Bahkan sang raja pun terlihat akrab dengan petinggi Israel, andai petinggi Israel itu akrab dengan Palestina mungkin hasilnya lebih baik..

Ahhh ... berbeda dengan hatiku nampaknya ia sudah terpikat dan akrab dengan kopi...srruuppuutt dolo kawan...